MENABUNG HEWAN KURBAN DENGAN MUDAH

Ditulis oleh Fathin
Ditulis pada 13:01, 12/05/2022
Cover MENABUNG HEWAN KURBAN DENGAN MUDAH
Hari Raya Idul Adha segera tiba. Saatnya Anda yang mampu, menunaikan ibadah kurban. Boleh pilih: Menyembelih unta, sapi, kerbau, kambing atau domba. Sudah siap?

Coba cek di pasar. Berapa harga seekor kambing atau domba yang baik dan memenuhi syarat kurban. Ternyata berkisar antara Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 per ekor.

Sekarang dicoba untuk dicari dalam mesin pencari, berapa harga logam emas 1 dinar? Emas 1 dinar adalah emas 22 karat dengan berat bersih 4,25 gram. Kalikan saja dengan harga 1 Gram emas 22 karat.

Ternyata harga emas 1 dinar cukup untuk membeli seekor kambing atau domba kurban berkualitas bagus. Kondisi itu bukan baru terjadi gara-gara harga emas mahal. Sejak zaman Rasulullah, 1.400 tahun yang silam, emas 1 dinar selalu bisa untuk membeli seekor domba kurban.

Ada kisahnya. Tapi saya tidak perlu menceritakan di sini. Anda bisa mencari sendiri. Mbah Google akan senang membantu, kalau Anda minta.

Nah, pertanyaannya, apakah Anda sudah siap-siap untuk berkurban tahun ini? Anda harus mulai menyediakan dana Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 untuk setiap ekor kambing. Beratkah? Belum tentu. 

TABUNGAN KURBAN

Kalau dana pembelian hewan kurban diadakan sekaligus, mungkin saja sulit. Tapi kalau menabungnya sedikit demi sedikit sejak tahun lalu, pasti ringan. Apalagi jika ‘dipaksa’ menabung dengan sistem auto debet. 

Sekali sebulan, bank akan memindah bukukan dana secara otomatis ke rekening kurban milik Anda sendiri di bank yang sama. Kalau program tabungan kurban Anda ikuti selama 10 bulan, dana tabungan Anda akan didebit pihak bank setiap bulan kurang lebih Rp 200.000 – Rp 400.000. Itu untuk seekor kambing. 

Bank mana yang punya program tabungan kurban? Semua bank syariah punya. Kalau bank itu belum punya produknya, Anda tetap bisa minta auto debet ke rekening Anda yang baru di bank itu. Rekening baru tersebut, dedikasikan saja untuk tabungan kurban. Kelak, kalau sudah cukup nilainya, silakan transfer ke rekening Lazismu untuk menunaikan kurban.

MENABUNG DI PEGADAIAN

Menabung tidak hanya bisa di bank. Pegadaian pun punya produk tabungan. Tapi, bukan tabungan uang, melainkan tabungan emas. Menabunglah secara teratur sedikit demi sedikit. 

Uang yang Anda setor akan dikonversi dengan berat emas hari itu. Hasil konversinya tercatat dalam buku tabungan. Kalau nilainya sudah setara emas 1 dinar, Anda boleh menjual emasnya ke Pegadaian. Uangnya bisa ditransfer ke Lazismu untuk membeli kambing kurban.

Ada lebih dari 4.000 kantor Pegadaian di seluruh Indonesia. Anda bisa menghubungi kantor terdekat. Kalau malas pergi ke Pegadaian, Anda bisa menabung emas secara online melalui marketplace Bukalapak atau Tokopedia. Prinsipnya sama. Metode saja yang beda.

DEPOSITO KURBAN

Saya sudah punya pengalaman menabung kurban dan menabung emas. Tahun ini saya mencoba pengalaman baru: Menggunakan skema deposito kurban. Saya bayar lunas biaya pengadaan enam ekor kambing kepada Lazismu Grobogan untuk diteruskan kepada peternak binaannya di daerah Jati Pohon, melalui program Hotel WedhusLemu.

Mengapa menggunakan konsep deposito, padahal menabung lebih murah? Seperti menempatkan deposito di bank, deposito kurban harus dibayar lunas di depan. Meski, barangnya baru akan diserahkan beberapa bulan lagi, yakni pada saat Idul Adha. Dalam Islam, transaksi seperti ini dibolehkan. Namanya akad salam.

Nah, setelah harga kambing siap kurban dibayar lunas, peternak bisa memanfaatkan dana itu untuk membeli bibit kambing, menanam hijauan untuk pakan, membiayai perawatan dan membayar ongkos tenaga kerja. 

Gampangnya begini: Kalau harga kambing siap kurban Rp 3.000.000 per ekor, maka dana sejumlah itu harus dibayar lunas di depan. Peternak akan menggunakan dana tersebut untuk membeli bibit seharga Rp 1.000.000 dan biaya pakan, perawatan dan tenaga kerja selama beberapa bulan senilai Rp 1.000.000. Berarti peternak itu mendapat untuk Rp 1.000.000.

Peternak kambing tidak perlu mengembalikan sebagian keuntungan itu kepada saya. Sebab, saya bukan investor usaha peternakan kambing itu. Akad saya adalah akad salam untuk membeli kambing kurban yang dibayar lunas di depan.

Keuntungan yang diperoleh saya dari model deposito kurban ini adalah bergeraknya ekonomi desa, karena adanya usaha kambing kurban itu. Enam ekor kambing tentu terlalu sedikit. Kalau bisa 40 ekor atau lebih akan lebih bagus. Multiplier effect yang terjadi bakal lebih besar lagi.

Begitu tiga tips dari saya untuk membeli kambing kurban secara ringan dan menyenangkan. Semoga bermanfaat.

Penulis : Joko Irtanto