BERDAYAKAN PETANI, LAZISMU BERIKAN BANTUAN BENIH PADI
Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 18:04, 08/04/2022
KABUPATEN SLEMAN -- Sinergi kembali dijalin antara Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta (DIY), Lazismu Wilayah DIY, dan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan memberikan bantuan benih padi kepada petani binaan Koperasi Agro Sejahtera Muhammadiyah (Kopasamu). Kegiatan ini berlangsung di Joglo Sego Welut Godean, Kabupaten Sleman pada Kamis (31/03) malam.
Menurut Ketua MPM PWM DIY, Agus Amin Syaifudin, S.P., M.Sc., benih padi jenis Ciherang untuk tahap awal sebanyak 270 kilogram dibagikan kepada 30 petani yang berasal dari Gamping, Godean, Minggir, Seyegan, dan Moyudan. "Ini masih tahap awal wujud pemberdayaan petani di bawah binaan Kopasamu. Selain bantuan benih padi, juga akan ada pendampingan, bahkan bisa meluas ke petani-petani di daerah lain," jelasnya.
Selain pertanian padi, lanjut Agus, pihaknya juga sudah bersinergi dengan sejumlah pihak, antara lain membina atau mendampingi petani singkong di Gunungkidul. Pendampingan ini mulai dari budidaya singkong sampai pengolahannya seperti menjadi tepung mocaf. "MPM tingkat daerah, sudah punya program pula terkait pemberdayaan petani, misalnya budidaya jambu kristal dan umbi porang," terangnya.
Sementara itu Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DIY, Cahyono, S.Ag. menjelaskan, sinergi dengan beberapa pihak untuk memberdayakan petani tersebut sejalan dengan program Lazismu secara nasional yaitu Gerakan Tani Bangkit. "Sebelum dengan Kopasamu untuk budidaya padi, beberapa waktu lalu kami juga menggelar pelatihan sampai membuat demplot lahan penanaman umbi porang di Ngemplak Sleman. Jika berhasil, semoga ke depan bisa diadopsi petani-petani lain di berbagai tempat," harapnya.
Cahyono menambahkan bahwa program ini bisa menjadi program dakwah dan ekonomi terpadu berkelanjutan yang bersinergi dengan Mejelis, Lembaga, dan Ortom (MLO) di lingkungan Muhammadiyah. Sebelumnya program dakwah terpadu Lazismu dan MLO juga sudah terlaksana di Girisubo Gunungkidul.
Pada kesempatan tersebut dilaksanakan pula kegiatan sarasehan santai budidaya padi dengan narasumber Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P., I.P.M. (Kepala LPM UMY). Tak kurang dari 30 petani yang hadir, ditambah pengurus Kopasamu serta MPM PWM/PDM antusias mengikuti sarasehan dari awal sampai akhir.
Dr. Gatot antara lain memaparkan seputar keunggulan budidaya tanaman padi menerapkan teknologi SRI, manfaat pupuk, merawat/menjaga kesehatan tanaman dengan baik sampai keunggulan beras yang dibudidayakan secara organik. "Soal pemupukan tanaman, prinsipnya sama dengan manusia, jangan sampai berlebihan dalam makan dan minum. Sehingga soal waktu pemupukan, cara memberikan serta dosisnya tak bisa asal-asalan," tegasnya.
Ketua Kopasamu, Parijo yang hadir pula dalam kegiatan tersebut turut menyemangati petani-petani binaan Kopasamu yang antusias untuk membudidayakan padi serta beberapa jenis singkong secara baik. "Sinergi dengan beberapa pihak sangat dibutuhkan, terlebih untuk tanaman padi, rencananya kami juga akan melibatkan PPL dari UPTD BP4. Lalu untuk pasca panen, bersinergi dengan pihak-pihak seperti pemilik penggilingan padi sampai soal pemasaran," urainya.
Beberapa hari sebelumnya, LPM UMY dengan Kopasamu juga telah menggelar pelatihan budidaya singkong serta sekolah lapangan teknologi inovasi budidaya singkong dengan demplot. Pelatihan ini digelar di Kalasan, Sleman.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Marzuki]
Menurut Ketua MPM PWM DIY, Agus Amin Syaifudin, S.P., M.Sc., benih padi jenis Ciherang untuk tahap awal sebanyak 270 kilogram dibagikan kepada 30 petani yang berasal dari Gamping, Godean, Minggir, Seyegan, dan Moyudan. "Ini masih tahap awal wujud pemberdayaan petani di bawah binaan Kopasamu. Selain bantuan benih padi, juga akan ada pendampingan, bahkan bisa meluas ke petani-petani di daerah lain," jelasnya.
Selain pertanian padi, lanjut Agus, pihaknya juga sudah bersinergi dengan sejumlah pihak, antara lain membina atau mendampingi petani singkong di Gunungkidul. Pendampingan ini mulai dari budidaya singkong sampai pengolahannya seperti menjadi tepung mocaf. "MPM tingkat daerah, sudah punya program pula terkait pemberdayaan petani, misalnya budidaya jambu kristal dan umbi porang," terangnya.
Sementara itu Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DIY, Cahyono, S.Ag. menjelaskan, sinergi dengan beberapa pihak untuk memberdayakan petani tersebut sejalan dengan program Lazismu secara nasional yaitu Gerakan Tani Bangkit. "Sebelum dengan Kopasamu untuk budidaya padi, beberapa waktu lalu kami juga menggelar pelatihan sampai membuat demplot lahan penanaman umbi porang di Ngemplak Sleman. Jika berhasil, semoga ke depan bisa diadopsi petani-petani lain di berbagai tempat," harapnya.
Cahyono menambahkan bahwa program ini bisa menjadi program dakwah dan ekonomi terpadu berkelanjutan yang bersinergi dengan Mejelis, Lembaga, dan Ortom (MLO) di lingkungan Muhammadiyah. Sebelumnya program dakwah terpadu Lazismu dan MLO juga sudah terlaksana di Girisubo Gunungkidul.
Pada kesempatan tersebut dilaksanakan pula kegiatan sarasehan santai budidaya padi dengan narasumber Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P., I.P.M. (Kepala LPM UMY). Tak kurang dari 30 petani yang hadir, ditambah pengurus Kopasamu serta MPM PWM/PDM antusias mengikuti sarasehan dari awal sampai akhir.
Dr. Gatot antara lain memaparkan seputar keunggulan budidaya tanaman padi menerapkan teknologi SRI, manfaat pupuk, merawat/menjaga kesehatan tanaman dengan baik sampai keunggulan beras yang dibudidayakan secara organik. "Soal pemupukan tanaman, prinsipnya sama dengan manusia, jangan sampai berlebihan dalam makan dan minum. Sehingga soal waktu pemupukan, cara memberikan serta dosisnya tak bisa asal-asalan," tegasnya.
Ketua Kopasamu, Parijo yang hadir pula dalam kegiatan tersebut turut menyemangati petani-petani binaan Kopasamu yang antusias untuk membudidayakan padi serta beberapa jenis singkong secara baik. "Sinergi dengan beberapa pihak sangat dibutuhkan, terlebih untuk tanaman padi, rencananya kami juga akan melibatkan PPL dari UPTD BP4. Lalu untuk pasca panen, bersinergi dengan pihak-pihak seperti pemilik penggilingan padi sampai soal pemasaran," urainya.
Beberapa hari sebelumnya, LPM UMY dengan Kopasamu juga telah menggelar pelatihan budidaya singkong serta sekolah lapangan teknologi inovasi budidaya singkong dengan demplot. Pelatihan ini digelar di Kalasan, Sleman.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Marzuki]