Menjaga Warisan Budaya Minuman Tradisonal, Lazismu Berikan Modal UMKM untuk Penjual Jamu Lansia
SIDOARJO -- Ririn Hariani (59), di usia senjanya masih semangat meracik minuman tradisional khas Madura. Bakatnya itu warisan ibunya yang diberikan kepada Ririn ketika usianya masih muda.
Dulu ibunya membuat minuman jamu godokan, ramuan yang berkhasiat untuk para perempuan dan pasangan muda. Ramuan berkhasiat yang diperolehnya secara turun temurun.
Sejak menikah, ia ikut suaminya pindah ke Sidoarjo. Di tengah usahanya meracik minuman berkhasiat, Ririn juga merawat anaknya yang disabilitas (tuna tungu). Usahanya tidak berjalan maksimal karena harus merawat anaknya, sampai akhirnya berhenti total.
Seiring waktu, anaknya yang disabilitas sudah berumah tangga. Ia sudah memiliki cucu yang sekolah di TK, tugas sehari-hari Ririn mengantar ke sekolah dan seringnya bertemu dengan ibu-ibu pasangan muda itu memberikan ide untuk memulai kembali usaha membuat minuman tradisional ini.
Di usianya yang sudah lansia, Ririn harus tetap produktif. Ide berjualan jamu kembali diyakini dapat memberikan manfaat. Namun kendalanya, kata Ririn tidak ada modal untuk membeli alat-alat dan bahannya.
Ririn beruntung, Lazismu Sidoarjo mendukung ide cemerlangnya itu. Melalui pilar ekonomi program UMKM bantuan Lazismu diterima Ririn. Ia mengaku sangat bahagia menerima bantuan alat usaha dan modal kerja dari Lazismu Sidoarjo untuk usaha minuman berkhasiat, katanya, Sabtu (20/7/2024).
Ketua Lazismu Sidoarjo, Hifni Solikhin menjelaskan bahwa pemberian bantuan usaha untuk lansia dalam program Pemberdayaan UMKM, berupa alat usaha minuman tradisional. “Wujud kepedulian Lazismu untuk mendukung usaha mikro yang memberikan dampak positif bagi perempuan yang memiliki bakat atau kemampuan usaha tapi terkendala modal usaha,” imbuhnya.
Dengan memberikan bantuan sesuai kebutuhan penerima manfaat, Lazismu Sidoarjo berupaya untuk terus mendukung pengembangan usahanya, tentu sesuai dengan kebutuhan mustahik dan kententuan asnaf yang ada, paparnya.
Meracik Jamu
Dalam meracik minuman itu, kualitas dan rasa harus tetap terjaga. Ririn mempertahankan proses membuat munuman ini dengan alat tradisonal. Alat tumbuk berupa lumpang dan alu adalah andalannya.
Rasa dan aroma khas yang menyengat dari rempah-rempah menjadi minuman yang berbeda dari minuman sejenis. Karena saya masih menjaga proses dengan menumbuk, pakai lumpang dan alu. “Agak lama prosesnya karena tidak diblender, kalau ditumbuk minyak astiri dari bahan-bahan minuman itu keluar aroma dan khasiatnya berbeda," ungkapnya
Proses pembuatannya sederhana, setelah semua bahan ditumbuk, dimasukan ke air mendidih di panci, kemudin ditambah gula aren dan gula putih, setelah dingin dikemas ke dalam botol. Ramuan ini diperoleh dari ibu saya dan sangat disukai karena khasiatnya sudah terbukti khusus bagi ibu rumah tangga muda agar keset.
Resep minuman herbal ini merupakan ramuan dari kunyit, sirih, jahe, kunci pepet, majaan jambe muda, kulit delima putih, daun sirih, asem matang, gula aren dan gula putih, tukasnya. Ririn menjual minuman berkhasiatnya seharga Rp 10.000 per botol plastik.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Yekti]