TERBANYAK SE-INDONESIA, AMBULANS MUHAMMADIYAH BANTUL GELAR SILATURAHIM DAN KONSOLIDASI
Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 10:42, 02/11/2021
KABUPATEN BANTUL -- Pilar Kesehatan menjadi salah satu unggulan Lazismu di wilayah Kabupaten Bantul. Salah satu andalannya adalah layanan ambulans atau AmbulanMu. Memiliki jumlah armada terbanyak untuk tingkat daerah, ambulans Muhammadiyah Bantul telah memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama di tengah pandemi ini.
Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul menggelar kegiatan Silaturahmi dan Konsolidasi Ambulans Muhammadiyah se-Kabupaten Bantul pada Sabtu (30/10) di Pendopo Manggala Pemda II Manding. Acara ini dihadiri oleh Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, Ketua PDM Bantul H. Sahari, Wakil Ketua PDM Bantul H. Saebani, Ketua MPS PDM Bantul H. Suwardiman Anwar, Direktur PKU Muhammadiyah Bantul Widiyanto Danang Prabowo MPH serta jajaran Forkopimda Bantul. Tampak sejumlah armada ambulans Muhammadiyah juga turut serta dalam kegiatan ini.
Ketua MPS PDM Bantul H. Suwardiman Anwar Huda dalam laporannya menyebutkan bahwa di Indonesia, jumlah ambulans yang dimiliki oleh Muhammadiyah Kabupaten Bantul adalah yang terbanyak. "AmbulanMu di Bantul tercatat paling banyak di tingkat PDM se-Indonesia," tegas Suwardiman. Ia menerangkan, untuk pengadaan Ambulans Muhammadiyah murni berasal dari donasi warga Muhammadiyah yang dihimpun melalui kantor Lazismu pada setiap cabang. Selain itu, subsidi bantuan juga berasal dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti PKU Muhammadiyah Bantul dan AUM lainnya, serta dari para donatur lain yang sifatnya tidak mengikat.
Suwardiman menambahkan, ambulans Muhammadiyah berperan dalam pelayanan sosial masyarakat dan umat, sehingga pihaknya bekerjasama dengan banyak pihak seperti puskesmas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) serta komunitas masyarakat. "Ini bagian dari kiprah Muhammadiyah dalam pelayanan sosial masyarakat dan umat, sehingga AmbulanMu Bantul selalu siap bekerjasama dengan stakeholder dimanapun dan kapanpun, seperti dengan puskesmas, BPBD, FPRB dan komunitas masyarakat," imbuhnya.
Berdasarkan pembaruan data hingga 30 Oktober 2021, Suwardiman memaparkan bahwa AmbulanMu di Kabupaten Bantul tersebar di 17 Kapanewon (Kapanewon setara dengan kecamatan tingkat kabupaten) atau di 23 titik AmbulanMu yang tersebar di Kabupaten Bantul. Jumlah armada aktif saat ini adalah 36 armada AmbulanMu dengan 110 orang pengemudi dan kru ambulans sehingga lebih menjamin adanya layanan terhadap kebutuhan ambulan bagi pasien atau warga yang membutuhkan armada untuk mengantarkan ke rumah sakit atau ke puskesmas. "Layanan AmbulanMu Bantul tidak hanya untuk umat Islam, tetapi diberikan juga kepada mayarakat yang berbeda keyakinan, karena Muhammadiyah untuk umat," pungkas Suwardiman.
Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih mengaspresiasi peran Muhammdiyah dalam hal sosial kemasyarakatan di Kabupaten Bantul, khususnya melalui layanan ambulans. "Pemerintah Daerah memiliki ambulans di puskesmas-puskesmas dan juga rumah sakit. Namun tentu memiliki keterbatasan ketika melayani jumlah penduduk Bantul yang mencapai satu juta jiwa ini," katanya. Ia pun menegaskan bahwa peran Ambulans Muhammadiyah sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan bagi masyarakat secara luas. "Saya ucapkan terimakasih kepada Muhammadiyah Bantul dan apresiasi setinggi-tingginya," tutupnya.
Sementara itu, H. Sahari selaku Ketua PDM Bantul menegaskan jika Muhammadiyah memiliki komitmen untuk terus memberikan darmabakti bagi ibu pertiwi. "Muhammadiyah harus terus berperan bagi kepentingan bangsa dan negara yang kita cintai," ungkapnya.
Sejak 1 Januari hingga 30 September 2021, AmbulanMu di Bantul telah memberikan 6.329 layanan. Untuk pasien non Covid-19 sebanyak 3.787 layanan, jenazah non Covid-19 397 layanan, pasien Covid-19 992 layanan, jenazah Covid-19 942 layanan. Sementara untuk layanan sosial sebanyak 221. Layanan tersebut terbagi untuk layanan dalam kota sebanyak 6.140 dan 189 layanan untuk luar kota. Adapun nilai dari 6.329 layanan itu adalah 600 juta rupiah.
Koordinator Ambulans Muhammadiyah se-Bantul, M. Farid Hadiyanto mengatakan, ambulans Muhammadiyah Bantul yang ada saat ini sebanyak 36 unit. Ambulans tersebut siap memberikan layanan kemanusiaan 24 jam. "Termasuk juga kami bersiaga baik armada maupun kru dalam menghadapi pergantian musim dan juga menghadapi kerawanan bencana di Bantul. Hal itu tidak kita harapkan, namun kesiapsiagaan perlu kita lakukan," jelas Farid.
Acara tersebut ditandai dengan penyerahan topi, rompi, dan buku panduan bagi pengemudi serta kru ambulans. Secara simbolis, Bupati Bantul melakukan penempelan stiker nomor urut ambulans dimulai dari ambulans tertua yaitu milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis yang berusia 13 tahun dan yang termuda dari PCM Sewon Selatan. 36 unit armada ambulans yang berada dibawah MPS PDM Bantul ini bernilai lima miliar rupiah.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Zaenal Arifin]
Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul menggelar kegiatan Silaturahmi dan Konsolidasi Ambulans Muhammadiyah se-Kabupaten Bantul pada Sabtu (30/10) di Pendopo Manggala Pemda II Manding. Acara ini dihadiri oleh Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, Ketua PDM Bantul H. Sahari, Wakil Ketua PDM Bantul H. Saebani, Ketua MPS PDM Bantul H. Suwardiman Anwar, Direktur PKU Muhammadiyah Bantul Widiyanto Danang Prabowo MPH serta jajaran Forkopimda Bantul. Tampak sejumlah armada ambulans Muhammadiyah juga turut serta dalam kegiatan ini.
Ketua MPS PDM Bantul H. Suwardiman Anwar Huda dalam laporannya menyebutkan bahwa di Indonesia, jumlah ambulans yang dimiliki oleh Muhammadiyah Kabupaten Bantul adalah yang terbanyak. "AmbulanMu di Bantul tercatat paling banyak di tingkat PDM se-Indonesia," tegas Suwardiman. Ia menerangkan, untuk pengadaan Ambulans Muhammadiyah murni berasal dari donasi warga Muhammadiyah yang dihimpun melalui kantor Lazismu pada setiap cabang. Selain itu, subsidi bantuan juga berasal dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti PKU Muhammadiyah Bantul dan AUM lainnya, serta dari para donatur lain yang sifatnya tidak mengikat.
Suwardiman menambahkan, ambulans Muhammadiyah berperan dalam pelayanan sosial masyarakat dan umat, sehingga pihaknya bekerjasama dengan banyak pihak seperti puskesmas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) serta komunitas masyarakat. "Ini bagian dari kiprah Muhammadiyah dalam pelayanan sosial masyarakat dan umat, sehingga AmbulanMu Bantul selalu siap bekerjasama dengan stakeholder dimanapun dan kapanpun, seperti dengan puskesmas, BPBD, FPRB dan komunitas masyarakat," imbuhnya.
Berdasarkan pembaruan data hingga 30 Oktober 2021, Suwardiman memaparkan bahwa AmbulanMu di Kabupaten Bantul tersebar di 17 Kapanewon (Kapanewon setara dengan kecamatan tingkat kabupaten) atau di 23 titik AmbulanMu yang tersebar di Kabupaten Bantul. Jumlah armada aktif saat ini adalah 36 armada AmbulanMu dengan 110 orang pengemudi dan kru ambulans sehingga lebih menjamin adanya layanan terhadap kebutuhan ambulan bagi pasien atau warga yang membutuhkan armada untuk mengantarkan ke rumah sakit atau ke puskesmas. "Layanan AmbulanMu Bantul tidak hanya untuk umat Islam, tetapi diberikan juga kepada mayarakat yang berbeda keyakinan, karena Muhammadiyah untuk umat," pungkas Suwardiman.
Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih mengaspresiasi peran Muhammdiyah dalam hal sosial kemasyarakatan di Kabupaten Bantul, khususnya melalui layanan ambulans. "Pemerintah Daerah memiliki ambulans di puskesmas-puskesmas dan juga rumah sakit. Namun tentu memiliki keterbatasan ketika melayani jumlah penduduk Bantul yang mencapai satu juta jiwa ini," katanya. Ia pun menegaskan bahwa peran Ambulans Muhammadiyah sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan bagi masyarakat secara luas. "Saya ucapkan terimakasih kepada Muhammadiyah Bantul dan apresiasi setinggi-tingginya," tutupnya.
Sementara itu, H. Sahari selaku Ketua PDM Bantul menegaskan jika Muhammadiyah memiliki komitmen untuk terus memberikan darmabakti bagi ibu pertiwi. "Muhammadiyah harus terus berperan bagi kepentingan bangsa dan negara yang kita cintai," ungkapnya.
Sejak 1 Januari hingga 30 September 2021, AmbulanMu di Bantul telah memberikan 6.329 layanan. Untuk pasien non Covid-19 sebanyak 3.787 layanan, jenazah non Covid-19 397 layanan, pasien Covid-19 992 layanan, jenazah Covid-19 942 layanan. Sementara untuk layanan sosial sebanyak 221. Layanan tersebut terbagi untuk layanan dalam kota sebanyak 6.140 dan 189 layanan untuk luar kota. Adapun nilai dari 6.329 layanan itu adalah 600 juta rupiah.
Koordinator Ambulans Muhammadiyah se-Bantul, M. Farid Hadiyanto mengatakan, ambulans Muhammadiyah Bantul yang ada saat ini sebanyak 36 unit. Ambulans tersebut siap memberikan layanan kemanusiaan 24 jam. "Termasuk juga kami bersiaga baik armada maupun kru dalam menghadapi pergantian musim dan juga menghadapi kerawanan bencana di Bantul. Hal itu tidak kita harapkan, namun kesiapsiagaan perlu kita lakukan," jelas Farid.
Acara tersebut ditandai dengan penyerahan topi, rompi, dan buku panduan bagi pengemudi serta kru ambulans. Secara simbolis, Bupati Bantul melakukan penempelan stiker nomor urut ambulans dimulai dari ambulans tertua yaitu milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis yang berusia 13 tahun dan yang termuda dari PCM Sewon Selatan. 36 unit armada ambulans yang berada dibawah MPS PDM Bantul ini bernilai lima miliar rupiah.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Zaenal Arifin]