AUDIT KEUANGAN LAZISMU SE-DI YOGYAKARTA DIMULAI, DIIKUTI 66 KANTOR

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 11:34, 21/07/2022
Cover AUDIT KEUANGAN LAZISMU SE-DI YOGYAKARTA DIMULAI, DIIKUTI 66 KANTOR
KOTA YOGYAKARTA -- Sebagai wujud pertanggungjawaban kepada publik dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah serta dana sosial keagamaan lainnya, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta akan menjalankan audit eksternal yang melibatkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Abdul Hamid dan Rekan. Hal ini bertujuan untuk menjaga transparansi, akuntabilitas, dan profesionalitas guna menjaga kepercayaan masyarakat. Audit tersebut akan berlangsung selama 10 hari, dari Senin (18/07) hingga Kamis (28/07) di Gedung Muhammadiyah DI Yogyakarta.

Pada pelaksanaan kali ini, 66 kantor Lazismu tingkat daerah dan cabang di wilayah DI Yogyakarta akan menjalani audit. Jumlah ini terdiri dari 60 kantor layanan tingkat cabang atau kantor yang berada di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), 5 kantor tingkat daerah, dan 1 kantor tingkat wilayah. Tahun sebelumnya, audit hanya diikuti oleh 41 kantor dengan nilai penghimpunan yang diaudit sebesar 18 miliar rupiah. Tahun ini, nilai penghimpunan yang akan diaudit sebanyak 38 miliar rupiah untuk pembukuan tahun 2021.

Saat pembukaan audit yang berlangsung secara hybrid pada Senin (18/07), Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mahli Zainuddin memberikan apresiasinya. Menurutnya, salah satu keunggulan Lazismu di DI Yogyakarta adalah memiliki jumlah kantor layanan tingkat cabang yang sangat besar, sehingga pergerakan basis cabang dapat memberikan layanan yang luas. "Dari segi wilayah, DIY hanya memiliki lima daerah, namun pergerakan kantor layanan tingkat cabang itu kegigihan, kita harus diapresiasi," ujarnya saat sambutan pembukaan audit melalui daring yang dilanjutkan dengan penyerahan simbolis berkas keuangan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta kepada KAP Abdul Hamid dan Rekan.

Apresiasi lainnya juga datang dari Ketua PWM DI Yogyakarta, Gita Danupranata. Ia pun berharap agar penilaian yang diberikan melalui proses audit ini akan meningkatkan kepercayaan publik kepada Lazismu. "Apresiasi PWM DIY kepada Lazismu DIY telah mengauditkan dana 38 miliar. Penilaian hasil audit ini yang berhak menilai adalah KAP, jadi harapannya penilaian ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Lazismu," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Cahyono menyampaikan, gerakan filantropis berbasis kantor layanan tingkat cabang ini merupakan ciri khas Lazismu di DI Yogyakarta. Penghimpunan pun akan menjadi lebih efektif dengan berdirinya kantor layanan di tingkat AUM. "Gerakan filantropis berbasis kantor layanan cabang atas koordinasi wilayah dan daerah menjadi ciri khas di DIY. Berdirinya kantor layanan tingkat AUM juga menambah layanan agar lebih efektif dan efisien untuk gerakan penghimpunan," terangnya.

Mewakili pihak auditor, Wilda Farah selaku Engagement Partner KAP Abdul Hamid dan Rekan menjelaskan, proses audit Lazismu ini bersifat nasional. DI Yogyakarta pun menjadi wilayah keempat yang didatangi oleh pihaknya. Sebelumnya, KAP Abdul Hamid dan Rekan telah melaksanakan proses audit di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Pusat (Jakarta). Salah satu bentuk persiapan audit adalah dengan menyampaikan dan menyiapkan laporan yang dibuktikan setiap transaksi.

Terkait opini yang diberikan, Farah melanjutkan, sifatnya menyeluruh dan dapat diakui oleh Lazismu tiap daerah serta sesuai ketentuan publik. "Opini yang dikeluarkan oleh KAP bersifat menyeluruh dan bisa diakui oleh Lazismu setiap daerah. Proses pemberian opini sesuai ketentuan akuntan publik," tegasnya.

Peran Lazismu di DI Yogyakarta sangat signifikan dalam membantu dakwah persyarikan, diwujudkan dengan sinergi yang dijalin bersama majelis, lembaga, ortom, maupun AUM. Pada tahun sebelumnya, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan tahun buku 2019 dan 2020. Nilai penghimpunan pada laporan keuangan serta jumlah partisipan kantor layanan yang diaudit pun meningkat dari tahun ke tahun.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Marzuki]