PRODI TEKNIK INFORMATIKA UAD KEMBANGKAN LAYANAN BERBASIS DIGITAL BERSAMA LAZISMU
Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 14:55, 17/11/2021
KOTA YOGYAKARTA -- Program kolaborasi dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Lazismu Wilayah DI Yogyakarta. Kolaborasi yang dilakukan oleh dua institusi di lingkungan Muhammadiyah ini dituangkan dalam kerjasama melalui Kampus Merdeka-Merdeka Belajar Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud). Program ini sudah berjalan selama tiga bulan dengan nama program Studi Proyek Independen (SPI).
Acara pelepasan pelaksanaan SPI berlangsung pada Jum’at (5/11) dan diikuti oleh tujuh orang mahasiswa. Mereka ditugaskan untuk membuat program layanan berbasis digital sebagai pengembangan teknologi dan informasi di Lazismu DI Yogyakarta. Pelepasan ini dihadiri pula oleh perwakilan Lazismu Wilayah DI Yogyakarta serta pihak UAD.
Ketua Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Cahyono menyampaikan bahwa program yang dikembangkan ini dapat mendatangkan manfaat, khususnya bagi Lazismu Wilayah DI Yogyakarta. "Kegiatan ini sangat positif yang insyaallah nilai kebermanfaatan dengan latar belakang mahasiswa bisa diaplikasikan di lapangan. Bagi mahasiswa untuk pembuatan aplikasi mungkin dibilang sederhana, namun bila diterapkan oleh Kantor Layanan Lazismu yang ada di DIY sangat bermanfaat luar biasa" ujarnya.
Cahyono kemudian menambahkan, perancangan program digitalisasi filantropi bisa memberikan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan media layanan berbasis digital. Ia juga berharap, adanya pengalaman ini bisa menjadi pola penyelesaian problematika di masyarakat sekitar dan memberikan manfaat banyak dengan adanya tenaga ahli bidang IT.
Senada dengan Cahyono, Sekretaris Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Jefree Fahana menerangkan, selain penerapan ilmu akademik ke dalam dunia realita harapannya bisa bermanfaat oleh masyarakat dengan kemampuan yang dimiliki mahasiswa. "Pengalaman ini bisa diterapkan di daerah setempat dengan pengembangan media alternatif layanan sosial basis digital," terang Jefree.
Sementara itu, Guntur Maulana selaku Koordinator SPI UAD menjelaskan, program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada para mahasiswa yang terlibat. Selain itu, ia berharap agar Lazismu juga dapat menyelesaikan masalah layanan berbasis digital dengan adanya kolaborasi ini. "Program yang dijalankan Kampus Merdeka oleh Prodi Teknik Informatika UAD bernama SPI (Studi Proyek Independen) bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar diluar kampus. Harapannya bisa membantu Lazismu dalam menyelesaikan masalah layanan basis digital," ujarnya.
Pembimbing mahasiswa program SPI UAD, Arfiani menyebutkan, ilmu yang didapatkan dari program ini dapat diterapkan di Lazismu. Ia pun berharap, kerjasama yang dilakukan dapat terus berlanjut. "Ilmu di Prodi Teknik Informatika UAD bisa diterapkan di Lazismu DI Yogyakarta dengan memberikan pengalaman yang sangat berharga sekali bisa bertemu banyak pihak. Positif dari program ini mahasiswa diminta membuat program/proyek untuk bisa dijalankan oleh lembaga (Lazismu). Harapannya kerjasama ini terus berkelanjutan," pungkas Arfiani.
Mahasiswa selama menjalankan program SPI di Lazismu DI Yogyakarta mengembangkan beberapa aplikasi layanan berbasis digital dengan menerapkan standar layanan sosial yang sudah diterapkan oleh lembaga. Dengan demikian, mahasiswa bisa lebih kreatif dalam mengembangkan media yang dibutuhkan oleh Lazismu. Pembelajaran program Kampus Merdeka juga akan memberikan tantangan dan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih produktif, inovatif, kreatif, serta dapat menerapkan ilmu akademik ke dalam layanan masyarakat.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]
Acara pelepasan pelaksanaan SPI berlangsung pada Jum’at (5/11) dan diikuti oleh tujuh orang mahasiswa. Mereka ditugaskan untuk membuat program layanan berbasis digital sebagai pengembangan teknologi dan informasi di Lazismu DI Yogyakarta. Pelepasan ini dihadiri pula oleh perwakilan Lazismu Wilayah DI Yogyakarta serta pihak UAD.
Ketua Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Cahyono menyampaikan bahwa program yang dikembangkan ini dapat mendatangkan manfaat, khususnya bagi Lazismu Wilayah DI Yogyakarta. "Kegiatan ini sangat positif yang insyaallah nilai kebermanfaatan dengan latar belakang mahasiswa bisa diaplikasikan di lapangan. Bagi mahasiswa untuk pembuatan aplikasi mungkin dibilang sederhana, namun bila diterapkan oleh Kantor Layanan Lazismu yang ada di DIY sangat bermanfaat luar biasa" ujarnya.
Cahyono kemudian menambahkan, perancangan program digitalisasi filantropi bisa memberikan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan media layanan berbasis digital. Ia juga berharap, adanya pengalaman ini bisa menjadi pola penyelesaian problematika di masyarakat sekitar dan memberikan manfaat banyak dengan adanya tenaga ahli bidang IT.
Senada dengan Cahyono, Sekretaris Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Jefree Fahana menerangkan, selain penerapan ilmu akademik ke dalam dunia realita harapannya bisa bermanfaat oleh masyarakat dengan kemampuan yang dimiliki mahasiswa. "Pengalaman ini bisa diterapkan di daerah setempat dengan pengembangan media alternatif layanan sosial basis digital," terang Jefree.
Sementara itu, Guntur Maulana selaku Koordinator SPI UAD menjelaskan, program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada para mahasiswa yang terlibat. Selain itu, ia berharap agar Lazismu juga dapat menyelesaikan masalah layanan berbasis digital dengan adanya kolaborasi ini. "Program yang dijalankan Kampus Merdeka oleh Prodi Teknik Informatika UAD bernama SPI (Studi Proyek Independen) bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar diluar kampus. Harapannya bisa membantu Lazismu dalam menyelesaikan masalah layanan basis digital," ujarnya.
Pembimbing mahasiswa program SPI UAD, Arfiani menyebutkan, ilmu yang didapatkan dari program ini dapat diterapkan di Lazismu. Ia pun berharap, kerjasama yang dilakukan dapat terus berlanjut. "Ilmu di Prodi Teknik Informatika UAD bisa diterapkan di Lazismu DI Yogyakarta dengan memberikan pengalaman yang sangat berharga sekali bisa bertemu banyak pihak. Positif dari program ini mahasiswa diminta membuat program/proyek untuk bisa dijalankan oleh lembaga (Lazismu). Harapannya kerjasama ini terus berkelanjutan," pungkas Arfiani.
Mahasiswa selama menjalankan program SPI di Lazismu DI Yogyakarta mengembangkan beberapa aplikasi layanan berbasis digital dengan menerapkan standar layanan sosial yang sudah diterapkan oleh lembaga. Dengan demikian, mahasiswa bisa lebih kreatif dalam mengembangkan media yang dibutuhkan oleh Lazismu. Pembelajaran program Kampus Merdeka juga akan memberikan tantangan dan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih produktif, inovatif, kreatif, serta dapat menerapkan ilmu akademik ke dalam layanan masyarakat.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]