LAZISMU BERBAGI KEBAHAGIAAN BERSAMA JANDA CACAT VETERAN RI DI KOTA PAHLAWAN

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 19:22, 21/09/2022
Cover LAZISMU BERBAGI KEBAHAGIAAN BERSAMA JANDA CACAT VETERAN RI DI KOTA PAHLAWAN
KOTA SURABAYA -- Asrama Korps Cacat Veteran Republik Indonesia (KCVRI) berada di Jalan Rajawali, Kota Surabaya. Asrama yang merupakan gedung bekas markas militer peninggalan Belanda ini disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk menampung para pejuang kemerdekaan yang mengalami cacat fisik atau tubuh. Sebelumnya terdapat 14 pejuang beserta keluarganya yang tinggal kompleks asrama ini. Di tengah-tengahnya terdapat sebuah bunker atau tempat persembunyian orang dari serangan udara atau bom musuh.

Sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian terhadap para pejuang yang telah mengabdikan diri kepada negeri, Lazismu Wilayah Jawa Timur pada Selasa siang (16/08) berkesempatan melakukan silaturrahim ke asrama tersebut. Pihak Lazismu terdiri Aditio Yudono selaku Sekretaris Badan Pengurus didampingi dua orang Staf Program dan Media. Kedatangan Lazismu disambut oleh Didik selalu Ketua Forum Keluarga KCVRI dan Elok yang menjadi Koordinator Kantor KCVRI Surabaya. Selain itu, tiga orang ibu janda veteran yang tinggal di asrama KCVRI juga turut menyambut kedatangan Lazismu.

Soerati, salah satu janda cacat Veteran RI menceritakan pengalaman saat mendampingi suaminya selama masa muda menjadi anggota TKR-BKR (Angkatan Bersenjata sebelum TNI) di kota Surabaya. Kala itu pada tahun 1945, suaminya Soekirdan Ali bertempur melawan NICA (Netherland Indies Civil Administration) yang datang membonceng Pasukan Sekutu. Kebanyakan Pasukan Sekutu terdiri dari tentara Gurkha India dan Nepal.

"Suami saya waktu itu bertempur melawan Gurkha dan berhasil menembak seorang Gurkha. Lalu suami saya lari dikejar oleh pasukan Sekutu lainnya sambil dihujani tembakan. Akhirnya sebuah mortir meledak tepat mengenai wajahnya. Bapak lalu jatuh bersimbah darah dan sama teman-temannya dibawa ke tempat pengobatan," ungkap Soerati dengan mata berkaca-kaca.

Soerati kemudian melanjutkan, "Setelah diobati ia kembali bertugas bertempur. Walau masih ada luka di wajahnya, dengan diperban bapak terus berperang. Hujan peluru dan ledakan bom tak dihiraukannya. Beliau terus bertempur pantang mundur. Termasuk juga berpindah-pindah lokasi peperangan dan mengungsi ke daerah pun dijalani. Alhamdulillah hingga Indonesia benar-benar merdeka."

Cerita kemudian ditutup dengan ucapan terima kasih oleh Soerati. Tak terasa air mata turut membasahi pipi saat para janda cacat Veteran RI ini menceritakan kisah menyedihkan suami mereka dalam berjuang dan berperang. "Terima kasih ya Lazismu, terutama mas-mas dan mbak yang masih muda ini, bahwa kami-kami ini masih dipedulikan dan diperhatikan. Semoga menjadi berkah dan manfaat, serta Lazismu terus dapat memberikan bantuan kepada yang membutuhkan," pungkas Soerati tak kuasa menahan haru.

Koordinator Forum Keluarga KCVRI Surabaya, Didik menyatakan bahwa di Asrama Cacat Veteran Surabaya ini ini memang sudah tidak ada lagi eks Pejuang yang masih hidup karena semua telah meninggal dunia. "Semua di sini yang tinggal di asrama adalah para anak-anak dan janda dari Pejuang Cacat Veteran RI. Tercatat terdapat 14 orang eks Pejuang Cacat Veteran RI di asrama ini. Namun mereka semua sudah meninggal dunia. Terakhir eks Cacat Veteran meninggal dunia pada tahun 2019," ungkap Didik yang juga merupakan anak salah satu eks Pejuang Cacat Veteran.

Didik menambahkan, "Dikatakan Korps Cacat Veteran RI karena para eks anggota Pejuang ini mengalami keinvalidan atau kecacatan pada tubuh fisiknya akibat luka tembak, kontak senjata jarak dekat ataupun terkena bom selama peperangan mempertahankan kemerdekaan RI."

Terakhir, Didik mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Lazismu kepada mereka. "Kami atas nama Forum Keluarga KCVRI Surabaya menyampaikan terima kasih kepada Lazismu atau pun Muhammadiyah yang telah sudi memberikan perhatian pada momen HUT RI ke-77 ini. Hanya Allah SWT yang bisa membalas kebaikan ini," pungkasnya.

Kunjungan ini juga diiringi dengan penyerahan paket santunan untuk janda dan keluarga Pejuang Cacat Veteran RI yang tinggal di Asrama tersebut sebagai amanah dari para muzaki, donatur, dan dermawan. Tiga orang janda juga menerima bantuan uang tunai. Paket bantuan diterima secara simbolis oleh Didik selaku Ketua Forum Keluarga KCVRI Surabaya.

Di asrama KCVRI itu menghuni sebanyak keluarga dari 14 pejuang kemerdekaan RI yang termasuk kategori mengalami cacat fisik akibat war clash atau kontak peperangan bersenjata dengan tentara penjajah di medan laga. Para eks pejuang yang mendiami asrama itu telah meninggal dunia semua, sehingga asrama tersebut hanya ditinggali oleh keluarganya atau janda dan anak-anak. Eks Pejuang Cacat Veteran RI terakhir meninggal dunia pada tahun 2019.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Aditio Yudono]