Lazismu Tandatangani MoU Beasiswa Zakat Indonesia Bersama Kemenag

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 10:38, 23/03/2025
Cover Lazismu Tandatangani MoU Beasiswa Zakat Indonesia Bersama Kemenag

JAKARTA -- Kementerian Agama melalui program Be-Zakat, menyalurkan beasiswa zakat Indonesia untuk membiayai keberlangsungan mahasiswa yang memerlukan akses pendidikan dari keluarga kurang mampu. Bantuan beasiswa ini meliputi biaya kuliah di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) secara penuh.

Beasiswa tersebut bersumber dari Baznas yang selanjutnya disalurkan kepada 17 Lembaga amil zakat nasional. Lazismu sebagai salah satu lembaga amil zakat yang medapatkan amanah itu turut hadir untuk menandatangani nota kesepahaman di Kantor Kemenag, tepatnya di Auditorium HM Rasjidi, pada Kamis, (20/3/2025).

Ketua Badan Pengurus Lazismu Ahmad Imam Mujadid Rais hadir menandatangani nota kesepahaman itu yang didampingi oleh Direktur Program Lazismu Ardi Lutfi Kautsar. Mujadid Rais mengatakan beasiswa pendidikan untuk keluarga yang tidak mampu merupakan langkah strategis untuk membuka askses pendidikan.

“Terutama akses pendidikan tinggi yang di Lazismu sendiri program beasiswa ini telah menjadi bagian dari pilar program pendidikan untuk mereka yang membutuhkan dari tingkat dasar sampai dengan pergurua tinggi”, katanya.       

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, mengungkapkan ujuan dari program ini untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat prasejahtera dengan pemanfaatan dana zakat secara berkelanjutan.

"Dana zakat tidak hanya digunakan untuk bantuan sosial jangka pendek, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda melalui pendidikan," ujar Waryono memastikan dana tersebut tidak berhenti di bantuan soiaal jangka pendek.

Sebagai informasi, Beasiswa Penuh ini merupakan beasiswa pendidikan untuk biaya kuliah penuh selama delapan semester. Mahasiswa PTKIN menerima bantuan sebesar Rp99,7juta, sementara mahasiswa PTN mendapat Rp140,5 juta. Jumlah ini mencakup seluruh kebutuhan akademik mereka selama masa studi.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam arahannya mengatakan zakat bukan hanya tentang angka, tetapi bagaimana kita menyatukan strategi, melakukan pemetaan kemiskinan, dan memastikan kebermanfaatan zakat untuk umat.

Dalam kesempatan itu, beliau juga menekankan nilai penting pendekatan yang strategis dalam upaya menuntaskan tantangan kemiskinan, baik itu kemiskinan struktural, kultural, maupun natural. Dia menegaskan pentingnya pengelolaan zakat yang lebih efektif dan efisien, mengingat tantangan zaman yang semakin kompleks. 

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]