Lazismu Rangkul Komunitas Gagal Ginjal Kronis Kemas Daging Hewan Kurban

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 11:44, 22/07/2021
Cover Lazismu Rangkul Komunitas Gagal Ginjal Kronis Kemas Daging Hewan Kurban
JAKARTA - Baru kali ini, di perhelatan program kurban nasional Lazismu sebagian hewan kurbannya dikemas dalam masakan siap saji menggandeng komunitas tak biasa. Sebelum Idul Adha 1442 H, Lazismu banjir tawaran kolaborasi. Namun, dari sekian tawaran kolaborasi itu, ada komunitas yang menyita perhatian, yakni Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI).

Komunitas ini di dalamnya beranggotakan pasien gagal ginjal kronis. Melalui salah satu anggotanya, Anityo Pertiwanggono, tercetus ide untuk memberdayakan pasien gagal ginjal kronis agar tetap kuat menghadapi ujian sakit terlebih di tengah pandemi yang berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi keluarga pasien. Sebagian dari penderita itu, menurut Anityo adalah tulang punggung keluarga.

Tak dinyana, ini sangat luar biasa, kata Anityo ketika mendengar bahwa ide itu diterima Lazismu. Lewat amil Lazismu yang juga merupakan koordinator kurban tahun ini, Mochammad Sholeh Farabi yang berduet dengan Adi Rosadi bergegas menyiapkan hewan kurban. Semua hewan kurban dari pemotongan sampai menjadi kemasan siap saji diserahkan pengelolaanya kepada manajemen katering Dapur AAN yang tak lain adalah buah usaha Anityo setelah tak bekerja formal lagi.

Anityo mengatakan, secara teknis pemotongan hewan kurban dilaksanakan di dua tempat. Tempat pertama di El-Barkah Cilandak, Jakarta Selatan, dan tempat kedua di Serang Banten. Dengan melibatkan para anggota pasien gagal ginjal kronis, daging segar kurban siap diolah menjadi masakan siap saji. Karena melibatkan banyak orang, termasuk Ibu-ibu Aisyiyah, kegiatan berbagi berkah ini menyediakan tiga lokasi tempat masak.

Yang terlibat masak, “Totalnya ada 11 orang sebagai juru masak, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Anityo. Lokasinya di wilayah Jatiasih kota Bekasi, Kayu Manis Jakarta Timur, dan Dramaga kota Bogor. Masakan siap saji yang dipersembahkan komunitas pasien gagal ginjal kronis terdiri dari empat menu, antara lain, kambing lada hitam, kambing semur Betawi, rabeg Banten, dan rendang.

Anityo mengaku, kolaborasi bareng Lazismu kali pertama ini sebagai bentuk pemberdayaan agar para anggota dapat berpartisipasi dengan kegiatan yang positif. “Risiko penyakit gagal ginjal di tengah pandemi yang tak kunjung berakhir harus disikapi dengan kegiatan bermanfaat,” paparnya.

Apalagi Lazismu mengamanahkan 54 ekor hewan kurban yang jumlahnya terbilang banyak, dari pemotongan hingga pembagiannya ke penerima manfaat juga melibatkan partisipasi komunitas KPCDI yang terhitung dilaksanakan dari 20 – 22 Juli 2021, maka perlu kolaborasi yang kuat, sambung Anityo.

Mochammad Sholeh Farabi, mengatakan, dalam penyaluran daging kurban yang dimasak siap saji diprioritaskan untuk panti asuhan yang ada di Jakarta. “Lazismu menggandeng panti asuhan Muhammadiyah dan sebagian lagi dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Dari seluruh panti yang ada di Jakarta tersebut, “Terdata ada 40 panti asuhan yang menjadi prioritas sebagai titik lokasinya,” terangnya. Kolaborasi yang baru pertama kali dilakukan bersama komunitas penderita gagal ginjal kronis ini, menurutnya dapat dijadikan benchmark untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi di luar kegiatan program kurban.

Lazismu selalu terbuka dengan siapapun, terutama pelaku UMKM, karena pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan salah satu core program kami, kata Alfarabi. Alhamdulillah, melalui program kurban, Lazismu diberikan kesempatan berkolaborasi. Dari sekian banyak proposal yang masuk, tawaran KPCDI paling menarik. Semoga melalui kerjasama ini produk barang dan jasa yang ditawarkan KPCDI bisa dikenal masyarakat.

Sementara itu, Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir, mengatakan, di masa pandemi, pihaknya berpartisipasi untuk meringankan beban ekonomi anggota yang juga pasien cuci darah untuk menggalang kolaborasi bersama Lazismu.

“Rangkaian pelaksanaan program kurban ini yang pertama kali dilakukan dengan memberdayakan para anggota,” jelasnya. Harapannya nilai manfaat yang diperoleh dapat membantu ekonomi keluarga. Momen Idul Adha ini, sekaligus  mempererat tali persaudaraan untuk berbagi terhadap sesama.

(LAZISMU)