BANTUAN LAZISMU DAN BANK MEGA SYARIAH BANTU HIDUPI KELUARGA DISABILITAS

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 07:44, 03/05/2024
Cover BANTUAN LAZISMU DAN BANK MEGA SYARIAH BANTU HIDUPI KELUARGA DISABILITAS

KABUPATEN SIDOARJO -- Tidak ada pilihan tersisa saat suami Rita Wahyu Enis meninggal pada tahun 2015 lalu akibat tumor paru-paru. Ia harus berjuang sendiri merawat anak bungsunya, Indra yang kini menjadi penyandang disabilitas. Belum lagi Rita harus mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Kondisi Indra yang tidak bisa ditinggal pergi membuat Rita mengurungkan niatnya untuk berjualan di pasar. Buah hatinya tersebut tidak bisa berjalan. Rita tidak mengetahui penyebab pastinya, hingga kini Indra sehari-hari hanya tergeletak di kasur meski usianya telah 17 tahun.

"Sejak 100 hari meninggal bapaknya, tiba-tiba Indra sakit lalu tidak bisa berjalan, menurut dokter terkena syarafnya. Setiap bulan untuk biaya pengampon atau pampers sebesar 750 ribu, belum obat untuk syarafnya, ada dua jenis masing-masing seharga 160 dan 58 ribu. Saya harus sabar karena itu amanah buat saya untuk merawatnya sebaik-baiknya dengan kondisi seperti itu," tutur Rita lirih.

Untuk menyambung hidup, ibu berusia 47 tahun ini menjalankan usaha pembuatan jalepak yang sudah dilakoni selama 15 tahun. Jalepak merupakan kudapan yang terbuat dari singkong. Amil Lazismu Kabupaten Sidoarjo, Yekti Pitoyo saat berkunjung ke kediaman Rita mendapatkan penjelasan mengenai usaha tersebut.

Proses pembuatan jalepak diawali dengan mengupas kulit singkong yang telah dibersihkan. Setelah singkong dikupas kemudian diparut lalu dicampur bumbu. Adonan parutan singkong diratakan tipis dengan menggunakan plastik, dikukus dalam dandang dengan air mendidih beberapa lapis sampai matang. Singkong akan terlihat bening, pertanda sudah matang. Setelah matang, singkong kemudian disusun diatas nampan atau tampah, kemudian dijemur di bawah terik matahari hingga kering.

"Setiap hari saya memproduksi sebanyak 2 kg singkong. Hasilnya menjadi 5 bungkus jalepak. Setiap bungkus harga jualnya 10 ribu," ungkap Rita.

Pemasaran jalepak buatan Rita ini berlangsung dari mulut ke mulut, lantaran banyak pelanggan yang sudah mengenal rasanya. Ada yang membeli untuk dikonsumsi sendiri, ada juga yang akan dijual kembali setelah digoreng dan dibungkus. "Alhamdulillah dari hasil usaha jalepak ini bisa untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari," sambungnya.

Warga Dusun Ciro Wetan, Kelurahan Bakung Temenggunan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini menjadi salah satu penerima manfaat program Pemberdayaan UMKM Binaan Lazismu Kabupaten Sidoarjo. Ia mendapatkan bantuan dalam kategori Keluarga Disabilitas. Program ini merupakan Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Bank Mega Syariah yang dijalankan oleh Lazismu Kabupaten Sidoarjo.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Yekti Pitoyo]