CERITA DI BALIK WAKAF FREEZER KL LAZISMU PCIM SUDAN

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 12:01, 27/07/2022
Cover CERITA DI BALIK WAKAF FREEZER KL LAZISMU PCIM SUDAN
SUDAN -- Ada hal unik dalam donasi wakaf yang dilakukan oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan sebelum kegiatan besar Idul Adha. Markas Dakwah Muhammadiyah Sudan belum memiliki tempat penyimpanan daging yang memadai. Akibatnya, selama dua tahun belakangan penyimpanan daging qurban dititipkan di Baqolah, sejenis warung yang menjual sembako. Dengan berpindahnya Markas Dakwah Muhammadiyah Sudan dari kawasan Mujahidin ke Arkawet, permasalahan tentang penyimpanan daging qurban pun timbul. Di manakah daging qurban akan disimpan?

Usulan demi usulan pun berdatangan. Awalnya diusulkan untuk memberi sebuah freezer, yaitu perangkat elektronik yang berfungsi untuk menyimpan dan membekukan sebuah makanan maupun minuman dan sejenisnya. Usulan ini pun berujung pada wacana untuk membuka donasi wakaf freezer. Selain menyimpan daging qurban, kelak freezer tersebut juga dapat digunakan bagi para mahasiswa Indonesia yang berbisnis makanan atau minuman guna menopang biaya kuliah di Sudan.

Kegiatan penggalangan atau open donasi bukanlah kali pertama yang digagas oleh Muhammadiyah di Sudan. Sebelumnya, open donasi dilakukan untuk membantu orang sakit maupun untuk pengadaan inventaris penunjang kegiatan persyarikatan. Doa-doa pun dipanjatkan, di antara keraguan bahwa donasi yang dihimpun tidak mencukupi untuk membeli freezer. Bahkan salah seorang mahasiswa langsung mengambil sajadah dan menunaikan sholat dhuha saat pertemuan yang membahas rencana donasi wakaf freezer, dilanjutkan dengan berdoa agar impian ini bisa tercapai.

Riki Janwir, penggerak wakaf freezer ini menuturkan keyakinannya bahwa freezer ini akan memiliki manfaat. Ia menyimpan harapan agar bisa segera terwujud. "Saya yakin banget freezer ini bakalan bermanfaat ke depannya. Ketika open donasi dibuka saya hanya berdoa dan berusaha serta tawakal sama Allah sambil berharap semoga tahun ini freezernya tetap terwujud," ujarnya.

Achmad Helmi, ketua program qurban pun sangat mengharapkan adanya freezer ini. "Bismillah tahun ini bisa mengalami kemajuan dalam penyimpanan daging qurban, bisa lebih lama dan tidak numpang lagi ke tetangga. Bismillah ada freezer," ucapnya.

Hari itu, Jumat (08/07), pamflet ajakan donasi pun dibuat. Selang beberapa waktu kemudian pamflet yang telah jadi siap untuk disebarkan ke khalayak umum. Respons warga Muhammadiyah dan lainnya sangatlah besar. Dalam waktu kurang dari satu hari target dana yang dicanangkan pun terlampaui. Sebuah keajaiban doa ditambah ikhtiar dan tawakal menjadi jawaban.

Keesokan harinya, dana yang dihimpun oleh KL Lazismu PCIM Sudan ini siap digunakan di salah satu tempat penjualan freezer. Freezer yang pas dengan kebutuhan pun tersedia, namun ternyata harga yang ditawarkan oleh penjual belum bisa dipenuhi. Kekurangan yang cukup besar itu memaksa untuk memutar otak kembali. Sekali lagi, pertolongan Allah pun datang. Salah seorang donatur siap untuk menalangi dana yang kurang. Hanif, salah satu amil KL Lazismu PCIM Sudan pun bersyukur dengan pembelian freezer ini, "Alhamdulillah, freezer hasil solidaritas teman-teman berhasil terbeli."

Kejadian ini mengantarkan pada serangkai kalimat "Man jadda wa jada", siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan bisa, serta "Alittihadu asasu annajah" persatuan itu pondasi dari kesuksesan. Dua kalimat tersebut memang tepat menjadi intisari hikmah dari cerita ini. Keinginan yang kuat diiringi dengan ikhtiar yang kuat serta tawakal yang tinggi akan menghasilkan sebuah hasil yang indah, bukan hanya terlihat atau berdasar pada hasil fisik yang didapatkan, melainkan juga agar ikhtiar tersebut menghasilkan manfaat untuk banyak orang. Terima kasih freezer. Sepenggal cerita pembelianmu telah memberikan pelajaran yang banyak.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Dimas Muhammad Hanif Arkaan]