Banjir di Buol, Sulteng, Lazismu Kekurangan Donasi
BUOL – Curah hujan yang tinggi sejak hari Kamis (15/10) hingga hari ini mengakibatkan banjir hingga ketinggian 1,5 m. Air hujan mulai naik pada hari Jumat (16/10) siang dan belum surut sampai saat ini, mengingat hujan juga belum turun.
Kecamatan Momunu adalah wilayah yang terdampak paling parah. Dilansir dari portalsulawesi.id, di Kecamatan ini ada tujuh desa yang terdampak, yaitu Desa Pomayagon, Wakat, Goamonial, Potugu, Panimbul, Tongon, dan Taluan.
Menurut keterangan Kamarudin Syamsi, Tim Lazismu Buol, Desa Wakat adalah desa yang terdampak paling parah. Di Desa Wakat, hanya ada satu gedung milik pemerintah desa yang bisa menjadi tempat pengungsian.
“Lazismu sekarang memberikan makanan siap saji. Untuk sementara baru seperti itu karena kurang donasi. Kami belum mampu membuka dapur umum karena donasi yang tidak memungkinkan,” jelasnya melalui sambungan telepon.
Ia menyebut bahwa Lazismu turun ke Desa Wakat bersama relawan dari Pemuda Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Sementara itu, desa lain yang terdampak ditangani oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buol.
Menurut Kamarudin, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian ini. Hal tersebut dikarenakan posisi air yang tidak deras namun naik secara perlahan.
“Desa ini butuh sekali makanan dan donasi baru sangat sedikit. Anak-anak yang berkumpul di gedung serbaguna milik desa ini masih membutuhkan makanan,” tutupnya. (Yusuf)