Tingkatkan Kompetensi Amil, Lazismu Tanah Bumbu Gelar Workshop Amil Lazismu

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 15:09, 21/06/2021
Cover Tingkatkan Kompetensi Amil, Lazismu Tanah Bumbu Gelar Workshop Amil Lazismu
TANAH BUMBU - Lazismu Tanah Bumbu menggelar Workshop Amil Lazismu di MBS Darul Quran, Jl. Mulawarman, Simpang Empat, Tanah Bumbu, Sabtu - Minggu (19-20/6).

Workshop diikuti oleh 43 peserta yang berasal dari KLL Al-Furqon Banjarmasin, Lazismu Hulu Sungai Tengah, Lazismu Tanah Laut, KLL Kintap, KLL Serongga, Lazismu Kotabaru, Lazismu Tanah Bumbu, KLL Al-Hijrah, dan KLL Darul Quran.

Pemateri-pemateri yang hadir dalam Workshop Amil Lazismu tersebut antara lain Ustadz Farih, S.Sos dari Lazismu Al Ummah Banjarmasin dengan materi Kupas Tuntas Zakat; Ustadz Takdir Alisyahbana dari Lazismu Al Ummah Banjarmasin dengan materi Digital Fundraising, Ustadz Ginanjar dari Lazismu Kabupaten Banjar dengan materi Sosial Fundraising, dan Ustadz Tito Dwi Wirawan dari Lazismu Banjarbaru dengan materi Praktek Fundraising.

Menurut Ketua Panitia kegiatan dr. Kusuma Danubrata, kegiatan tersebut dilaksanakan mengingat perlunya perkaderan dan pendidikal amil di lembaga zakat resmi seperti Lazismu. Di sisi lain, potensi zakat yang sudah tergarap di Indonesia tidak mencapai angka 2%.

Ia menyebut bahwa Workshop Amil Lazismu memiliki beberapa tujuan seperti meningkatkan kompetensi amil Lazismu se Kalimantan Selatan serta menginisiasi pembentukan Kantor Layanan di Cabang, Ranting, Ortom, dan AUM.

"Indonesia berdasarkan hasil survey lembaga zakat dunia dinyatakan memiliki angka tertinggi tingkat kedermawanan penduduknya. Potensi Zakat di Indonesia sekitar 271 Trilyun, dan saat ini masih tergarap kurang dari 2% nya," ujarnya.

Untuk itu, imbuhnya, diperlukan pengkaderan dan pendidikan amil di lembaga zakat resmi seperti Lazismu.

"Hari pertama diisi dengan materi pemahaman zakat dan penghitungannya. Kemudian diisi oleh materi digital fundrising dengan memberikan cara melakukan postingan, broadcast, membuat story, copy writing melalui media sosial yang dimiliki," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Malam harinya, imbuh dr. Kusuma, diisi dengan materi ritel fundraising serta cara menjalankannya. Lalu diakhiri dengan pemehaman pentingnya peran amil, proporsi pembagian ujroh amil, serta keluh kesah peserta selama menjalankan profesi amilnya di daerah masing-masing.

"Sebelum istirahat malam ditutup dengan pembagian kelompok praktek dan penjelasan praktek ritel dan digital fundrising untuk ahad pagi. Ahad pagi peserta disebar sesuai mapping (road map) masing-masing kemudian dilakukan evaluasi setelahnya," tutupnya.

Reporter : Yusuf