LAZISMU IKUTI PELATIHAN LAYANAN UNTUK LANSIA BERSAMA BAPPENAS

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 20:50, 15/05/2023
Cover LAZISMU IKUTI PELATIHAN LAYANAN UNTUK LANSIA BERSAMA BAPPENAS

KOTA YOGYAKARTA -- Kantor Layanan (KL) Lazismu Mergangsan mendapatkan kehormatan untuk mengikuti kegiatan lokakarya dengan tema "Pelatihan Layanan Informasi dan Rujukan Terpadu Kelanjutusiaan". Lokakarya ini diinisiasi oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/BAPPENAS) yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Pemerintah Republik Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak dari dua tempat, yaitu di Hotel Gaia Cosmo Kota Yogyakarta dan Hotel Prime Plaza Sanur Denpasar Bali.

Lokakarya yang dihelat pada Rabu-Kamis (10-11/05) ini dihadiri oleh 6 orang anggota Tim Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) yang ada di 5 wilayah di Indonesia serta 6 orang perwakilan mitra di masing-masing wilayah, sehingga total peserta berjumlah 36 orang di DI Yogyakarta dan 24 orang di Bali. Sementara itu, perwakilan KL Lazismu Mergangsan dihadiri oleh Tri Haryanto selaku Kepala KL dan Tafak Kuruddin sebagai relawan. DI Yogyakarta merupakan provinsi dengan angka Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) tertinggi dan Bali merupakan provinsi dengan angka Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) tertinggi di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sehingga dipilih sebagai lokasi program ini.

Pada pelatihan tersebut KL Lazismu Mergangsan diminta untuk memberikan pemaparan singkat tentang profil lembaga dan program-program yang dimiliki sehingga dapat disinergikan untuk program LLT. Tri Haryanto menyampaikan bahwa saat ini kerja sama kemitraan yang telah berjalan dengan LLT baru dalam bentuk layanan transportasi AmbulanMu. "Ke depan tidak menutup kemungkinan dapat dikembangkan untuk program-program yang lebih besar, karena di Lazismu sendiri ada banyak program yang dapat disinergikan, seperti layanan Senior Care (Sayangi Lansia), Senam Jantung dan Diabetes, End TB, dan lainnya," ujarnya.

Pemaparan ini mendapatkan sambutan positif, baik dari Tim LLT maupun dari ADB, serta oleh pihak Survey Meter, seperti yang disampaikan oleh Dr. Ni Wayan Suriastini, M.Phil. Sebagian besar mereka sangat berharap agar kerja sama tersebut bisa dilakukan juga oleh Lazismu yang ada di wilayah pilot project LLT lainnya. Hal ini mengingat potensi sumber daya yang dimiliki oleh Lazismu sangat besar, sehingga dapat diakses oleh LLT demi memberikan pelayanan yang lebih baik dan holistik untuk kebutuhan para warga lanjut usia.

Peter Chan mewakili pihak ADB mengingatkan bahwa di Amerika Serikat, CDC (Centers for Disease Control and Prevention) telah menetapkan bahwa Loneliness atau kesepian sebagai sebuah penyakit yang sama berbahayanya dengan mengonsumsi 60 batang rokok per harim, bahkan dapat membawa pada kondisi yang lebih serius dan berujung pada kematian. "Kondisi ini lebih banyak ditemukan pada warga lanjut usia, sehingga program LLT ini diharapkan dapat mengurangi dampak tersebut dan menghubungkan mereka kembali dengan komunitas yang ada di tempat tinggalnya. Warga lanjut usia pun dapat menjadi aktif kembali dalam kehidupan sosial dan juga terjaga kondisi kesehatannya," ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program yang telah direncanakan sejak tahun 2019 dengan tujuan untuk membuat sebuah layanan bagi warga lanjut usia yang terintegrasi dan dapat diakses dengan cepat dan mudah. Hal ini didasari bahwa layanan yang ada masih terpecah-pecah dan tersebar di beberapa wilayah kerja, baik di jaringan layanan pemerintah maupun swasta/komunitas, sehingga menyulitkan bagi warga lanjut usia untuk bisa mengaksesnya secara cepat.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Tafak Kuruddin]