PESANTREN ANAK HEBAT LAZISMU DAN LDK PEDULI ANAK-ANAK MAKAM

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 11:13, 28/03/2024
Cover PESANTREN ANAK HEBAT LAZISMU DAN LDK PEDULI ANAK-ANAK MAKAM

KOTA SURABAYA -- Dalam rangka semarak bulan Ramadhan 1445 H, Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur bersama Lazismu Wilayah Jawa Timur kegiatan Pesantren Anak Hebat pada Komunitas Anak Makam Pegirikan Surabaya. Mereka merupakan anak-anak yang setiap hari hidup di sekitar dan di dalam areal pemakaman Pegirikan Surabaya yang berlokasi di Jalan Sidorame Surabaya Utara.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Ahad (17/03) siang hingga malam hari, bertempat di Rumah Singgah Al-Furqon kawasan Medokan Semampir Surabaya Selatan. Rumah Singgah Al-Furqon adalah Mushola Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Medokan Semampir yang juga dikelola sebagai fasilitas Dakwah Komunitas oleh LDK PWM Jatim. Sebanyak 50 anak makam Pegirikan dijemput oleh tim LDK PWM Jawa Timur untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Di Rumah Singgah Al-Furqon, anak-anak ini menunaikan sholat Dzuhur berjamaah di ruangan utama yang juga berfungsi sebagai mushola. Setelah itu mereka mengikuti kegiatan Pesantren Anak Hebat, dimulai dengan acara pembukaan yang diisi sambutan oleh Muhammad Sholihin selaku Wakil Ketua PWM Jawa Timur dan Ketua LDK PWM Jawa Timur, Achmad Tholhah. Penyerahan paket bingkisan juga dilakukan secara simbolis dari Lazismu Wilayah Jawa Timur kepada perwakilan peserta.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan materi pertama yaitu Tips Menghafal Al-Quran Semudah Tersenyum oleh Ustadz Habibulah Al-Irsyad. Kemudian diteruskan dengan materi kedua yaitu motivasi "Hidup Indah Penuh Makna" bersama ustadz Aksar Wiyono. Setelah menunaikan sholat Ashar, kegiatan diteruskan hingga menjelang Maghrib dengan materi "Menyiapkan Hari Esok Yang Lebih Baik" oleh ustadz Soedjono.

Saat adzan Maghrib sebagai tanda waktu berbuka puasa tiba, seluruh anak makam dan pendamping bersama tim LDK dan Lazismu Wilayah Jawa Timur berbuka puasa bersama menikmati sajian takjil dan makan malam yang telah disediakan. Setelah sholat Maghrib berjamaah, acara kemudian diakhiri dengan pembagian bingkisan dan uang saku dari Lazismu.

Mereka disebut Anak-anak Makam karena dalam keseharian mereka hidup di sekitar makam. Ada yang bekerja membersihkan makam atau kuburan ketika ada peziarah datang, atau membantu kegiatan upacara pemakaman. Mereka tinggal di hunian liar yang ada di sekitar makam. Sebagian besar sedang menduduki bangku sekolah SD hingga SMP dan masih memiliki orang tua. Namun karena faktor kondisi kemiskinan, hidup mereka kurang terurus dan menjadi anak jalanan yang berada di makam Pegirikan Surabaya.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Aditio Yudono]