ANAK YATIM DAN DHUAFA TERIMA SANTUNAN LAZISMU DAN STIE MUHAMMADIYAH CILACAP

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 16:04, 19/04/2024
Cover ANAK YATIM DAN DHUAFA TERIMA SANTUNAN LAZISMU DAN STIE MUHAMMADIYAH CILACAP

KABUPATEN CILACAP -- STIE Muhammadiyah Cilacap memberikan santunan dalam kegiatan Pesantren Lansia dan Santunan Anak Yatim pada rangkaian acara Amaliyah Ramadhan. Santunan yang bekerja sama dengan Lazismu Kabupaten Cilacap ini diberikan kepada anak-anak yatim dan dhuafa Panti Asuhan An Nur Kesugihan dan sekitarnya, serta bingkisan bagi lansia yang merupakan warga sekitar Kampus STIE Muhammadiyah Cilacap. Dalam kegiatan Pesantren Lansia dan Santunan Anak Yatim rangkaian acara Amaliyah Ramadhan, pada Sabtu (30/03/2024).

Rangkaian kegiatan Amaliyah Ramadhan diselenggarakan di kompleks Kampus STIE Muhammadiyah. Untuk anak-anak yatim, santunan diberikan kepada 15 penerima manfaat yang terdiri dari 10 anak-anak Panti Asuhan An Nur Kesugihan dan 5 anak yatim atau yatim piatu yang berada di sekitar kampus.

Pengasuh Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa An Nur Kesugihan, Ridwan Wening Panggalih menyampaikan bahwa pihaknya bersyukur atas bantuan yang terus berdatangan. Dengan adanya bantuan tersebut, anak-anak panti asuhan dapat berkecukupan dalam memenuhi kebutuhannya. "Kita berbahagia, masih banyak yang memperhatikan anak yatim dari lembaga-lembaga Muhammadiyah," ujarnya.

Ketua STIE Muhammadiyah Cilacap, Tri Nur Indah Yanti Yulian menjelaskan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin ukhuwah Islamiyah bersama anak-anak yatim dan lansia beserta keluarga besar STIE Muhammadiyah Cilacap. "Menumbuhkan sikap agar lebih peka terhadap lingkungan sosial, terutama anak yatim dan lansia warga sekitar kampus," ungkapnya.

Kegiatan berbagi ini juga dirangkai dengan Pesantren Lansia dan dilanjutkan dengan buka bersama. Dalam ceramahnya Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Cilacap, ustadz Nasikhin Ali Hasan menjelaskan tentang orang-orang yang dicintai Allah. Mereka adalah orang dermawan, orang yang tidak sombong, dan orang yang bisa meluangkan waktunya untuk beribadah kepada Allah. Sementara orang yang dibenci oleh Allah adalah orang yang pelit dan orang suka berbuat kemaksiatan.

"Semoga jamaah dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari," pungkas Nasikhin.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]