KOTA YOGYAKARTA -- Lazismu Wilayah DI Yogyakarta bersam BPR Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah (HIK) Mitra Cahaya Indonesia (MCI) meluncurkan program Inkubasi Calon Saudagar Muda Muhammadiyah kepada siswa-siswi tingkat SLTA se-DI Yogyakarta. Peluncuran ini berlangsung pada Ahad (20/08) di Hotel Grand Rohan Syariah Yogyakarta dan dihadiri oleh para kepala sekolah tingkat SLTA/SMK/MA. Konsep inkubasi dalam program ini melibatkan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF) serta Lembaga Pengembang (LP) UMKM PWM DI Yogyakarta akan diperuntukkan bagi siswa-siswi yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan usaha, kemudian dikembangkan melalui pelatihan serta pendampingan sehingga menciptakan sebuah produk.
Pimpinan LP UMKM PWM DI Yogyakarta, Hendro menerangkan bahwa pihaknya akan melakukan pelatihan, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi bagi penerima dana bantuan kewirausahaan. Dalam bisnis untuk menghindari trial and error biasanya dilakukan pemagangan. "Maka jadikan LP UMKM sebagai pemberi pelatihan dan pendampingan sekaligus tempat magang guna menghindari calon wirausahawan muda Muhammadiyah dari kesalahan dalam prosesnya memulai bisnis," jelas Hendro.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DI Yogyakarta, Achmad Muhammad menjelaskan, pendaftaran pemberian bantuan dana kewirausahaan ini akan dilangsungkan pada tanggal 20-27 Agustus 2023 dan akan diseleksi keesokan harinya pada 28 Agustus 2023. Kemudian akan diadakan pendampingan oleh Lazismu Wilayah DI Yogyakarta dan LP UMKM PWM DI Yogyakarta selama dua bulan untuk para peserta yang lolos seleksi. "Selain itu, akan diadakan monitoring dan evaluasi sebelum akhirnya para penerima bantuan melakukan gelar karya pada Muhammadiyah Jogja Expo #3, November mendatang," ungkapnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Jefree Fahana menyebutkan bahwa pihaknya menjadikan pendidikan sebagai fokus kedua alokasi pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) Lazismu setelah sosial-dakwah. Pengalokasian dana tersebut beberapa di antaranya diarahkan pada pemberian dana bantuan sekolah, biaya pendidikan, dan peningkatan kompetensi siswa/mahasiswa seperti program Inkubasi Calon Saudagar Muda Muhammadiyah ini. "Lazismu DI Yogyakarta akan senantiasa meluaskan jaringan guna menegaskan kehadirannya dalam membantu guru-guru dan sekolah dalam menghidupi diri dan kelompoknya," tuturnya.
Sementara itu, Mushoniful Agustin mewakili BPRS HIK MCI sebagai mitra dalam program kerja sama ini menegaskan akan senantiasa mendukung agenda yang dijalankan oleh Muhammadiyah DI Yogyakarta, khususnya pada bidang kewirausahaan dan pendidikan. Pemilik saham mayoritas BPRS HIK MCI adalah Dana Pensiun Syariah Muhammadiyah (Dapen) sebanyak 53 persen. "Zakat, infak, dan sedekahnya seluruhnya diserahkan melalui Lazismu DI Yogyakarta melalui program yang fokus di bidang pendidikan dan ekonomi, nantinya juga akan ada program beasiswa untuk siswa-siswi," terangnya.
Sebanyak 30 penerima manfaat nantinya akan diberdayakan, terdiri dari 10 kelompok dan 20 individu. Skema bantuan kewirausahaan diajukan bentuk proposal rancangan usaha melalui sekolah didampingi oleh guru kemudian dikaji.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]