LAZISMU BANTU PENDERITA TBC BANGKIT DARI KETERPURUKAN

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 09:27, 16/08/2022
Cover LAZISMU BANTU PENDERITA TBC BANGKIT DARI KETERPURUKAN
JAKARTA -- Ujian silih berganti menghampiri Reinaldi dan Veni Ghumaiysya. Awal Desember 2021 saat perekonomian terpuruk akibat pandemi Covid-19, usaha berjualan bubur Sukabumi di Kabupaten Brebes milik pasangan suami istri ini harus kandas. Sebelumnya, di Gunung Putri Kabupaten Bogor, usahanya juga harus gulung tikar lantaran pemasukan yang tak sebanding dengan pengeluaran. Keduanya hanya mampu bertahan selama dua tahun berjualan bubur ayam ceker Sukabumi kurun waktu tahun 2015 - 2016.

Tak berhenti hanya di situ, Veni didapati mengidap TBC. Pasangan muda ini tak berkecil hati, mereka mendapati bahwa Lazismu memiliki program kesehatan bagi penderita TBC. Informasi pun terus digali, terlebih Muhammadiyah acap kali menangani pendampingan terhadap mereka yang terdampak penyakit ini. Tak lama berselang, Veni mengajukan permohonan bantuan untuk menjalani pengobatan TBC. Ia pun dibawa ke Jakarta oleh sang kakak, rencananya akan dikarantina di rumah kontrakan milik kakaknya di Gunung Putri.

Selama 6 bulan menjalani pengobatan, Lazismu memberikan bantuan program Peduli Kesehatan dan informasi terkait TBC yang bisa dilakukan dengan Puskesmas setempat. Veni diarahkan untuk tetap mengikuti proses dan prosedurnya secara ketat. Berat badan Veni turun drastis, apalagi ia memiliki balita yang harus diasuh sehingga nutrisinya harus tetap terjaga.

Ujian tak hanya sampai di sini. Akhir Desember saat masa pengobatan, sang kakak yang selama ini memantau perkembangannya dari jauh juga dinyatakan terkena TBC. Padahal Ibnu Kautsar, sang kakak kandung tidak pernah bertemu atau kontak langsung dengan Veni. Ibnu sudah tidak bekerja sebelum Covid-19 melanda karena ia harus dirumahkan setelah 10 tahun lebih bekerja.

Pasca dirumahkan, Ibnu hanya menarik ojek online untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai anak pertamanya yang kuliah di kawasan Pamulang. Ibnu juga mendapatkan bantuan dari Lazismu pada Kamis (11/08/). Kini Veni dan Ibnu membuka usaha warung kopi dan berjualan bubur ayam Sukabumi di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Usaha warung kopi sudah berjalan selama sebulan.

Penerima manfaat program Peduli Kesehatan Lazismu


Veni mengucapkan terima kasih kepada Lazismu atas bantuan yang diberikan. Sebagai penyintas TBC yang sudah sehat kembali, kini Veni dan suami serta sang kakak fokus mengembangkan usaha warung kopi dengan menambah menu roti bakar dan bubur ayam rasa telur ayam kampung. "Sebagai penyintas TBC yang sudah sehat kembali, saya, kakak serta suami fokus mengembangkan usaha warung kopi. Ada menu tambahan roti bakar dan bubur ayam rasa telur ayam kampung," paparnya.

Senada, Ibnu juga mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan bersyukur bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk dirinya dan anaknya yang masih kuliah. "Kebetulan anak yang pertama sedang membutuhkan biaya untuk kuliah, sebagian lagi bantuan yang diterima digunakan untuk memulihkan kesehatann sesuai kebutuhann," ucapnya.

Direktur Program Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Upik Rahmawati menegaskan, semangat Veni sembuh menjadi motivasi untuk segera sembuh. Kehidupan serta perekonomian Veni pun diharapkan dapat segera membaik. Ia juga berharap agar Lazismu dapat terus berkontribusi dalam mengurangi angka penderita TBC.

"Bantuan yang diberikan sesungguhnya tidak bernilai besar, akan tetapi tekad bu Veni sendiri sesungguhnya yang mempercepat proses penyembuhan. Kami berdoa semoga bu Veni dan keluarga dapat kembali menjalani hidup normal dengan perekonomian yang terus mambaik. Lazismu berharap dapat terus berkontribusi dalam mengurangi angka penderita TBC bahkan ikut serta dalam memulihkan kembali perekonomiannya. Semoga niat baik dapat disambut dengan baik oleh orang-orang seperti bu Veni maupun kepada para donatur yang ingin berkontribusi dalam program End-TB Lazismu," pungkas Upik.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]