Pendidikan Al-Qur'an Braile, Solusi Pemberdayaan Inklusif Lazismu, MTT dan MPKS untuk Sahabat Tunanetra

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 10:47, 25/10/2024
Cover Pendidikan Al-Qur'an Braile, Solusi Pemberdayaan Inklusif Lazismu, MTT dan MPKS untuk Sahabat Tunanetra

BREBES --- Membuka akses literasi pembelajaran Al-Qur’an terhadap penyandang disabiltas adalah kontribusi positif tanpa diskriminasi. Karena memberantas buta huruf hijaiyah merupakan komitmen setiap muslim agar Al-Qur’an bisa dibaca termasuk penyandang tunanetra.

Lazismu menjembatani akses penyandang disabilitas tersebut dengan menginisiasi program pendidikan Al-Qur’an Braile sebagai wujud pemberdayaan dan solusi inklusif bagi sahabat disabilitas.  Berkolaborasi dengan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Brebes, Jawa Tengah, yang didukung juga oleh Majelis Telkomsel Taqwa (MTT), penyandang tunanetra mendapatkan kesempatan mempelajari Al-Qur'an dalam format Braille.

Pelaksanaan program itu dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni di SMK Muhammadiyah Bumiayu pada 2024 dan SMK Muhammadiyah Bulakamba pada 2025. Masing-masing lokasi melaksanakan program selama empat bulan, dengan dua pertemuan per bulan.

Adapun totalnya, ada 16 kali pertemuan di setiap lokasi. Program ini menargetkan 25 peserta di setiap lokasi, sehingga totalnya ada 50 penyandang tunanetra yang akan mendapatkan nilai manfaat.

Menurut Ketua MPKS Brebes, Syaebani, program ini berawal dari permintaan seorang tunanetra berusia lanjut yang ingin mempelajari Al-Qur'an dan menghafalnya. "Ia memiliki keinginan kuat untuk belajar, namun terhambat karena kurangnya fasilitas dan pendampingan yang memadai," ungkapnya kepada tim media Lazismu (24/10/2024).

Hal ini mendorong MPKS bersama para mitra untuk berinisiatif membentuk program khusus ini. Program pendidikan Al-Qur'an Braille tidak sebatas pada pembelajaran Al-Qur'an, tetapi juga meliputi beberapa kegiatan penunjang seperti layanan antar jemput bagi tunanetra, kajian rutin, dan pembagian sembako gratis.

Dengan pendekatan ini, imbuhnya, diharapkan para tunanetra tidak hanya mampu mempelajari Al-Qur'an, tetapi juga merasakan dukungan sosial yang lebih luas.

Sementara itu, Wakil Ketua PDM Brebes, Jauhari Rahmat, mengapresiasi sinergi dan dukungan dari semua pihak yang terlibat. “Kami mengucapkan terima kasih kepada MTT, MPKS, dan Lazismu yang selalu berupaya mencari banyak inovasi dalam berbuat baik kepada masyarakat,” ujarnya.

Wahyu Hartawan dari Majelis Telkomsel Taqwa Jateng-DIY, menyambut bahagia atas terselenggaranya program ini. Dia menyampaikan apresiasinya, bahwa belajar Al-Qur'an tidak mengenal usia, dan ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk berpartisipasi dalam kebaikan.

“Melalui kolaborasi program ini semua dapat memberikan manfaat luas dan memohon doa agar Telkomsel terus dapat berkontribusi dalam kegiatan sosial seperti ini,” tuturnya.

Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, merupakan inspirasi yang bisa menjadi pengalaman berharga terutama bagi daerah lain untuk mewujudkan inisiatif serupa. Lazismu dan mitranya berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam memberdayakan tunanetra agar dapat mengakses kitab suci Al-Qur'an secara mandiri dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan itu, Paizin, salah seorang penyandang disabilitas mengungkapkan, Alhamdulillah dengan adanya kegiatan pembelajaran ini bersama Lazismu, saya dan kawan – kawan berkesempatan belajar mengaji dan menghafal Al-Qur’an. “Meski sudah berumur, semangat itu masih ada dan ingin untuk terus mempelajari cara membaca Al-Qur’an,” tandasnya. Dengan memperdalam Al-Qur’an dan menghafalnya, melalui program ini, kata dia, semoga bisa memberikan keberkahan bagi semua yang mendukung kesempatan baik ini.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Zaki]