Tingkatkan Kualitas Kader, Lazismu dan MPKSDI Kucurkan Program Beasiswa Kader Senilai 3,5 Miliar Rupiah
YOGYAKARTA -- Kader muhammadiyah adalah kader yang siap berkiprah untuk kemajuan persyarikatan. Muhammadiyah mencari kader yang mumpuni untuk mengisi estafet kepemimpinan agar roda organisasi dan amal usaha dapat terus maju. Untuk menciptakan kader mumpuni dibutuhkan pelatihan dan pendampingan, salah satunya melalui beasiswa kader.
Meski kader persyarikatan tersebar di seluruh Indonesia, menjaring kader potensial adalah agenda penting dengan memberikan perhatian khusus dalam bentuk peningkatan kapasitas dan kesempatan melanjutkan pendidikan. Lazismu dan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkolaborasi menjembatani hal itu dengan meluncurkan program pilar pendidikan berupa beasiswa kader.
Peluncuran program beasiswa kader diresmikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agung Danarto secara daring, di Yogyakarta, pada Senin, 29 Juli Agustus 2024, yang disaksikan langsung oleh Bachtiar Dwi Kurniawan Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah dan Ahmad Imam Mujadid Rais Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat.
Dihadapan kader muhammadiyah seluruh Indonesia, Bachtiar Dwi Kurniawan dalam sambutannya mengatakan rasa syukurnya atas inisiasi program ini. MPKSDI mendapatkan amanah untuk melakukan proses peningkatan dan pengembangan kapasitas kader muhammadiyah.
“Inisiasi yang kami niatkan untuk kader-kader muhammadiyah agar memperoleh akses pendidikan, semoga beasiswa ini juga bisa diakses oleh kader-kader yang ada di luar negeri dalam menyelesaikan studinya,” pungkasnya.
Bachtiar menuturkan bahwa MPKSDI diamanahi program pendidikan dalam muktamar muhammadiyah sebagai wujud penanaman dan peneguhan ideologi muhammadiyah. Rangkaian kegiatannya antara lain, ideopolitor dan baitul arqam yang dilakukan di tingkat struktur pimpinan persyarikatan muhammadiyah.
“Seiring dengan kemajuan infrastruktur dan pembangunan fisik muhammadiyah jangan sampai kader-kader kita tertinggal di aspek kejiwaan, etos dan ideologi. Sehingga proses-proses ini seiring dengan perkembangan jiwa dan spirit ideologi muhammadiyah dapat memberikan nilai manfaat untuk kader,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang lain, kami juga ada program diaspora kader yang sedang dirintis dan diinisiasi yang bentuknya nanti bisa dilihat dalam kurun waktu tiga sampai dengan empat tahun ke depan. Sementara itu, internasionalisasi muhammadiyah bukan sekadar fenomena lokal tapi global. Kader di luar negeri, kata dia, merupakan penyambung lidah muhammadiyah dan juru bicara dalam menyebarkan pemahamanan islam berkemajuan.
Karena itu, mewakili MPKSDI, kami mengucapkan terima kasih kepada Lazismu atas sinergi program ini. Semoga program ini untuk kader berjalan lancar dan membantu kader persyarikatan di mana pun berada dalam studinya.
Selaras dengan sambutan itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, mengungkapkan bahwa dirinya dan Lazismu sering mendapat pertanyaan dari kader persyarikatan tentang beasiswa. Kader-kader itu tersebar di ortom dan AUM yang membesarkan persyarikatan di daerahnya masing – masing.
Maka dengan diluncurkannya program beasiswa kader, sambung Mujadid Rais, ada tantangan di depan mata bahwa kita menghadapi bonus demografi dan memerlukan peningkatan sumber daya manusia. “Dengan adanya beasiswa ini dapat mendukung generasi emas. Mudah-mudahan beasiswa kader bisa diakses oleh semua dan mendapatkan informasi yang layak,” katanya.
Dalam kolaborasi program kali ini, selain dengan MPKSDI, Lazismu juga menggandeng Majelis Dikti PP Muhammadiyah yang sudah berpengalaman menyeleksi. Lazismu mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang hadir dalam peluncuran ini. Kami memohon dukungan bapak ibu yang sama-sama menghidupkan Lazismu di mana pun berada.
“Supaya dampaknya bisa dirasakan bersama baik di lingkungan internal dan eksternal persyarikatan. Sekali lagi terima kasih kepada tim adhoc dan MPKSDI yang tak kenal lelah untuk duduk bersama agar program ini bisa berjalan,” ucapnya.
Di tengah antusias kader yang hadir, Ketua Pimpinan Pusat Muhamamdiyah Agung Danarto dalam amanahnya mengatakan peluncuran program beasiswa kader sebagai upaya memberikan perhatian serius kepada kader dan angkatan muda muhammadiyah yang sedang menyelesaikan studinya.
“Muhammadiyah relatif terbuka secara organisasi dan kader yang berkiprah di muhammadiyah sejak dini tersalip dengan yang datang belakangan,” tandasnya.
Hal itu disebabkan oleh komptensi formal yang tidak dimiliki oleh kader yang aktif sejak lama. Karena muhammadiyah semakin berkembang, maka membutuhkan kompetensi kader yang semakin tinggi juga, bukan hanya tingkat sarjana tapi magister dan doktor dari hasil pendidikan formal yang ada di tanah air.
Kondisi ini jadi seleksi awal dalam hal kompetensi misalnya jadi dosen syaratnya lulusan strata dua. Sekarang saja, kata Agung Danarto menceritakan, banyak kader-kader yang belum bisa menyelesaikan pendidikannya. Hal itu tidak cukup dengan kekaderan bagi alumni atau pimpinan ortom tingkat pusat sekalipun karena dibutuhkan pendidikan yang formal.
“Ini strategis sekali bukan hanya dalam rangka memberikan kesempatan lebih lanjut tapi juga untuk menjaga muhammadiyah di masa yang akan datang,” tandasnya.
Karena itu harus ada kesempatan untuk kader-kader dalam memanfaatkan kesempatan ini dalam studi atau bisa juga dibantu dalam SPP dan biaya buku supaya semangat dan mau belajar dengan giat dan rajin.
Setelah strata satu, diberi wawasan dan informasi untuk lanjut ke jenjang berikutnya. Ini tentu apa yang dilakukan MPKDSI dan Lazismu sebagai langkah awal. Saya dengar program beasiswa kader sudah memberikan porsi untuk S1 250 orang dan S2 150 orang.
“Langkah awal yang bagus, ke depan itu tidak cukup kita tahu hampir semua AUM semuanya menawarkan beasiswa. MPKSDI harus memiliki data sebagai pusat informasi perguruan tinggi yang punya program beasiswa. Apa syaratnya dan yang dicover apa sehingga memberikan informasi yang luas bagi kader untuk bisa akses ke program beasiswa tersebut,” tegasnya.
Alhamdulillah Lazismu sudah bisa menyiapkan program beasiswa dari penggalangan dana dan kita doakan Lazismu agar lebih banyak muzaki dan donatur yang berinfak sehingga ada keberkelanjutan dan lebih besar untuk penerima manfaatnya.
“Mudah-mudahan para pemangku kepentingan mendapat keberkahan dan dimudahkan. Terutama untuk Lazismu dan yang mendapatkan beasiswa seteleh diseleksi. Ini keren sekali. Semoga kader yang terseleksi nanti lulus dan selesai studinya bisa ke jenjang pendidikan berikutnya,” tutupnya dengan nada semangat.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]