Lazismu dan Permata Bank Syariah Kunjungi Jatam Farm Lokasi Pemberdayaan Penyandang Disabilitas
YOGYAKARTA --- Pemberdayaan penyandang disablitas membutuhkan dukungan semua pihak. Keberadaannya yang masih terisolasi dengan stigma negatif harus dipastikan mendapat akses dan menjadi berdaya. Melalui program peternakan Lazismu menggandeng mitra strategis sebagai wujud menempatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari aktor perubahan yang berkelanjutan.
Bersama MPM PP Muhammadiyah dan Permata Bank Syariah, Lazismu melakukan kunjungan ke lokasi pemberdayaan penyandang disabiltas yang bernama Jatam Farm Difabel, pada Sabtu, (23/11/2024) di Bejen, Sleman, Yogyakarta.
Permata Bank Syariah berperan sebagai mitra kolaborasi yang memercayakan Lazismu untuk menyalurkan dana produktif kepada penyandang disabilitas dan programnya dikelola oleh MPM PP Muhammadiyah.
Dalam kunjungannya, Direktur Fundraising Lazismu Pusat Edi Muktiono mengatakan, program kerjasama antara Lazismu dengan MPM untuk memberdayakan penyandang disabilitas ada 40 penerima manfaat.
“Program ini didanai oleh Permata Bank Syariah, yang sebelumnya juga telah berkolaborasi bersama Lazismu dalam pilar program ekonomi, sosial dakwah dan pendidikan,” pungkasnya.
Didampingi Manager Program Lazismu Pusat, Sofia Khoerunisa, Edi Muktiono berkesempatan melihat perkembangan peternakan itu ke lokasi langsung. Sebagai bagian dari pilar proram ekonomi, sambung Edi Muktiono, Lazismu berupaya meningkatkan kapasitas dan ekonomi kelompok difabel melalui ternak ayam petelur fungsional.
Tujuan dari program ini, lanjut dia, untuk pencapaian kesejahteraan sosial dengan menggali dan memperdalam keterampilan untuk mendorong kemandirian usaha yang produktif dan berkelanjutan sebagaimana rekomendasi hasil muktamar Muhammadiyah yang berkorelasi dengan capaian SDGs.
Perwakilan Permata Bank Syariah Habibullah saat ikut kunjungan menyampaikan perasaan bahagianya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan MPM PP Muhammadiyah, bahwa terlaksananya program pemberdayaan disabiltas ini. “Ternyata dapat membantu banyak pihak dan masyarakat juga dapat menikmati hasil ternak dengan baik,” ungkapnya.
Ke depannya, Habibullah berharap peternakan ini dapat dikembangkan dalam skala yang lebih besar lagi agar dampak ekonominya dapat dirasakan lebih luas lagi dan signifikan untuk penerima manfaat.
Dalam kesempatan itu, Budi Nugroho, Sekretaris MPM PP Muhammadiyah, yang turut dalam kunjungan juga menyampaikan bahwa program Telurmoe tidak semata-mata fokus pada aspek pemberdayaan masyarakat. Nilai tambahnya yang lain adalah mewujudkan konsep green farm dalam pengelolaannya sehingga menjadi ramah lingkungan.
Dengan pendekatan green farm, peternakan ini berusaha mengolah potensi alam yang ada menjadi penopang infrastruktur peternakan. “Selain ramah lingkungan, aspek keberkelanjutan untuk mendukung ekosistem yang sehat menjadi pertimbangannya,” ucapnya.
Kali ini Jatam Farm Difable mengelola 500 ekor ayam petelur dengan hasil yang diperoleh sebesar 500 butir dalam perhari. Dengan model kandang yang menyejahterakan hewan, yang didesign sedemikian rupa yaitu terdiri dari bagian luar dan dalam supaya kondisi ayam tidak stres dan lebih rileks. Dengan begitu kualitas telur yang dihasilkan menjadi bagus.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]