BERSAMA BAZNAS, LAZISMU RENOVASI RUMAH SINGGAH DAI DAN GURU

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 09:09, 30/10/2022
Cover BERSAMA BAZNAS, LAZISMU RENOVASI RUMAH SINGGAH DAI DAN GURU
KABUPATEN BANGGAI -- Dusun Tombiobong merupakan kawasan terpencil di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, tepatnya di Desa Maleo Jaya, Kecamatan Batui Selatan. Berada di kawasan 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), di dusun ini bermukim Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Loinang. Keberadaan Dusun Tombiobong yang cukup terisolasi dari dunia luar membuat kehidupan warganya jauh tertinggal dari masyarakat lain, terlebih mereka yang tinggal di perkotaan.

Selain kebutuhan perekonomian dan kesehatan, pembinaan keagamaan dan pendidikan pun menjadi hal yang harus terus ditingkatkan. Hal ini mendorong Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Lazismu untuk terjun melalui Program Kolaborasi Kebajikan Zakat yang berjalan pada kurun waktu 1 September sampai 31 Desember 2022. Aksi nyata pun dilakukan, salah satunya melalui renovasi rumah singgah bagi para dai serta guru untuk memudahkan aktivitas dalam pembinaan keagamaan maupun kegiatan pendidikan.

Pelaksana Program Kolaborasi Kebajikan Zakat Lazismu-BAZNAS Wilayah Banggai, Mochammad Sholeh Farabi mengemukakan, peningkatan terhadap kesejahteraan dai merupakan salah satu ikhtiar yang dilakukan melalui bidang dakwah pada program ini, di samping bantuan pada beberapa sektor lainnya. "Program kolaborasi kebajikan zakat kerja sama BAZNAS dan Lazismu untuk Desa Maleo Jaya, kita memberikan bantuan di beberapa sektor. Di bidang dakwah kita ada peningkatan kesejahteraan dai," terangnya.

Bantuan ini, menurut Farabi, dipilih berdasarkan kondisi Dusun Tombiobong yang berada di sisi bukit dan hutan. Untuk mencapai dusun tersebut, jarak yang harus ditempuh sekitar lima kilometer dari desa terdekat. Medan yang harus dilewati pun tidaklah ringan seperti melintasi jalur sungai, jembatan yang sempit, serta jalan dengan bebatuan yang cukup besar. Keadaan inilah yang membuat BAZNAS dan Lazismu melakukan renovasi tempat tinggal atau transit yang layak untuk para dai dan guru yang melakukan pembinaan di Dusun Tombiobong.

Saat ini, proses belajar di Dusun Tombiobong dilakukan di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/TK milik Aisyiyah. Di tempat ini terdapat lima orang guru yang sehari-hari secara bergantian mengajar untuk anak-anak Dusun Tombiobong. Selain itu juga terdapat tiga hingga empat orang dai yang juga melakukan kegiatan dakwah serta mengajar mengaji, baik waktu subuh, ashar, maupun maghrib. Salah satu di antara dai tersebut sudah tinggal menetap bersama warga Dusun Tombiobong.

Renovasi rumah singgah ini juga disertai dengan pembangunan aula sebagai sarana pendukung. Dengan demikian diharapkan agar proses pembinaan dan pembelajaran serta penguatan keagamaan dapat terus meningkat, seiring dengan bertambahnya fasilitas pendidikan. Kenyataan ini tak lepas dari fakta bahwa Dusun Tombiobong masih minim akses pendidikan yang layak.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]