LAZISMU GELAR REFLEKSI AKHIR TAHUN BAHAS KEMISKINAN DI INDONESIA
JAKARTA -- Tingkat kemiskinan masih tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, peran lembaga zakat sebagai instrumen pengentasan kemiskinan sangat dibutuhkan, sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. Pengentasan kemiskinan pun merupakan salah satu prioritas pembangunan Indonesia yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan menggunakan indikator moneter, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk dikategorikan sebagai penduduk miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Perkembangan studi tentang kemiskinan pun telah mengalami pergeseran yang cukup signifikan.
Sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) milik Muhammadiyah, Lazismu yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia mengemban amanah untuk mulai melakukan pendampingan dan pemberdayaan berbasis kawasan. Tujuannya tidak lain adalah agar dapat secara optimal berkontribusi dalam mengurai dampak kemiskinan. Untuk itu dibutuhkan sumber daya dan kapabilitas kelembagaan yang stabil, di samping sinergi dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal persyarikatan.
Berdasarkan data Laporan Lazismu Nasional tahun 2022 tercatat 44,2% program-program Lazismu berkontribusi secara langsung pada Tujuan 1 SDGs, yaitu Tanpa Kemiskinan. Di dalamnya termasuk program penghapusan kemiskinan ekstrem. Melalui pemetaan kawasan dengan tingkat kemiskinan tinggi dan menganalisa kekuatan Lazismu di tiap provinsi, baik secara kinerja penghimpunan, penyaluran, maupun kapasitas lembaga maka akan mampu dirumuskan strategi yang tepat.
Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menggelar diskusi Refleksi Akhir Tahun dengan tema "Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia, Apa Peran Lembaga Zakat?" pada Jumat, 29 Desember 2023 pukul 13.30-16.00 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom dan Youtube Lazismu Pusat. Acara ini akan menghadirkan Keynote Speaker Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., dengan para pembicara yaitu Wisnu Setiadi Nugroho, Ph.D. (Koordinator Bidang Kajian Kemiskinan dan Ketimpangan UGM), Herni Ramdlaningrum, MPP (Program Manager PRAKARSA), Muarawati Nur Malinda, MPA (M) (Wakil Ketua Badan Pengurus Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Lazismu PP Muhammadiyah), dan sambutan oleh Ahmad Imam Mujadid Rais, MIR (Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah).
Diskusi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan utuh mengenai konsep kemiskinan baik dengan pendekatan moneter maupun multidimensi serta strategi bersama untuk menanggulanginya, memberikan gambaran peta kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia serta optimalisasi pemanfaatan data kemiskinan untuk program-program intervensi, dan memberikan pemahaman mengenai konsep pengentasan kemiskinan dalam perspektif Muhammadiyah serta optimalisasi peran filantropi Islam. Selain itu, diskusi ini juga akan memberikan gambaran program-program penanggulangan kemiskinan yang telah dirumuskan dan dijalankan, serta upaya Lazismu untuk terus berkontribusi dalam penghapusan kemiskinan ekstrem lewat pemberdayaan berbasis kawasan.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]