BPKH dan LAZISMU Selenggarakan Pelatihan untuk Pelatih Pendamping Baca Al-Quran Braille dan Isyarat

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 17:21, 25/02/2025
Cover BPKH dan LAZISMU Selenggarakan Pelatihan untuk Pelatih Pendamping Baca Al-Quran Braille dan Isyarat

YOGYAKARTA -- Nilai penting inklusi dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas pada proses partisipasi sosial dan pendidikan merupakan suatu cara membuka akses yang terbatas dan membangun kekuatan.

Pendidikan untuk semua sebagai spirit yang terkandung dalam bulan suci Ramadhan diimplementasikan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) dalam program kemaslahatan bertajuk Gebyar Difabel “Ramadhan Untuk Semua, Menghapus Batasan, Membangun Kekuatan.

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui mitra strategisnya Lazismu senantiasa menghadirkan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif, terutama bagi penyandang disabilitas.

Badan Pengelola Keuangan Haji bersama Lazismu, dengan pelaksana kegiatan Lazismu DIY, Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Muhammadiyah DIY menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) bagi calon fasilitator  (pendamping Taman Pendidikan Al-Qur’an/(TPQ Inklusi) Ibnu Ummi Maktum. Kegiatan inklusif ini berlangsung pada Senin, (24/2/2025) di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.

Pelatihan fasilitator tersebut diikuti oleh 15 peserta yang terdiri dari pengajar tunarungu, relawan, serta guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dari berbagai kabupaten di Yogyakarta, demikian disampaikan Marzuki Manager Area Lazismu DIY. Tujuan diselenggarakannya untuk membekali peserta dengan keterampilan dan metode pengajaran inklusif agar santri tunarungu dapat belajar membaca Al-Qur’an secara efektif dan mandiri.

Kegiatan itu, akan diselenggarakan dalam empat hari, dimulai hari Senin sampai Selasa, 24-25 Februari 2025, untuk pelatihan fasilitator pendamping Tuli dan hari Rabu sampai Kamis, 26-27 Februari 2025 untuk pelatihan fasilitator pendamping Netra.

“Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan materi dan bimbingan dari narasumber berpengalaman, seperti Elfiandi Naim, serta Co-trainer Agil Leksana dan Nurlintang Pratiwi,” paparnya.

Kemal Pasha, yang juga merupakan salah satu penerima Beasiswa Sang Surya Batch #3 dari LAZISMU DIY, turut hadir sebagai juru bahasa isyarat untuk memastikan komunikasi tersampaikan sepanjang sesi pelatihan.

Materi yang disampaikan, lanjut Elfiandi Naim selaku pemateri, meliputi pengenalan huruf hijaiyah dan metode pembelajaran Al-Qur’an yang telah dikemas elok untuk santri tunarungu. Peserta diperkenalkan dengan dua metode utama, yaitu Metode Kitabah dan Metode Tilawah.

“Metode pertama merupakan cara mengisyaratkan huruf, harakat, dan tanda baca secara visual, sementara metode kedua, membantu santri tunarungu mengikuti bacaan Al-Qur’an melalui gerakan isyarat yang sesuai dengan lafalan orang dengar,” jelasnya.

Peserta juga memperoleh pemahaman mendalam mengenai harakat dan tanda baca dalam bahasa isyarat, termasuk fathah, kasrah, dhammah, serta hukum tajwid seperti izhar, ikhfa, iqlab, dan idgham. Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga mencakup praktik langsung membaca Iqro’ menggunakan bahasa isyarat secara berkelompok.

Harapan Lazismu yang disampaikan Manager Area LAZISMU DIY, dengan terselenggaranya pelatihan ini adalah supaya fasilitator yang kompeten dalam mendampingi santri tunarungu bertambah sehingga mereka dapat memperoleh hak yang serupa dalam belajar dan memahami Al-Qur’an.

Dukungan Lazismu DIY dalam program ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan inklusif adalah bagian dari upaya bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Lazismu DIY juga mengucapkan terima kasih kepada BPKH yang telah bersinergi sebagai mitra kemaslahatanya.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Lazismu DIY]