KAMPUNG BANDENG, WUJUD KETAHANAN PANGAN LAZISMU MELALUI PEMBERDAYAAN UMKM

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 14:57, 11/09/2023
Cover KAMPUNG BANDENG, WUJUD KETAHANAN PANGAN LAZISMU MELALUI PEMBERDAYAAN UMKM

KABUPATEN SRAGEN -- Kampung Bandeng Tahan Banting merupakan program yang diinisiasi oleh Lazismu Kabupaten Sragen. Program ini memberdayakan UMKM yang ada di kampung tersebut untuk ketahanan pangan. Melalui program tersebut, olahan bandeng dikembangkan menjadi sejumlah varian produk yang ditargetkan bisa melahirkan UMKM lainnya.

Lazismu Kabupaten Sragen bersama Pengurus Takmir Masjid Taqwa Pecing menggelar "Soft Launching Kampung Bandeng" dalam rangka Ketahanan Pangan Bandeng Taqwa Pecing. Acara yang berlangsung pada Jumat (01/09) ini menghadirkan Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Sragen, Ridwan Adi Sukmono. Ia mengatakan bahwa program ini dibutuhkan oleh masyarakat guna meningkatkan perekonomian dan menjawab keinginan warga yang membutuhkan pekerjaan dengan masjid sebagai basisnya.

"Ini baru mulai merintis yang diharapkan UMKM tumbuh dan berkembang dengan pelatihan dan pendampingan dari Lazismu Sragen. Untuk percepatan program pada Jumat malam sudah diluncurkan Lazismu Sragen," ujar Ridwan.

Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Media Lazismu Kabupaten Sragen, Rizki Arif Hernawan menjelaskan, program ini merupakan percontohan pemberdayaan berbasis komunitas yang menjadi binaan Lazismu sejak tahun 2021. Melalui kegiatan ini, penghimpunan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) berjalan melalui program Kampung Sedekah. Oleh karena itu, potensi UMKM bandeng di kampung tersebut bisa dikembangkan, namun masyarakat belum kreatif dan inovatif dalam pengembangan produk.

"Kami hadir untuk menginisiasi pembentukan UMKM dalam pengelolaan produk turunan berbahan bandeng. UMKM bandeng yang sudah ada menjadi supplier bagi warga lainnya dalam pengembangan varian produk bandeng, seperti otak-otak bandeng, abon bandeng, kerupuk, pepes bandeng, frozen siomay bakso berbahan bandeng. Dengan varian makanan itu maka ada peningkatan kapasitas kelompok," jelas Rizki.

Pendampingan Kampung Bandeng yang dilakukan sejak Agustus ini, lanjut Rizki, melalui kegiatan Technology of Partisipatory (TOP) berupa pembentukan kelompok usaha, pembagian kerja, dan menyusun program ke depan. Targetnya akan selesai pada Desember 2023, sementara pada bulan September dilakukan kegiatan pelatihan pembuatan olahan produk bandeng.

"Oktober nanti ada pembuatan produk dan pematangan resep. November sudah mulai produksi awal, branding, hingga pemasaran. Pada November itu pula difasilitasi untuk pembuatan nomor induk berusaha (NI) dan sertifikasi halal. Akhirnya, Desember ada evaluasi dan pengembangan produk," jelasnya.

Sebelum menggulirkan Kampung Bandeng, Lazismu sudah melakukan kajian awal dengan metode wawancara kepada tokoh masyarakat Kampung Pecing. Hasilnya kemudian dianalisis sehingga diputuskan untuk melakukan "Soft Launching Kampung Bandeng" ini. Ada tiga perencanaan program yang akan dilaksanakan. Pertama, pelatihan pembuatan produk olahan bandeng. Kedua, kegiatan Battle pembuatan produk olahan bandeng yang bertujuan untuk memilih teknik paten dalam pembuatan olahan bandeng. Ketiga, evaluasi dan pendampingan Program Tahan Banting yang dilakukan dengan membuat pendampingan penerbitan NIB dan pendampingan pembuatan sertifikasi halal.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]