Luncurkan Gerobak Layanan ZIS, Siswa SD Simulasikan Zakat Karakter
Ditulis oleh jf
Ditulis pada 00:00, 12/04/2021
Yogyakarta – LAZISMU. Jum’at, 23 Maret 2018, pukul 07.00 – 08.00 diluncurkan Gerobak Layanan Lazismu SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 (Muh. Wibraga) dengan rangkaian kegiatan Tilawah Al-Qur’an, Sholat Dhuha dan Motivasi Karakter oleh Kepala Sekolah.
Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah ini, sebagai upaya menciptakan media pembinaan karakter anak peduli sesama dengan latihan zakat, infak dan sedekah yang akan dilayani setiap hari oleh petugas yang juga dari siswa secara terjadwal.
Menurut Kepala Sekolah SD Muh Wibraga, Cahyono, mengapa memilih gerobak, karena mencari hal yang unik, kreatif, praktis dan menarik siswa. “Sebenarnya juga sekaligus sebagai solusi atas keterbatasan ruang yang ada di sekolah kami.” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Manajer Kantor Layanan Lazismu SD Muh Wibraga, Irfan, mengatakan peluncuran ini juga ditandai dengan simulasi Layanan Zakat Profesi, dimulai dari Kepala Sekolah dan Guru-guru yang menyalurkan 2,5% dari gajinya untuk dizakati, dengan cekatan petugas amil dari siswa melayani dengan menghitung 2,5 % dari gajinya Kepala Sekolah kemudian mencatatnya dalam kuitansi penerimaan Zakat Profesi.
Selain Zakat Profesi juga disimulasikan Layanan Zakat Karakter, yaitu Zakat dari uang saku siswa pada hari itu dihitung 2,5% nya untuk zakat.
Ketika ditanya kalau dari uang saku kan terlalu kecil? Dijawab oleh Septa Riasmanto, dari Divisi Program, memang kalau dari zakatnya saja kecil misalkan uang sakunya Rp 5.000 maka zakatnya hanya 125 rupiah.
Tetapi dalam lembar layanan disitu ditulis kolom infak dan sedekahnya juga sehingga siswa diharapkan akan menggenapkan ke angka 500 atau 1000 atau lebih dengan infak dan sedekahnya. Hal ini juga untuk memudahkan petugas amil layanan dalam mencarikan kembaliannya.
Penuturan Muhammad Razes, dari Kabid Ismuba & Budaya Hidup Islami bahwa Program Zakat Karakter ini sarat makna untuk pendidikan karakter bagi siswa, yang pertama penanaman nilai kepedulian siswa dengan dilatih gemar berbagi sejak dini.
Kedua, pengalaman bagi siswa dalam menghitung kewajiban zakatnya, diharapkan kelak ketika dewasa dan sudah punya penghasilan sendiri akan ingat 2,5% kewajiban zakatnya. Ketiga, ada unsur praktik pelajaran matematik bagi siswa baik amil maupun siswa muzakinya.
Dari seremonial agenda itu, terhimpun Rp 2.119.000,00 dari Latihan Zakat Karakter Siswa berupa infak, sedekah dan Zakat Profesi.
Gerobak Layanan Lazismu ini akan buka setiap hari khususnya pada saat jam istirahat untuk melayani pembayaran ZIS dari siswa maupun guru dan karyawan, juga orangtua yang mau menyalurkan ZIS nya melalui Gerobak Layanan Lazismu Wibraga.
Dana yang terhimpun akan ditasharufkan kepada asnaf yang berhak, melalui Program-program yang telah dicanangkan sebelumnya, yaitu:
Program Santunan Sembako Fakir Miskin
Program Santunan Beasiswa Pendidikan Siswa tidak mampu
Program Pembangunan dan Kemakmuran Masjid
Program Wibraga Peduli Bencana
Program Wibraga Peduli Bencana Kemanusiaan Internasional seperti di Palestina, Syuriah, Rohingnya, dll.
Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah ini, sebagai upaya menciptakan media pembinaan karakter anak peduli sesama dengan latihan zakat, infak dan sedekah yang akan dilayani setiap hari oleh petugas yang juga dari siswa secara terjadwal.
Menurut Kepala Sekolah SD Muh Wibraga, Cahyono, mengapa memilih gerobak, karena mencari hal yang unik, kreatif, praktis dan menarik siswa. “Sebenarnya juga sekaligus sebagai solusi atas keterbatasan ruang yang ada di sekolah kami.” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Manajer Kantor Layanan Lazismu SD Muh Wibraga, Irfan, mengatakan peluncuran ini juga ditandai dengan simulasi Layanan Zakat Profesi, dimulai dari Kepala Sekolah dan Guru-guru yang menyalurkan 2,5% dari gajinya untuk dizakati, dengan cekatan petugas amil dari siswa melayani dengan menghitung 2,5 % dari gajinya Kepala Sekolah kemudian mencatatnya dalam kuitansi penerimaan Zakat Profesi.
Selain Zakat Profesi juga disimulasikan Layanan Zakat Karakter, yaitu Zakat dari uang saku siswa pada hari itu dihitung 2,5% nya untuk zakat.
Ketika ditanya kalau dari uang saku kan terlalu kecil? Dijawab oleh Septa Riasmanto, dari Divisi Program, memang kalau dari zakatnya saja kecil misalkan uang sakunya Rp 5.000 maka zakatnya hanya 125 rupiah.
Tetapi dalam lembar layanan disitu ditulis kolom infak dan sedekahnya juga sehingga siswa diharapkan akan menggenapkan ke angka 500 atau 1000 atau lebih dengan infak dan sedekahnya. Hal ini juga untuk memudahkan petugas amil layanan dalam mencarikan kembaliannya.
Penuturan Muhammad Razes, dari Kabid Ismuba & Budaya Hidup Islami bahwa Program Zakat Karakter ini sarat makna untuk pendidikan karakter bagi siswa, yang pertama penanaman nilai kepedulian siswa dengan dilatih gemar berbagi sejak dini.
Kedua, pengalaman bagi siswa dalam menghitung kewajiban zakatnya, diharapkan kelak ketika dewasa dan sudah punya penghasilan sendiri akan ingat 2,5% kewajiban zakatnya. Ketiga, ada unsur praktik pelajaran matematik bagi siswa baik amil maupun siswa muzakinya.
Dari seremonial agenda itu, terhimpun Rp 2.119.000,00 dari Latihan Zakat Karakter Siswa berupa infak, sedekah dan Zakat Profesi.
Gerobak Layanan Lazismu ini akan buka setiap hari khususnya pada saat jam istirahat untuk melayani pembayaran ZIS dari siswa maupun guru dan karyawan, juga orangtua yang mau menyalurkan ZIS nya melalui Gerobak Layanan Lazismu Wibraga.
Dana yang terhimpun akan ditasharufkan kepada asnaf yang berhak, melalui Program-program yang telah dicanangkan sebelumnya, yaitu:
Program Santunan Sembako Fakir Miskin
Program Santunan Beasiswa Pendidikan Siswa tidak mampu
Program Pembangunan dan Kemakmuran Masjid
Program Wibraga Peduli Bencana
Program Wibraga Peduli Bencana Kemanusiaan Internasional seperti di Palestina, Syuriah, Rohingnya, dll.