Relawan Muhammadiyah dan BPKH Dirikan 5 Titik Dapur Umum di Sulbar
SULAWESI BARAT - Relawan Muhammadiyah bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendirikan 5 titik Dapur Umum (DU) di Sulawesi Barat.
5 titik Dapur Umum tersebut tersebar di Poskor Masjid Fastabiqul Khairat Mamuju, Posyan Tapalan Barat, Posyan Tapalan, Posyan Malunda, dan Posyan Ulumanda. DU di Poskor Mamuju sudah beroperasi sejak 3 pekan yang lalu.
Abdul Rahman Djafar, Ketua Lazismu Sulawesi Barat menyebut bahwa bantuan yang diberikan oleh BPKH melalui Lazismu mencapai lebih dari Rp. Rp.198.330.000,-. Seluruh anggaran tersebut sedang diserap untuk mengoperasikan Dapur Umum dan melayani logistik korban gempa.
Sedangkan relawan yang mengoperasikan Dapur Umum terdiri dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), ibu-ibu 'Aisyiyah Kalimantan Timur, 'Aisyiyah dan Nasyiatul 'Aisyiyah Palu, 'Aisyiyah Sulawesi Barat, Relawan Muhammadiyah Makassar, dan MDMC dari Jawa Tengah.
"Alhamdulillah semua unsur termasuk organisasi otonom terlibat. Kita di Poskor ini dibagi, ada yang di DU, ada yang di logistik, ada yang di SAR, ada yang di pelayanan medis, dan lain-lain," ujarnya kepada lazismu.org.
Ia mengabarkan bahwa ada 93 korban jiwa gempa Sulawesi Barat. "Kemaren ada satu anak meninggal di tenda karena terlambat ditangani. Kasihan sekali, kita semua berduka cita," imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Tanggap Darurat MDMC PP Muhammadiyah Indrayanto menyebut bahwa kebutuhan korban yang mendesak adalah hunian sementara dan penanganan covid-19. Maka, ia mengajak masyarakat untuk mengirim donasi dalam bentuk dana.
"Kirimkan donasi dalam bentuk dana, untuk mengurangi sebaran virus covid-19," ujarnya.
Anggito Abimanyu, Ketua BP BPKH dalam prosesi serah terima DU mengaku ikut bersimpati kepada korban bencara Sulawesi Barat. Ia berharap dapur umum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
"Kami ikut bersimpati dan kami ingin berbagi. Dana ini berasal dari jamaah haji yang disisihkan. Jadi tidak mengganggu dana untuk keberangkatan haji. Dengan mengucapkan bismillah, kami serahkan kepada poskor Lazismu di Sulawesi Barat. Kepada pengurus Pimpinan Daerah 'Aisyiyah terima kasih," ujarnya.
Anggota BPKH Rahmat Hidayat menyebut bahwa bantuan tersebut adalah bentuk kecintaan kepada Allah.
"Yang penting kita ikhlas, ridho, dan bersabar dengan ujian yang Allah berikan kepada kita agar kita semakin dekat kepada Allah. Kita harus membangun semangat kebersamaan yang memang sudah ada di tengah-tengah kita," ujarnya.
Ia menyebut bahwa tujuan BPKH adalah memberikan kemaslahatan bagi umat Islam. BPKH hadir untuk memberikan bantuan, berkolaborasi, dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga kemanusiaan termasuk Lazismu.
"Lazismu sudah sama-sama kita kenal. Lazismu memiliki kompetensi yang luar biasa, daya juang yang luar biasa untuk turun ke daerah bencana dengan cepat dan tepat," imbuhnya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan oleh BPKH tidak seberapa jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Namun itu adalah awal yang bisa diberikan. Ia berharap agar Allah selalu memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Lazismu atas kerja sama yang dilakukan. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat Sulawesi Barat jika bantuan yang diberikan dianggap terlambat atau belum bisa memenuhi harapan masyarakat Sulawesi Barat.
Reporter: Yusuf