Gibran Bahagia Bola Matanya Baru, Cita-Citanya Menjadi Penghafal Al-Qur’an

Ditulis oleh N Author 2017
Ditulis pada 23:33, 18/10/2019
Cover Gibran Bahagia Bola Matanya Baru, Cita-Citanya Menjadi Penghafal Al-Qur’an

Lampung – LAZISMU. Bola mata sebagai elemen organ tubuh memiliki bagian-bagian yang sangat kompleks dalam mekanisme penglihatan. Dalam indera penglihatan, peran mata begitu penting ketika menangkap cahaya dari dunia sekitarnya. Informasi yang ditangkap indera penglihatan juga bagian dari bagaimana cara manusia mempersepsikan sesuatu yang dilihatnya.

Namun jika bola mata ini tak berfungsi maka akan sangat memengaruhi penglihatan manusia. Termasuk penglihatan Azka Gibran Rabanni (4) karena kedua bola matanya palsu. Gibran menderita retinoblastoma beberapa tahun lalu. Setelah dioperasi, bola matanya yang ada adalah imitasi.

 

Gibran anak pertama dari pasangan Sri Sundari (27) dan Yulianto Riwibowo (28) warga kampung Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah. Di usianya yang masih balita, ia   harus hidup tanpa indera penglihatan. Usianya terus bertambah, dan memengaruhi ukuran bola mata yang dikenakannya. Jika tidak diganti bola mata imitasinya akan jatuh. Kata ayahnya, Yulianto, Gibran dalam usia tumbuh kembangnya menderita kanker.

 

“Rongga mata berkembang makin besar seiring dengan usianya yang bertambah,” katanya. Sekarang ini sering jatuh dengan sendirinya, sehingga bola matanya perlu diganti disesuaikan dengan rongga mata yang ada, tambahnya. Yulianto sangat membutuhkan bantuan agar bola mata anaknya bisa diganti.  

 

Kabar tentang Gibran, telah diterima Lazismu. Salah seorang warga Terusan Nunyai mengabarkan kepada Ketua Lazismu Lampung Tengah, M. Hasan Basri pada 7 Oktober 2019. Hari itu juga   Lazismu Lampung Tengah bersama BMT Fajar, mengunjungi kediaman Yulianto untuk mendapatkan informasi yang sesungguhnya.

 

Mlihat kondisi ini, Lazismu tergerak dan menginisiasi penggalangan donasi. Respons donatur positif untuk memberikan perhatian. Penggalangan dana dilakukan bersama-sama melibatkan BMT Surya Abadi dan BMT Asyafiiayah.

 

Berikutnya, penggalangan donasi dilakukan pada Rabu, 9 Oktober 2019, Allhamdullilah dalam waktu empat hari donasi untuk adik Gibran sudah terpenuhi. Selanjutnya, Lazismu menyerahkan donasi pada Kamis, 17 Oktober 2019 sebesar Rp. 21.710.000. Untuk penggantian selanjutnya Lazismu Lampung Tengah siap membantu.

 

Hasan mengucakan terima kasih kepada para donatur yang telah mempercayakan donasinya melalui Lazismu Lampung Tengah, semoga apa yang telah dilakukan dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan, terutama masyarakat yang ada di Lampung Tengah.

 

Ibu Gibran, Sri Sundari mengucakan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Lazismu yang telah membantu putranya. Dalam waktu dekat Gibran akan segera mendapatkan bala mata palsu yang baru. Sundari menuturkan, Sri Sundari menuturkan, jika putranya bercita-cita menjadi penghafal Al-Qur’an. Gibran bila ditanya cita-citanya apa? Jawabnya jadi penghafal Al-Qur’an, dan ingin sekali mencium Hajar Aswad. “Selama ini kesehariannya biasa saja, untuk hafalan Al-Qur’an sudah 2 juz,” katanya. (hs)