PERKUAT TATA KELOLA KEUANGAN DI REGIONAL SUMATRA, LAZISMU GELAR PELATIHAN

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 18:52, 01/02/2023
Cover PERKUAT TATA KELOLA KEUANGAN DI REGIONAL SUMATRA, LAZISMU GELAR PELATIHAN
KOTA PEKANBARU -- Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ), penggunaan dana dan anggaran memiliki peran yang sangat penting. Keduanya dituangkan dalam Laporan Keuangan (LK) sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Penyajian sumber dan alokasi penggunaan dana menuntut adanya keseragaman, terutama saat menjalani proses audit.

Bertempat di Hotel Amaris, Kota Pekanbaru pada Kamis-Jumat (26-27/01), Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Pelatihan dan Implementasi Keuangan untuk Regional Sumatra. Acara ini dihadiri oleh para pengelola keuangan Lazismu di Sumatra, dari tingkat wilayah, daerah, hingga Kantor Layanan (KL). Selain itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah juga hadir memberikan sambutan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting.

Direktur Keuangan Lazismu PP Muhammadiyah, Rini menuturkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menyeragamkan format LK melalui pelatihan dan implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Keuangan. Apalagi masih didapati adanya kantor wilayah, daerah, dan KL yang masih belum melakukan penyusunan LK. Ia pun berharap agar pelatihan ini dapat memudahkan pengelola keuangan Lazismu dalam menyusun LK.

"Diharapkan dengan adanya pelatihan ini kantor Lazismu wilayah, daerah, dan KL mampu menyusun laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan siap untuk mengikuti audit dengan format yang baku dan seragam yaitu SIM Keuangan ZISKA (zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya)," ujar Rini.

Senada dengan Rini, Manajer Keuangan Lazismu PP Muhammadiyah, Ria Fitria Andriani menyampaikan bahwa selain pelatihan dan implementasi SIM Keuangan, para peserta juga diberikan studi kasus yang seringkali muncul dalam penyusunan laporan keuangan. Para peserta pun antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan, meski ditemukan beberapa permasalahan dalam simulasi penyusunan laporan keuangan. "Permasalahan yang sama hampir di seluruh kantor Lazismu wilayah dan daerah sampai KL di luar Jawa adalah kurangnya sumber daya manusia yang paham tentang penyusunan laporan keuangan," ungkapnya.

Salah satu peserta dari Lazismu Wilayah Riau selaku tuan rumah, Riyan Hidayat menceritakan bahwa acara ini menjadi ajang konsolidasi sesama amil Lazismu se-Regional Sumatra agar menjadi lebih baik dalam penyusunan LK. Menurutnya, acara ini memberikan dampak positif bagi Lazismu Wilayah Riau dalam proses penyempurnaan laporan keuangan dengan menggunakan SIM Keuangan ZISKA ini. Namun ia juga menemukan kendala yang serupa terkait sumber daya manusia yang memahami akuntansi. "Dalam proses penyusunan laporan keuangan tidak terdapat kendala yang berarti hanya kendala sumber daya manusia di Lazismu daerah yang memang belum paham masalah akuntansi," terangnya.

Senada dengan Riyan, Putrama Al Khoir dari Lazismu Kota Medan menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa akuntabilitas menjadi hal yang mutlak dimiliki dalam pengelolaan Lazismu. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban Lazismu kepada publik.

"Bisa menjadi penguatan kelembagaan, terkhusus bagi Lazismu yang ada di Sumatra. Akuntabilitas dalam penyusunan laporan keuangan menjadi bagian yang sangat penting dari pengelolaan Lazismu sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat. Akuntabilitas ini juga yang menjadi penyemangat untuk mengikuti acara pelatihan ini," pungkasnya.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]