PEMUDIK: PROGRAM BALIK KERJA BARENG BPKH-LAZISMU BIKIN NYAMAN

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 18:14, 14/04/2024
Cover PEMUDIK: PROGRAM BALIK KERJA BARENG BPKH-LAZISMU BIKIN NYAMAN

KOTA SEMARANG -- Antusias masyarakat merespons program Balik Kerja Bareng BPKH 2024 terbilang cepat. Sejak dibuka dan dirilis proses pendaftarannya secara daring pada bulan Ramadhan lalu, peminatnya langsung berlomba-lomba untuk mendaftar. Menjelang pelepasan program tersebut di Masjid Agung Jawa Tengah, para peserta dari pagi hari sudah berdatangan untuk melakukan registrasi ulang. Berdasarkan informasi dari panitia yang dikelola Lazismu Wilayah Jawa Tengah, peserta yang dibagi menjadi dua gelombang ini tembus 960 orang sebagai penerima manfaat.

Dari pantauan Lazismu di lokasi, antrean registrasi berjalan tertib. Sebagian dari penerima manfaat juga berkesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di tenda yang sudah disediakan oleh panitia. Empat orang tenaga medis yang bertugas memeriksa kesehatan dengan ramah melayani pemudik. Tenaga medis yang ditugaskan merupakan kolaborasi Lazismu dengan Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Semarang, terdiri dari 1 juru mudi, dan 3 orang perawat.

Salah seorang pemudik yang berhasil ditemui, Arik Subapoh mengatakan bahwa ia memperoleh informasi mudik BPKH dari media sosial. Pria asal Blora, Jawa Tengah ini sudah lebih dari 15 tahun tinggal di Jakarta. Arik bekerja sebagai juru teknisi perusahaan jasa transpotasi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta.

Bersama seorang istri dan 4 anaknya, Arik telah lolos pendaftaran. "Alhamdulillah saya sekeluarga lolos verifikasi. Ini yang pertama kali ikut program bersama Lazismu melalui Balik Kerja Bareng BPKH," terangnya.

Program ini menurut Arik sangat bermanfaat untuk dirinya dan kelurga. Di tengah keterbatasan ekonomi, nilai manfaatnya dapat membantu meminimalisir pengeluaran untuk pulang kampung. Arik pun mengaku senang karena selain mendapatkan layanan kesehatan dan fasilitas lainnya, ia bisa bersilaturahim dengan pemudik dari daerah lainnya.

"Malahan dari 4 kursi yang diterimanya, BPKH justru memberikan kejutan dengan menambahkan 2 kursi jadi sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang akan turun di tujuan akhir Terminal Pulogebang," sambut Arik dengan nada semringah.

Hal senada dialami Andini dan suaminya yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Sejak 2007, ia sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Setelah terverivikasi ikut Balik Kerja Bareng BPKH, mudik menjadi aman dan nyaman.

"Saya punya keluhan vertigo, tadi disarankan oleh tenaga medis saat diperiksa untuk tetap menjaga fisik selama mudik dan makan serta minum yang sehat. Ditambah lagi tidak dianjurkan stres selama perjalanan yang tidak bisa diprediksi sebelumnya," ucap Andini senang seraya mendapat informasi berharga.

Andini mengaku mendapat banyak saudara baru dari daerah yang ada di Jawa Tengah seperti Purwodadi, Sragen, dan lainnya. Ia sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan BPKH. "Melalui program ini yang memudahkan untuk bersilaturahim dengan keluarga, dan jangkauan program ini membuat nyaman karena tiket kembali ke Cikarang sulit didapat," tutupnya.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]