Gelar Rakerda, Lazismu Demak Rapatkan Barisan untuk Keluar dari Zona Hitam

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 10:44, 29/09/2021
Cover Gelar Rakerda, Lazismu Demak Rapatkan Barisan untuk Keluar dari Zona Hitam
DEMAK - Lazismu Kabupaten Demak menggelar Rakerda (Rapat Kerja Daerah) di RM Kalijaga, Jl. Lingkar Demak, Minggu (26/9). Sebelum Rakerda juga dilaksanakan pelantikan Badan Pengurus Lazismu Demak, Dewan Pengawas, dan Dewan Syariah.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Fundraising Lazismu Jawa Tengah Wahidin Hasan, Ketua PDM Demak Suali, Ketua PDA Demak Hamdanah, PCM/PCA se Kabupaten Demak, dan Kantor Layanan Lazismu se Demak.

Direktur Lazismu Demak Dwi Yuliyanto menyebut bahwa pada tahun 2019, Lazismu Demak berada di zona hitam karena belum memenuhi kriteria Lazismu yang sehat. Namun, dengan penuh semangat, pihaknya berhasil menghimpun dana Ziska sebesar 1,8 miliar rupiah pada tahun 2019 dan 2,2 miliar rupiah pada tahun 2021.

"Maka kami memutuskan target pencapaian 2022 sebesar 3,5 miliar rupiah. Meski demikian, secara riil, akumulasi Ziska yang telah dihimpun sudah ditasyarufkan oleh Lazismu Kabupaten Demak,” ungkap Dwi Yuliyanto.

Wahidin Hasan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Lazismu Kabupaten Demak. “Belum lama ini Lazismu Kabupaten Demaktelah membuat merinding dengan adanya Program Peduli Petani, dengan memborong cabai sebanyak 6 ton di desa Pasir Mijen yang saat itu harga cabai sedang anjlok. Dengan adanya kerja sama antara Lazismu Demak dengan Lazismu Jepara dan Lazismu Wilayah Jawa Timur,” terang Wahidin.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Demak, H. Ahmad Gufron, menyampaikan bahwa keberadaan Lazismu Kabupaten Demak sangat dirasakan oleh penerima manfaat yang cukup banyak. Program-program Lazismu Demak antara lain mobil ambulan layanan umat, peduli guru, beasiswa, dan sebagainya.

Dengan penuh optimis Ahmad Gufron berharap tahun depan penghimpunan Ziska dapat terus meningkat dengan target penghimpunan di tahun 2022 ini adalah 3,5 milyar. "Target tersebut akan dibarengi dengan memperluas jaringan atau pembentukan Kantor Layanan di semua cabang Muhammadiyah,” ujar Ahmad Gufron.

Suali, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Demak mengaku pihaknya menaruh harapan dan mengapresiasi capaian Lazismu Demak.

“Agar keuangan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) hanya dikelola oleh satu pintu yaitu Lazismu. Sehingga tidak ada istilah AUM yang subur dan AUM yang kurang subur. Semua sama,” kata Suali.

(Ananda Widitomo/Yusuf)