DUKUNG WISATA BERBASIS SINGKONG, MPM DAN LAZISMU GELAR PELATIHAN

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 15:18, 18/01/2023
Cover DUKUNG WISATA BERBASIS SINGKONG, MPM DAN LAZISMU GELAR PELATIHAN
KABUPATEN GUNUNGKIDUL -- Tak hanya dikenal dengan pemandangan pantai dan berbagai wisata alam yang mengagumkan, Kabupaten Gunungkidul juga menyimpan potensi wisata lainnya. Salah satunya adalah wisata edukasi pertanian. Dikenal sebagai wilayah yang terkenal dengan tanaman singkong serta berbagai produk olahannya yang memiliki nilai jual tersendiri, Kabupaten Gunungkidul berpeluang menyajikannya sebagai komoditas unggulan. Terlebih saat ini masih belum banyak daerah lain yang melirik sektor ini.

Dengan menggandeng Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta berupaya membantu percepatan pengembangan produk olahan berupa tepung dengan nama Mocaf (Modified Cassava Flour). Dengan adanya program pemberdayaan yang melibatkan para petani singkong di Kabupaten Gunungkidul dalam rangka inovasi produk olahan singkong melalui proses fermentasi, Lazismu berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini bisa dicapai karena biaya produksi Mocaf terbilang rendah, sehingga harga jualnya pun bisa lebih murah dibandingkan dengan harga tepung terigu maupun tepung beras.

Model program peningkatan produksi digelar dengan melibatkan elemen masyarakat, di antaranya Karang Taruna untuk ikut serta mengembangkan potensi wilayah. Melalui berbagai pelatihan, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta serta MPM PWM DI Yogyakarta juga bermitra dengan berbagai Perguruan Tinggi (PT) untuk berbagi ilmu kepada masyarakat Kabupaten Gunungkidul. Selain pengembangan olahan singkong menjadi tepung Mocaf, pelatihan pun diberikan untuk mengembangkan potensi wisata berbasis singkong.

Bertempat di Balai Desa Kemiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta menggelar kegiatan bertajuk "Pelatihan Penumbuhan Kawasan Wisata Desa Berbasis Digital" pada Sabtu (24/12). Pelatihan ini diikuti oleh masyarakat dan unsur generasi muda di Desa Kemiri. Selain itu juga diserahkan bantuan "Program Akselerasi Pengembangan Mocaf" di Kabubupaten Gunungkidul tahun 2022.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Kemiri, Mujono menyampaikan bahwa keterlibatan pemuda dapat membantu kemajuan desanya. Harapannya, pemberdayaan ini dapat dirasakan manfaatnya serta meningkatkan kesejahteraan warga di sekitarnya. Ia juga mengajak para generasi muda untuk menyerap ilmu yang dipelajari dalam kegiatan tersebut. "Pembelajaran untuk pengembangan dan serap semua ilmu yang akan dipelajari," ujarnya.

Sementara itu, Agus Amin Syaifudin selaku Ketua MPM PWM DI Yogyakarta mengungkapkan strategi dalam rangka pengembangan dan penguatan potensi daerahnya. Salah satunya adalah dengan promosi digital. Menurutnya, promosi digital mampu untuk perluasan jaringan hingga ke luar negeri. "Strategi pengembangan kawasan dengan pengembangan SDM (sumber daya manusia) dan kelembagaan untuk memperkuat potensi daerah, kemudian dengan mempelajari promosi digital bisa meningkatkan jaringan luas ke luar daerah hingga mancanegara," terangnya.

Ke depannya, MPM PWM DI Yogyakarta akan mengembangkan wisata edukasi dengan singkong sebagai aktor utama. Wisata ini pun tak hanya menawarkan edukasi, namun juga ditambah dengan menyajikan beragam kuliner yang berasal dari olahan singkong. Sederet menu makanan maupun minuman akan dapat dihadirkan melalui berbagai inovasi guna menunjang wisata ini, demi menghidupkan perekonomian masyarakat dengan menggunakan potensi lokal yang dimiliki.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]