PELATIHAN ABON TUNA, UPAYA PEMULIHAN PASCA BANJIR OLEH PT PLN INDONESIA POWER ADIPALA DAN LAZISMU
KABUPATEN DEMAK -- Banjir yang melanda Kabupaten Demak beberapa waktu lalu telah menimbulkan banyak kerugian. Selain daerah terdampak cukup luas, bencana ini dapat dibilang yang terparah dalam 30 tahun terakhir. Berbagai pihak pun mengulurkan bantuan untuk meringankan beban para penyintas, baik saat terjadi bencana maupun sesudahnya.
PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala dan Lazismu Kabupaten Cilacap turut ambil bagian dalam proses pemulihan. Sektor ekonomi dan sosial menjadi sasaran dengan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Abon Tuna. Sebanyak 30 warga Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak turut serta dalam kegiatan yang berlangsung pada Selasa (30/04) ini.
Pelaksana Senior Humas CSR Keamanan PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Galih Eka Purnomo menjelaskan bahwa tuna yang dipakai sebagai bahan dasar pembuatan abon tersebut memiliki kandungan gizi yang tinggi. Jika sulit didapat, ikan ini dapat diganti dengan lele. "Di Adipala, ada beberapa balita stunting yang tidak mau makan ikan sehingga kami berinovasi untuk membuat abon ikan sebagai alternatif menu makanan tambahan balita stunting. Alhamdulillah, angka stunting di Kecamatan Adipala Cilacap berkurang," jelasnya.
Manajer Lazismu Kabupaten Cilacap, Budi Santoso berharap agar pelatihan ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga di sana. "Dengan ilmu yang didapat hari ini beserta kelengkapannya, kami berharap warga dapat mengembangkannya menjadi usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di kemudian hari," ujar Budi yang juga didampingi oleh Lazismu Kabupaten Demak.
Kegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga Desa Ngemplik Wetan. Kepala Desa Ngemplik Wetan, Muntofi'in menyambut baik perhatian yang diberikan oleh PT PLN Indonesia Power Adipala dan Lazismu Kabupaten Cilacap kepada warganya. Menurutnya, kerugian pada bidang insfrastruktur dan ekonomi di wilayahnya mencapai 90%. Ia berharap agar bantuan ini dapat membantu warganya untuk pulih secara mental pasca bencana.
"Pemulihan ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga kami yang mayoritas mata pencahariannya sebagai petani dan yang wanita bekerja di sektor perdagangan," harap Muntofi'in.
Pada pelatihan yang berlangsung sekitar tiga jam ini, selain membuat abon ikan tuna, para peserta juga mendapatkan teori pembuatan abon ayam. Dengan demikian kelak para peserta dapat menyesuaikan dengan bahan dasar yang mudah didapatkan. Berbekal peralatan yang diberikan oleh PT PLN Indonesia Power, para peserta dapat membuat abon ikan tuna sampai pada tahap pengemasannya.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]