RUMAH PRODUKSI PENGOLAHAN SAMPAH MARDIKO, IKHTIAR LAZISMU TINGKATKAN KESEJAHTERAAN PEMULUNG

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 08:01, 01/03/2024
Cover RUMAH PRODUKSI PENGOLAHAN SAMPAH MARDIKO, IKHTIAR LAZISMU TINGKATKAN KESEJAHTERAAN PEMULUNG

KABUPATEN BANTUL -- Kolaborasi merupakan faktor penting dalam gerakan kebaikan. Di Kabupaten Bantul, Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan Rumah Produksi Pengolahan Sampah. Aksi bersama dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) ini sebagai bentuk perbaikan lingkungan dan kesehatan, khususnya bagi para pemulung. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (29/02) ini berlangsung di TPA Piyungan, Kabupaten Bantul.

Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Muarawati Nur Malinda dalam sambutannya menjelaskan bahwa Lazismu merupakan satu-satunya Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang meletakkan Pilar Lingkungan sebagai sasaran gerakan. Lazismu menganggap lingkungan menjadi masalah mendasar yang dihadapi oleh manusia. "Ini yang menjadi masalah, dan bencana kalau diam saja, kalau Muhammadiyah diam saja. Perilaku kita memilah sampah sejak dari rumah akan membantu menyelamatkan lingkungan," ungkapnya.

Muaramati secara lebih spesifik berharap agar MPM PP Muhammadiyah dapat terus melakukan inovasi untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satunya adalah dengan membangun wisata berbasis lingkungan, khususnya pengolahan sampah. Hal ini pun sejalan dengan program pada Pilar Lingkungan Lazismu.

Kelompok Pemulung Mardiko di lokasi ini menjadi penerima manfaat program Lazismu. Nama Mardiko berasal dari Makaryo Adi Ngayogyakarta. Dengan penutupan TPA Piyungan saat ini mengakibatkan hilangnya sumber pekerjaan utama mereka dari hasil pengelolaan sampah dan kondisi tersebut akan menyebabkan masalah sosial ekonomi.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin menuturkan, program ini merupakan usaha transformasi mata pencaharian dari pemulung menjadi pengelola sampah melalui Rumah Produksi Pengolahan Sampah. Usaha tersebut masih memerlukan proses, oleh karena itu sinergi terus dibutuhkan. "Ini sinergi semua pihak yang masih bisa saling melengkapi. Kami berharap Rumah Produksi bukan hanya untuk pengelolaan sampah, tetapi juga edukasi, transformasi dan wisata," ujarnya.

Yamin pun berharap, melalui program ini Muhammadiyah dapat menjadi menjadi pemangku kepentingan yang konsisten dalam memajukan Indonesia. Di antaranya dalam menyehatkan rakyatnya, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi, khususnya bagi para pelaku usaha pengelolaan sampah.

Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan bahwa kemitraan yang dibangun ini bisa memberikan dampak positif lebih luas kepada Masyarakat. "Melihat dan memahami tantangan yang dihadapi Komunitas Mardiko di TPA Piyungan ini, kami bermitra dengan MPM PP Muhammadiyah untuk berupaya menjadi bagian dari solusi, khususnya pada pengelolaan persampahan di Yogyakarta," sebutnya.

Program ini mendapatkan dukungan dari Danone Indonesia dengan tujuan untuk menjadikan kelompok pemulung jadi bagian yang membangun dan membantu budaya bersih di Yogyakarta. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup DI Yogyakarta Kusno Wibowo yang juga mendukung program peningkatan kesejahteraan ini.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]