BEASISWA MENTARI ANTARKAN SISWI YATIM INI MERAIH MIMPI

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 16:41, 13/04/2024
Cover BEASISWA MENTARI ANTARKAN SISWI YATIM INI MERAIH MIMPI

KABUPATEN SIDOARJO -- Siapa sangka, buku antologi berjudul Kenangan Kisah di Masa Pandemi adalah buah karya seorang gadis berusia 14 tahun yang masih duduk sebagai santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah An-Nur di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Chrisanti, sang penulis buku tersebut adalah seorang penggiat literasi. Pada usia yang masih sangat dini sejak TK hingga kini, ia sudah tertarik dengan dunia tulis menulis.

Malang bagi Chrisanti, pada usia 4 tahun gadis berwajah oval ini telah ditinggal ayahnya dan menjadi yatim. Ibunya, Eva Novianti pun harus berjuang keras untuk menghidupi dan memastikan pendidikan anaknya tersebut terpenuhi. Baginya, sekolah adalah prioritas utama meskipun sejak suaminya meninggal kondisi ekonomi keluarga menjadi kurang stabil dan semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ketiga anaknya.

"Dulu suami bekerja di perusahaan IT, meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas saat pulang kerja. Saat suami masih ada semua kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah bisa tercukupi, tidak seperti sekarang ini," kenang perempuan 37 tahun ini lirih.

Seakan menjadi titik kritis dalam hidup, Eva mencoba untuk bangkit. Sejak itu, ia berjuang dengan modal uang peninggalan almarhum suami. Dimulai dengan berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta biaya pendidikan ketiga anaknya. Usaha awal adalah berjualan baju muslim. Selama beberapa tahun, usaha ini dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Namun sejak pandemi Covid-19 menghantam, pendapatan mulai surut sehingga modal yang dipakai pun habis demi menutup kebutuhan hidup.

"Sejak pandemi usaha busana muslim saya tutup. Saya jualan apa saja yang bisa untuk makan dengan modal seadanya. Mulai jualan sayuran keliling dan menjualkan makanan titipan para tetangga. Setiap pagi saya keliling berjualan di sekitar perumahan agar bisa memenuhi kebutuhan. Untuk bisa mencukupi kebutuhan makan sehari-hari saja sudah bersyukur," ungkap Eva.

Beruntung, keadaan hidup keluarga ini terdengar oleh Lazismu Kabupaten Sidoarjo. Melalui Pilar Pendidikan, Lembaga Amil Zakat (LAZ) milik Muhammadiyah ini mencoba memberi perhatian kepada Eva. Sang buah hati, Chrisanti, mendapatkan bantuan berupa Beasiswa Mentari, sebuah program kepedulian sosial untuk menjamin keberlangsungan pendidikan dalam bentuk beastudi kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu.

"Walau kondisi ekonomi yang semakin sulit tapi saya bertekad anak-anak saya harus tetap bisa sekolah. Alhamdulillah, Chrisanti mendapat bantuan biaya pendidikan dari Lazismu Sidoarjo," ujar Eva saat dikunjungi amil Lazismu Kabupaten Sidoarjo, Yekti Pitoyo.

Waka Kurikulum Pondok Pesantren Muhammadiyah An-Nur, Faizah Khilmiyah menceritakan keseharian Chrisanti di sekolah tersebut. "Chrisanti mempunyai bakat berbicara di depan umum, sering mengisi ceramah di kelas, baca puisi, dan suka menulis. Salah satu karya buku antaloginya adalah Kenangan Kisah di Masa Pandemi, ditulis bersama teman-temannya di pondok dan ada beberapa tulisan puisi dan novel yang belum diterbitkan," terang Faizah.

Chrisanti aktif dalam berbagai kegiatan dan sering mengikuti perlombaan yang diadakan oleh sekolah. Selain suka menulis, ia juga mengikuti kegiatan ekstra kurikuler Tapak Suci dan bergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Semoga Beasiswa Mentari akan mengantarkan Chrisanti untuk meraih mimpi.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Yekti Pitoyo]