PRA RAKERWIL LAZISMU DI YOGYAKARTA UNGKAP PENGHIMPUNAN YANG LAMPAUI TARGET

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 11:14, 02/02/2022
Cover PRA RAKERWIL LAZISMU DI YOGYAKARTA UNGKAP PENGHIMPUNAN YANG LAMPAUI TARGET
KOTA YOGYAKARTA -- Lazismu Wilayah DI Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Pra Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lazismu se-DI Yogyakarta secara hybrid atau tatap muka dan daring pada Rabu (19/01) di SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan. Kegiatan ini merupakan satu rangkaian acara Rakerwil Lazismu se-DI Yogyakarta, diikuti oleh 5 kantor Lazismu Daerah dan Kantor Layanan Lazismu se-DI Yogyakarta sekaligus memberikan laporan kinerja program selama periode 2021 melalui program unggulan yang dijalankan, memberikan laporan pencapaian, dan target pencapaian sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Dalam penghimpunan ZIS, Lazismu se-DI Yogyakarta telah melampaui target sebanyak 37,6 miliar yang ditargetkan penghimpunan sebanyak 27 miliar pada tahun 2021 lalu. Lazismu Kabupaten Sleman menjadi wilayah dengan penghimpunan terbesar mencapai 10,5 miliar, kemudian diikuti oleh Lazismu Kabupaten Bantul dengan capaian 9 miliar. Lazismu Wilayah DI Yogyakarta mencapai 5,7 miliar, kemudian Lazismu Kota Yogyakarta sebanyak 4,7 miliar, Lazismu Kabupaten Kulonprogo mencapai 3,9 miliar, dan untuk Lazismu Kabupaten Gunungkidul mencapai 3,8 miliar.

Cahyono, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta menuturkan, proses yang dicapai oleh Lazismu di wilayahnya telah menunjukkan semakin meningkatnya kepercayaan terhadap Lazismu. "Melihat progress setiap daerah dan kantor layanan menjadi potret nyata semakin memberikan kepercayaan kepada Lazismu. Total penghimpunan mencapai 37,6 miliar membuktikan bahwa adanya peningkatan kepercayaan," ungkapnya.

Hal ini juga didukung oleh Sekretaris Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Jefree Fahana. Menurutnya, laporan yang disampaikan dapat menjadi contoh bagi kantor Lazismu yang lain, serta sebagai ajang silaturahmi. "Laporan yang disampaikan sebagai insipirasi ilmu dan berbagi pengalaman program agar dapat memberikan pengetahuan kepada kantor yang lain, menjadi kegiatan silaturahmi dan ambil hikmahnya. Harapannya Lazismu dalam gerakannya semakin berkemajuan," ungkapnya.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Gunungkidul, Wahyudiono mengucapkan rasa syukur dengan peningkatan penghimpunan di daerahnya. Tak hanya itu, ada peningkatan signifikan terkait jumlah muzakki. "Syukur alhamdulillah peningkatan penghimpunan di Lazismu Daerah Gunungkidul meningkat termasuk muzakkinya. Pada tahun 2020 muzakki tergolong badan sebelumnya mencapai 30 saja, namun pada tahun 2021 mencapai 256, dan untuk muzakki individu tahun 2020 mencapai 2180 dan pada tahun 2021 mencapai 8.376, peningkatan ini mencapai 300 persen lebih," jelasnya.

Wahyudiono kemudian melanjutkan, "Program bedah rumah di Gunungkidul menjadi program menarik perhatian para donatur, menjadi ciri khas program bahkan jadi sorotan secara nasional. Di program lain, pada saat tingginya pandemi Lazismu Daerah Gunungkidul pengadaan Generator Oksigen dan ini juga menjadi daya tarik masyarakat terutama wilayah Gunungkidul untuk saling berta’awun."

Keberhasilan capaian ini juga sejalan dengan pencapaian penyaluran kepada mustahik atau penerima manfaat melalui kreativitas program penyaluran yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan. Dalam laporannya, setiap kantor daerah memiliki program unggulan yang menjadikan fokus gerakan dalam memberikan pelayanan dengan pencapaian indikator keberhasilan melalui enam pilar Lazismu, seperti Pilar Pendidikan, Pilar Kesehatan, Pilar Ekonomi, Pilar Sosial Dakwah, Pilar Kemanusiaan, dan Pilar Lingkungan.

Peningkatan penghimpunan ini berbanding lurus dengan peningkatan muzakki atau donatur di setiap kantor. Muzakki digolongkan menjadi dua, muzakki individu mencapai 25.519 dan muzakki badan mencapai 2.900, sehingga total muzakki yang berdonasi ke Lazismu di DI Yogyakarta mencapai 28.419. Sementara itu, terdapat sebanyak 79.445 penerima manfaat selama tahun 2021, terdiri dari 77.621 tergolong mustahik individu dan 1.824 tergolong mustahik badan. Penyaluran ini digolongkan menjadi delapan asnaf, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab (hamba sahaya), gharim (orang yang terlilit utang), fisabilillah, dan ibnu sabil.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Marzuki]