Rakernas Lazismu Resmi Ditutup, Target Penghimpunan ZISKA Sebesar 610 Miliar

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 16:13, 01/12/2024
Cover Rakernas Lazismu Resmi Ditutup, Target Penghimpunan ZISKA Sebesar 610 Miliar

YOGYAKARTA – Rapat kerja nasional Lazismu 2025 telah resmi ditutup oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni Budaya, Yogyakarta, pada Minggu, (1/12/2024). Rangkaian kegiatan yang juga diikuti dengan pelatihan dewan pengawas syariah Lazismu se-Indonesia telah berakhir.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais, dalam sambutannya mengucapkan terima kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara rakernas ini. Terutama kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas dukungannya terhadap kerja-kerja Lazismu di bidang filantropi.

“Sinergi dan harapan ada di pundak Lazismu bersama majelis, lembaga dan ortom di berbagai bidang,” ungkapnya. Lazismu Pusat akan terus mendampingi Lazismu Wilayah yang ada di seluruh Indonesia.

Hal utama yang perlu dijadikan agenda di tahun berikutnya sesuai dengan rekomendasi rakernas, sambung Mujadid Rais, yaitu digitalisasi dan pengawasan dari audit syariah. Seperti tema rakernas ini untuk mendukung dan melengkapi program Indonesia Emas di mana peran Lazismu menjadi strategis secara nasional.

Dari aspek program akan terus ditingkatkan yang dikuatkan dengan manajemen keuangan dalam kaitannya dengan penghimpunan zakat, infak, sedekah dan dana kemanusiaan lainnya (ZISKA) serta program pendistribusian," paparnya.

Mujadid Rais mengungkapkan ada program prioritas dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang merespons kemiskinan dan kelaparan dengan meningkatkan gizi yang seimbang. “Lazismu belum memiliki tema besar seperti digambarkan dalam program pemerintah sekarang ini” terangnya.

Kita harus terus merespons perkembangan yang terjadi dan meningkatkan kualitas kelembagaan dan sumber daya amil dari hari ke hari, ke depan kita harus lebih baik lagi. Di tahun 2025, target penghimpunan Lazismu sebesar Rp 610.553.000.000, setiap tahunnya naik 20 persen. Oleh karena itu, kata dia, relevansi program dan memastikan untuk mengawalnya yang telah dikonstruksi dengan rencana strategisnya agar dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan kolaborasi Lazismu dengan banyak mitra perlu diperluas dan ditingkatkan. Sejak awal berdirinya Muhammadiyah perkembangannya ditopang oleh zakat, infak dan sedekah.

“Hal itu sudah terbukti menghasilkan amal usaha yang bermanafaat untuk masyarakat luas. Semuanya hasil dari gerakan filantropi,” paparnya. Kemajuannya sudah membawa pada tingkat kesejahteraan tertentu. Maka dalam penghimpunan ujung tombaknya ada di Lazismu dan harus bersinergi dengan Unit Pembantu Pimpinan serta mitra strategis lainnya.

Kunci umat sejahtera dalam konteks ini, sambungnya, ada dalam dukungan dari lembaga filantropi yaitu dana dan program. Ini sudah dibuktikan Muhammadiyah. Lazismu harus hadir di tengah masyarakat yang didukung oleh gerakan dakwah muhammadiyah.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]