BEDAH RUMAH, WUJUD KEPEDULIAN LAZISMU KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK KADER
Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 08:48, 28/10/2021
KABUPATEN GUNUNGKIDUL -- Program Bedah Rumah kembali digelar oleh Lazismu Kabupaten Gunungkidul pada penghujung tahun ini. Proses peletakan batu pertama dilakukan pada Selasa (26/10) di Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul Sadmonodadi dan dihadiri oleh Forkompinca Patuk. Program Bedah Rumah ini merupakan yang kesembilan kali dilaksanakan oleh Lazismu Kabupaten Gunungkidul dan didukung oleh Kantor Layanan Lazismu Patuk, MDMC Gunungkidul, Kokam Gunungkidul, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gunungkidul, Komunitas Jum'at Berkah Jogja, serta warga Padukuhan Panjatan Pengkok Patuk.
Adalah Suparno, penerima manfaat bedah rumah kali ini. Lelaki kelahiran Bantul berusia 52 tahun ini sejak masih belia tergabung dalam berbagai organisasi di lingkungan Muhammadiyah. Kang Parno (sapaan akrabnya) terlahir dari keluarga sederhana. Ayahnya hanyalah pekerja honorer dari Dinas Pengairan Provinsi DI Yogyakarta yang ditugaskan di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul dan meninggal tahun 1982 saat akan diangkat menjadi CPNS.
Kang Parno hidup kemudian hidup bersama sang ibu di sebuah rumah sangat sederhana berdinding gedhek (anyaman bambu) yang berdiri di tanah Komplek Balai Kalurahan Pengkok. Ibundanya pun meninggal tahun 2015 dan sejak saat itu Kang Parno hidup seorang diri sebagai seorang yatim piatu hingga kini. Kang Parno kemudian diangkat sebagai Staf Penjaga Balai Kalurahan Pengkok Kapanewon Patuk.
Posisi dan keaktifannya di persyarikatan tak membuatnya lupa diri. Baginya, kepentingan orang lain dan persyarikatan adalah diatas kepentingan pribadinya. Sifat jujur pun terus dipegang. Terbukti sampai saat ini kondisi ekonomi dan rumah tinggalnya masih belum layak huni. Sebagai catatan, Kang Parno aktif dalam berbagai posisi di Muhammadiyah, mulai dari IPM, PCPM Patuk, MDMC Gunungkidul, MCCC, Kokam Gunungkidul dan saat ini menjadi Bendahara Kantor Layanan Lazismu Patuk.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kader Muhammadiyah inilah, tim Bedah Rumah Lazismu Kabupaten Gunungkidul bermaksud membangunkan hunian yang lebih layak dengan ukuran 5x7 meter atau menyalurkan biaya pembelian material senilai 25 juta rupiah. Pembuatan rumah ini diperkirakan selama satu bulan dengan dikerjakan bersama oleh tukang bangunan dibantu warga setempat.
Ketua Lazismu Kabupaten Gunungkidul, Wahyudiyono berharap agar rumah Kang Parno dapat menjadi hunian yang nyaman. "Semoga rumah yang ditempati Pak Suparno dapat menjadi tempat yang nyaman dan tenteram sehingga dapat digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT, terus semangat dalam beramal sholeh," harapnya. Ia juga mendoakan, semoga para donatur dikaruniai limpahan rezeki dan terus membawa berkah.
Lazismu Kabupaten Gunungkidul membuka kesempatan para donatur untuk beramal jariyah, dengan berdonasi melalui rekening BRI 015301025677532 atasnama Mucare Lazismu Gunungkidul. Konfirmasi dengan menyertakan bukti transfer ke nomor WA 082210031912 (Lazismu Gunungkidul). Donasi dibuka mulai 21 Oktober 2021 sampai terpenuhi sejumlah Rp 25.000.000,- dan apabila dalam penggalangan ini ada kelebihan dari total kebutuhan (25 juta rupiah), maka akan digunakan untuk program Bedah Rumah selanjutnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Wahyudiyono]
Adalah Suparno, penerima manfaat bedah rumah kali ini. Lelaki kelahiran Bantul berusia 52 tahun ini sejak masih belia tergabung dalam berbagai organisasi di lingkungan Muhammadiyah. Kang Parno (sapaan akrabnya) terlahir dari keluarga sederhana. Ayahnya hanyalah pekerja honorer dari Dinas Pengairan Provinsi DI Yogyakarta yang ditugaskan di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul dan meninggal tahun 1982 saat akan diangkat menjadi CPNS.
Kang Parno hidup kemudian hidup bersama sang ibu di sebuah rumah sangat sederhana berdinding gedhek (anyaman bambu) yang berdiri di tanah Komplek Balai Kalurahan Pengkok. Ibundanya pun meninggal tahun 2015 dan sejak saat itu Kang Parno hidup seorang diri sebagai seorang yatim piatu hingga kini. Kang Parno kemudian diangkat sebagai Staf Penjaga Balai Kalurahan Pengkok Kapanewon Patuk.
Posisi dan keaktifannya di persyarikatan tak membuatnya lupa diri. Baginya, kepentingan orang lain dan persyarikatan adalah diatas kepentingan pribadinya. Sifat jujur pun terus dipegang. Terbukti sampai saat ini kondisi ekonomi dan rumah tinggalnya masih belum layak huni. Sebagai catatan, Kang Parno aktif dalam berbagai posisi di Muhammadiyah, mulai dari IPM, PCPM Patuk, MDMC Gunungkidul, MCCC, Kokam Gunungkidul dan saat ini menjadi Bendahara Kantor Layanan Lazismu Patuk.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kader Muhammadiyah inilah, tim Bedah Rumah Lazismu Kabupaten Gunungkidul bermaksud membangunkan hunian yang lebih layak dengan ukuran 5x7 meter atau menyalurkan biaya pembelian material senilai 25 juta rupiah. Pembuatan rumah ini diperkirakan selama satu bulan dengan dikerjakan bersama oleh tukang bangunan dibantu warga setempat.
Ketua Lazismu Kabupaten Gunungkidul, Wahyudiyono berharap agar rumah Kang Parno dapat menjadi hunian yang nyaman. "Semoga rumah yang ditempati Pak Suparno dapat menjadi tempat yang nyaman dan tenteram sehingga dapat digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT, terus semangat dalam beramal sholeh," harapnya. Ia juga mendoakan, semoga para donatur dikaruniai limpahan rezeki dan terus membawa berkah.
Lazismu Kabupaten Gunungkidul membuka kesempatan para donatur untuk beramal jariyah, dengan berdonasi melalui rekening BRI 015301025677532 atasnama Mucare Lazismu Gunungkidul. Konfirmasi dengan menyertakan bukti transfer ke nomor WA 082210031912 (Lazismu Gunungkidul). Donasi dibuka mulai 21 Oktober 2021 sampai terpenuhi sejumlah Rp 25.000.000,- dan apabila dalam penggalangan ini ada kelebihan dari total kebutuhan (25 juta rupiah), maka akan digunakan untuk program Bedah Rumah selanjutnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Wahyudiyono]