Capai 13 M, Angka Donasi Lazismu untuk Palestina Terus Bertambah
Ditulis oleh berita
Ditulis pada 12:44, 25/05/2021
LAZISMU.ORG - Donasi yang telah dikumpulkan oleh Lazismu untuk Palestina telah mencapai angka 13 miliar pada hari Senin (24/5).
Angka ini terus bertambah mengingat geliat Lazismu di seluruh Indonesia yang terus mengumpulkan donasi dari masyarakat.
Lazismu Jawa Tengah misalnya, berhasil mengumpulkan donasi dari masyarakat sebanyak Rp. 4.887.707.561,-. Lazismu Jawa Timur berhasil mengumpulkan donasi dari masyarakat sebanyak Rp. 2.443.981.878,-. Lazismu DIY berhasil mengumpulkan donasi dari masyarakat sebanyak Rp. 919.871.552,-. Sementara Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah sendiri berhasil mengumpulkan donasi sebanyak Rp. 2.471.043,-.
Donasi ini akan terus dikumpulkan hingga akhir pekan ini, disalurkan dalam bentuk bantuan rumah sakit, ambulan, bantuan pangan, dan obat-obatan.
Bantuan untuk Palestina tersebut bukan yang pertama disalurkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Program Koordinator Muhammadiyah Aid, Wachid Ridwan menjelaskan, pihaknya telah mengirim bantuan ke Palestina sejak puluhan tahun lalu. Bantuan tersebut terus mengalir ke sana hingga saat ini.
Dia menjelaskan, Persyarikatan Muhammadiyah melalui Program Muhammadiyah Aid yang didalamnya terdapat unsur Lazismu, MDMC, dan elemen Muhammadiyah lain secara masif menyalurkan bantuan kepada Palestina dimulai sejak 2017. Bantuan tersebut berupa beasiswa SPP bagi puluhan mahasiswa S1, S2 dan S3 yang kuliah di Universitas Islam Gaza.
"Lalu Muhammadiyah Aid juga memberi bantuan untuk pengobatan dan pembelian kaki palsu bagi mahasiswa dan masyarakat Palestina yang terkena serangan peluru tajam tentara Israel saat Great March setiap hari Jumat," ungkapnya.
Tak hanya itu, Muhammadiyah Aid juga telah memberikan bantuan paket lebaran dan Ramadhan tahun lalu di Gaza dan Yerusalem, termasuk juga bantuan kurban.
Lazismu juga telah menyerahkan bantuan berupa pendirian Sekolah Lazismu Indonesia di Kamp Pengungsian warga Palestina, Beirut, Lebanon. Sekolah ini diresmikan pada November 2020 silam.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, sekolah yang dibangun atas kerjasama antara Lazismu dengan Lebanese Palestine Youth Forum tersebut fokus pada pengajaran Alquran dan Tafsir. Pengajarnya berasal dari Dar El Fatwa dan siswanya adalah warga Palestina dan Lebanon.
“Alhamdulillah kita sudah setiap tahun punya program ke sana. Kita juga punya program untuk pengungsi baik yang ada di Palestina maupun di negara tetangga,” jelas Hilman.
Menurut Hilman, isu Palestina akan menjadi agenda panjang bagi Lazismu. Ia berkomitmen agar Lazismu dengan Muhammmadiyah Aid akan terus mendiskusikan rancangan program-programnya di Palestina.
Reporter : Yusuf
Angka ini terus bertambah mengingat geliat Lazismu di seluruh Indonesia yang terus mengumpulkan donasi dari masyarakat.
Lazismu Jawa Tengah misalnya, berhasil mengumpulkan donasi dari masyarakat sebanyak Rp. 4.887.707.561,-. Lazismu Jawa Timur berhasil mengumpulkan donasi dari masyarakat sebanyak Rp. 2.443.981.878,-. Lazismu DIY berhasil mengumpulkan donasi dari masyarakat sebanyak Rp. 919.871.552,-. Sementara Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah sendiri berhasil mengumpulkan donasi sebanyak Rp. 2.471.043,-.
Donasi ini akan terus dikumpulkan hingga akhir pekan ini, disalurkan dalam bentuk bantuan rumah sakit, ambulan, bantuan pangan, dan obat-obatan.
Bantuan untuk Palestina tersebut bukan yang pertama disalurkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Program Koordinator Muhammadiyah Aid, Wachid Ridwan menjelaskan, pihaknya telah mengirim bantuan ke Palestina sejak puluhan tahun lalu. Bantuan tersebut terus mengalir ke sana hingga saat ini.
Dia menjelaskan, Persyarikatan Muhammadiyah melalui Program Muhammadiyah Aid yang didalamnya terdapat unsur Lazismu, MDMC, dan elemen Muhammadiyah lain secara masif menyalurkan bantuan kepada Palestina dimulai sejak 2017. Bantuan tersebut berupa beasiswa SPP bagi puluhan mahasiswa S1, S2 dan S3 yang kuliah di Universitas Islam Gaza.
"Lalu Muhammadiyah Aid juga memberi bantuan untuk pengobatan dan pembelian kaki palsu bagi mahasiswa dan masyarakat Palestina yang terkena serangan peluru tajam tentara Israel saat Great March setiap hari Jumat," ungkapnya.
Tak hanya itu, Muhammadiyah Aid juga telah memberikan bantuan paket lebaran dan Ramadhan tahun lalu di Gaza dan Yerusalem, termasuk juga bantuan kurban.
Lazismu juga telah menyerahkan bantuan berupa pendirian Sekolah Lazismu Indonesia di Kamp Pengungsian warga Palestina, Beirut, Lebanon. Sekolah ini diresmikan pada November 2020 silam.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, sekolah yang dibangun atas kerjasama antara Lazismu dengan Lebanese Palestine Youth Forum tersebut fokus pada pengajaran Alquran dan Tafsir. Pengajarnya berasal dari Dar El Fatwa dan siswanya adalah warga Palestina dan Lebanon.
“Alhamdulillah kita sudah setiap tahun punya program ke sana. Kita juga punya program untuk pengungsi baik yang ada di Palestina maupun di negara tetangga,” jelas Hilman.
Menurut Hilman, isu Palestina akan menjadi agenda panjang bagi Lazismu. Ia berkomitmen agar Lazismu dengan Muhammmadiyah Aid akan terus mendiskusikan rancangan program-programnya di Palestina.
Reporter : Yusuf