LAZISMU WILAYAH DI YOGYAKARTA LAPORKAN CAPAIAN PROGRAM SENILAI 125 MILIAR RUPIAH
Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 09:01, 19/02/2023
KOTA YOGYAKARTA -- Dalam rang menyongsong Musyawarah Wilayah (Musywil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta ke-13, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta menyelenggarakan acara "Silaturahim Amil Lazismu se-DI Yogyakarta". Acara ini diisi dengan pelaporan capaian program selama satu periode kepengurusan, sebesar 125 miliar rupiah. Bertempat di Auditorium Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan, perwakilan amil dari Kantor Lazismu se-DI Yogyakarta dari berbagai tingkatan mengikuti kegiatan yang berlangsung pada Ahad (12/02) ini.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Cahyono menyampaikan, dalam satu periode, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta telah mampu menghimpun dana sebesar 125 miliar rupiah yang terangkum dalam buku memori Lazismu. Pencapaian tersebut sekaligus memberikan penjelasan terkait makna yang terkandung di dalamnya. "Makna pertama, nominal tersebut menjadi amanat dari masyarakat untuk Lazismu yang telah diberikan kepercayaan. Kedua, perkembangan serta kemajuan dari kantor layanan tingkat ranting, cabang, maupun daerah," terangnya saat menyampaikan sambutan dalam laporan capaian.
Secara kelembagaan, sambung Cahyono, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta telah mengalami peningkatan kuantitas kantor layanan di bawahnya. Keberhasilan Lazismu dalam mendirikan kantor layanan di daerah cukup meningkat signifikan. Hal tersebut, menunjukkan adanya kesadaran yang mengalami peningkatan. Tahun 2017, Lazismu hanya memiliki 1 kantor yang berada di tingkat wilayah, kemudian tahun 2018 meningkat menjadi 27 kantor layanan, tahun 2019 mulai mencapai angka 56 kantor layanan, pada tahun 2020 semakin meningkat menjadi 92 kantor layanan, tahun 2021 meningkat menjadi 134 kantor, dan saat ini Lazismu Wilayah DI Yogyakarta memiliki 160 kantor.
"Mulai dari 2017-2018, terdapat 7 kantor layanan mengikuti audit. 2019 terdapat 24 kantor layanan, 2020 sebanyak 42 kantor, dan terakhir 2021-2022 mencapai 66 kantor. Target tahun 2022-2023 semoga mencapai angka 100 kantor layanan mengikuti audit keuangan," tambah Cahyono.
Keberadaan kantor layanan tersebut selain di ranting, cabang, maupun daerah, juga berada di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Selain berada di AUM, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta juga memiliki kantor layanan yang berada di luar AUM, seperti di bank maupun lembaga keuangan lainnya. Tata kelola kinerja Lazismu terus dilakukan, seperti evaluasi program dengan melakukan peningkatan kualitas pengembangan, serta laporan terbuka dan tersusun. Audit keuangan juga dilakukan sebagai pertanggungjawaban lembaga atas pengelolaan keuangan dana masyarakat.
Setelah pemaparan laporan dari Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, kegiatan ini dilanjutkan dengan amanat dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, Motivasi Amil, dan rangkaian acara lainnya. "Silaturahim Amil Lazismu se-DI Yogyakarta" kemudian ditutup dengan pembagian hadiah untuk Lazismu terbaik serta doorprize bagi kantor layanan yang beruntung. Dengan hadiah tersebut diharapkan mampu menaikkan semangat kerja dari kantor layanan masing masing.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Asy-Syaffa Qotrunnada Mufida Yumna/Rizal Firdaus]
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Cahyono menyampaikan, dalam satu periode, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta telah mampu menghimpun dana sebesar 125 miliar rupiah yang terangkum dalam buku memori Lazismu. Pencapaian tersebut sekaligus memberikan penjelasan terkait makna yang terkandung di dalamnya. "Makna pertama, nominal tersebut menjadi amanat dari masyarakat untuk Lazismu yang telah diberikan kepercayaan. Kedua, perkembangan serta kemajuan dari kantor layanan tingkat ranting, cabang, maupun daerah," terangnya saat menyampaikan sambutan dalam laporan capaian.
Secara kelembagaan, sambung Cahyono, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta telah mengalami peningkatan kuantitas kantor layanan di bawahnya. Keberhasilan Lazismu dalam mendirikan kantor layanan di daerah cukup meningkat signifikan. Hal tersebut, menunjukkan adanya kesadaran yang mengalami peningkatan. Tahun 2017, Lazismu hanya memiliki 1 kantor yang berada di tingkat wilayah, kemudian tahun 2018 meningkat menjadi 27 kantor layanan, tahun 2019 mulai mencapai angka 56 kantor layanan, pada tahun 2020 semakin meningkat menjadi 92 kantor layanan, tahun 2021 meningkat menjadi 134 kantor, dan saat ini Lazismu Wilayah DI Yogyakarta memiliki 160 kantor.
"Mulai dari 2017-2018, terdapat 7 kantor layanan mengikuti audit. 2019 terdapat 24 kantor layanan, 2020 sebanyak 42 kantor, dan terakhir 2021-2022 mencapai 66 kantor. Target tahun 2022-2023 semoga mencapai angka 100 kantor layanan mengikuti audit keuangan," tambah Cahyono.
Keberadaan kantor layanan tersebut selain di ranting, cabang, maupun daerah, juga berada di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Selain berada di AUM, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta juga memiliki kantor layanan yang berada di luar AUM, seperti di bank maupun lembaga keuangan lainnya. Tata kelola kinerja Lazismu terus dilakukan, seperti evaluasi program dengan melakukan peningkatan kualitas pengembangan, serta laporan terbuka dan tersusun. Audit keuangan juga dilakukan sebagai pertanggungjawaban lembaga atas pengelolaan keuangan dana masyarakat.
Setelah pemaparan laporan dari Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, kegiatan ini dilanjutkan dengan amanat dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, Motivasi Amil, dan rangkaian acara lainnya. "Silaturahim Amil Lazismu se-DI Yogyakarta" kemudian ditutup dengan pembagian hadiah untuk Lazismu terbaik serta doorprize bagi kantor layanan yang beruntung. Dengan hadiah tersebut diharapkan mampu menaikkan semangat kerja dari kantor layanan masing masing.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Asy-Syaffa Qotrunnada Mufida Yumna/Rizal Firdaus]