Sragen - LAZISMU. Studi lapangan kawan-kawan amil dari Kota Semarang ke Lazismu Daerah Sragen berlangsung seru. Pasalnya, Kepala KL Plupuh, Supriyanto menceritakan bahwa KL Plupuh memulai aktivitas sejak peristiwa meletusnya Gunung Kelud di Kediri, pada 2007. Saat itu, dirinya dan beberapa orang aktivis mengumpulkan sumbangan bencana dari masyarakat atas nama Lazis Muhammadiyah.
Kemudian mereka mengantar sendiri bantuan yang terkumpul sampai ke zona merah di kampung terdampak bencana tersebut. Kemudian berlanjut dengan program santunan duafa, beasiswa sampai bedah rumah. Semuanya berbasis kebutuhan masyarakat setempat, yang dikuatkan dengan survei oleh tim amil Lazismu.
Berpijak dari survei itu, lalu didapatkan informasi jika kebutuhan masyarakat yang masih sangat diperlukan di sana adalah ambulans. “Lantas KL Plupuh perlu menyiapkan 2 unit ambulans. Satu unit untuk pelayanan pasien dan yang lain untuk pelayanan jenazah,” paparnya.
Membedah Lazismu tidak lengkap jika tidak mengurai tata kelolanya. Dari administrasi dan keuanga, lanjut Supriyanto, bahwa semua lalu lintas keuangan zakat, infak dan sedekah di setorkan langsung ke rekening Lazismu Daerah Sragen, disertai dengan bukti penerimaan. Sementara untuk tasaruf dilakukan dengan pengajuan berdasarkan perencanaan ke kantor daerah tersebut. Semua proses berjalan tertib dan mudah, terangnya.
Puas dengan informasi yang diperoleh, para amil dalam perjalanan pulang, menyisakan perbincangan yang disampaikan Ketua KL Lazismu PCM Banyumanik. Menurutnya, beberapa KL Lazismu di Kota Semarang bisa menerapkan model dengan sistem administrasi yang dipraktikan di KL Plupuh. Semua perlu memiliki komitmen untuk menerapkannya di KL Banyumanik. Ia berharap semua KL Lazismu di Kota Semarang bisa belajar dari KL Plupuh sebagai benchmark dalam tata kelolanya. Mereka sudah terbukti sukses, katanya.
Mewakili tim amil Lazismu Kota Semarang, Hasan menyampaikan terima kasih kepada segenap amil Lazismu Sragen dan KL Plupuh, atas kesempatannya meluangkan waktu untuk berbagi dan sharing wawasan dalam tata kelola pelayanan zakat. Dari pertemuan
sehari tersebut, ditemukan bahwa kiat sukses pengelolaan zakat di Sragen adalah
fokus dan konsisten dalam melaksanakan program, semua KL selalu mengikuti
aturan yang diterapkan Lazismu Daerah Sragen. (cs)