BERSAMA BPDASH ASAHAN BARUMUN, LAZISMU TANAM SERIBU POHON DENGAN SISTEM POLA ASUH
Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 17:03, 19/07/2022
KOTA PEMATANGSIANTAR -- Lazismu Kota Pematangsiantar bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASH) Asahan Barumun melaksanakan rangkaian kegiatan serah terima, penyuluhan lapangan, serta penanaman seribu pohon tanaman APK. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (15/07) ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian petani binaan Lazismu. Serah terima yang berlangsung di BPDASH Asahan Barumunini ini dihadiri oleh Badan Pengurus Lazismu Kota Pematangsiantar dan para staf BPDASH Asahan Barumun.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Pematangsiantar, Ahmad Sukri menyebutkan, program penanaman seribu pohon memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Selain itu ia juga berharap agar pendapatan masyarakat pun dapat ditingkatkan dengan adanya program ini. "Program penanaman seribu pohon ini sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak dan diharapkan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Pihak BPDASH merasa terbantu dengan kerja sama Lazismu Pematangsiantar," jelasnya.
Ahmad Sukri melanjutkan, proses penanaman pohon ini akan dilakukan dengan sistem Pola Asuh Pohon, yaitu aksi penanaman pohon dengan pola asuh. Hal ini dilakukan karena selama ini penanaman pohon seringkali hanya bersifat seremonial dan pohonnya pun tidak terawat dengan baik. "Kita akan menanam pohon di satu titik atau area dengan masing-masing area minimal lima ratus pohon dan seratus bibit sayuran dengan jenis yang berbeda-beda," terangnya.
Penanaman seribu pohon ini, menurut Ahmad Sukri, akan dilaksanakan pada lima lokasi. Kelima lokasi tersebut yaitu di Desa Hutapadang; Kelurahan Simarito Kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar; Karang Bangun Simalungun; Marubun Jaya Simalungun; dan Karang Sari Simalingun. Selain pohon, pihaknya juga akan menanam bibit sayuran.
Perwakilan BPDASH, Chandra menuturkan, selain untuk penghijauan, program ini juga bertujuan sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa jenis tanaman yang akan ditanam adalah seperti durian, mangga, dan alpukat. "Penanaman seribu pohon ini berupa buah durian, mangga dan alpukat di lahan yang kurang produktif yang disesuaikan dengan program di Lazismu Pematangsiantar, yaitu penanaman pohon dengan sistem among," tutupnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Anisa]
Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Pematangsiantar, Ahmad Sukri menyebutkan, program penanaman seribu pohon memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Selain itu ia juga berharap agar pendapatan masyarakat pun dapat ditingkatkan dengan adanya program ini. "Program penanaman seribu pohon ini sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak dan diharapkan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Pihak BPDASH merasa terbantu dengan kerja sama Lazismu Pematangsiantar," jelasnya.
Ahmad Sukri melanjutkan, proses penanaman pohon ini akan dilakukan dengan sistem Pola Asuh Pohon, yaitu aksi penanaman pohon dengan pola asuh. Hal ini dilakukan karena selama ini penanaman pohon seringkali hanya bersifat seremonial dan pohonnya pun tidak terawat dengan baik. "Kita akan menanam pohon di satu titik atau area dengan masing-masing area minimal lima ratus pohon dan seratus bibit sayuran dengan jenis yang berbeda-beda," terangnya.
Penanaman seribu pohon ini, menurut Ahmad Sukri, akan dilaksanakan pada lima lokasi. Kelima lokasi tersebut yaitu di Desa Hutapadang; Kelurahan Simarito Kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar; Karang Bangun Simalungun; Marubun Jaya Simalungun; dan Karang Sari Simalingun. Selain pohon, pihaknya juga akan menanam bibit sayuran.
Perwakilan BPDASH, Chandra menuturkan, selain untuk penghijauan, program ini juga bertujuan sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa jenis tanaman yang akan ditanam adalah seperti durian, mangga, dan alpukat. "Penanaman seribu pohon ini berupa buah durian, mangga dan alpukat di lahan yang kurang produktif yang disesuaikan dengan program di Lazismu Pematangsiantar, yaitu penanaman pohon dengan sistem among," tutupnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Anisa]