WAKIL BUPATI KENDAL APRESIASI PENCEGAHAN STUNTING OLEH LAZISMU
KABUPATEN KENDAL -- Kegiatan pencegahan stunting yang dilakukan oleh Lazismu Kabupaten Kendal mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Kendal, H. Windu Suko Basuki, S.H. dalam acara bertajuk "Cegah Stunting Itu Penting" pada Selasa (19/09) di Masjid Mujahidin, Pegulon, Kabupaten Kendal. Acara yang diikuti oleh ibu-ibu hamil ini berisi edukasi pola hidup sehat, pemeriksaan kesehatan, serta penyerahan bantuan paket sembako. Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal dr. Abidin, Wakil Ketua BAZNAS Kendal Moh. Antono, Rektor Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (UMKABA) Dr. Sri Rejeki, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kendal Muslikhah, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kendal Latifah, M.A.R.S., serta jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Kendal.
Dalam sambutannya, Windu menyampaikan bahwa pencegahan atau penurunan angka stunting merupakan program pemerintah yang melibatkan semua instansi pemerintah dari pusat hingga desa. Ia pun berharap, melalui kegiatan ini angka stunting dapat ditekan yaitu dengan cara menjaga pola makan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan tidak stress. Pencegahan stunting pun dilakukan sebagai upaya bersama untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Ibu hamil hidupnya jangan stress, hidup dibuat happy," pesan Windu yang juga menjabat sebagi Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten Kendal.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal, Utomo menyampaikan, saat ini Muhammadiyah berikhtiar untuk hadir secara fisik di tengah-tengah ibu-ibu hamil dalam rangka menyampaikan sosialisasi pencegahan stunting dan menyerahkan paket sembako. "Melalui ikhtiar lahir dan batin ibu-ibu hamil dalam keadaan sehat, karena tercukupi nutrisi, makanan bergizi dan seimbang tidak mesti mahal, sehingga lahir anak-anak yang cerdas, kuat dan soleh atau solehah," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Kendal, Sutiyono mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu yang hadir. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan. "Saya berharap kegiatan pencegahan stunting seperti ini tidak hanya dilaksanakan sekali, namun dapat dilaksanakan secara berkesinambungan," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Lazismu Kabupaten Kendal, Suprapto selaku koordinator penyelenggara menjelaskan bahwa kegiatan pencegahan stunting ini dilaksanakan serentak se-Jawa Tengah. Lazismu Kendal menggandeng unsur-unsur terkait yang ada pada Pemerintah Kabupaten Kendal, seperti Baperlitbang, Dinas Kesehatan, DP2KB, dan Puskesmas. Sementara itu dari lingkungan Muhammadiyah Kendal, Lazismu juga bekerja sama dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU), RSI Muhammadiyah Kendal, RS PKU Aisyiyah, RS Darul Istiqomah, PDA, PDNA, PCM Kendal serta PCA Kendal. Takmir Masjid Mujahidin Kendal juga terlibat langsung dalam menyiapkan lokasi dan menyediakan sarana kegiatan.
"Kami menyadari, bahwa untuk mencegah dan menurunkan angka stunting tidak dapat dilaksanakan sendiri, namun harus terkoordinasi dengan sebaik-baiknya dan melibatkan banyak pihak," tegas Suprapto.
Pada kegiatan ini sebanyak 50 ibu hamil di Kecamatan Kendal mendapatkan undangan untuk mengikuti kegiatan pencegahan stunting. Data-data ibu hamil didapatkan dari Puskesmas 1 dan Puskesmas 2 Kecamatan Kendal. Kegiatan tersebut berupa edukasi pola hidup sehat ibu dan anak yang di sampaikan oleh Dosen Prodi Gizi UMKABA, Dian dan Fila dibantu oleh tim mahasiswa UMKABA yang melaksanakan program pengabdian masyarakat. Pemeriksaan kesehatan dilayani oleh tim kesehatan dari RSI Muhammadiyah Kendal, RS PKU Aisyiyah Kendal, serta RS Darul Istiqomah Kendal yang meliputi pemeriksaaan kesehatan ibu hamil dan layanan USG di bawah koordinasi Wakil Direktur Layanan RSI dr. Bramukhoere. Sementara untuk bantuan paket sembako, peserta mendapatkan beras, telur, dan daging dalam kaleng kemasan atau RendangMu.
Diketahui bahwa Indonesia memiliki salah satu masalah utama yang harus dihadapi yaitu stunting, kondisi ketika anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif akibat kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama kehidupan mereka, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Jawa Tengah, salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan populasi lebih dari 36 juta jiwa juga tidak luput dari masalah ini.
Dalam menghadapi masalah tersebut, zakat dari umat Islam diyakini mampu bersumbangsih dalam mengatasi permasalahan sosial tersebut. Salah satu program penanganan pencegahan stunting yang digagas oleh Lazismu adalah program Timbang (Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang), yaitu program pencegahan gizi buruk anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta mampu berinovasi dan berkompetisi pada tingkat global. Bentuk programnya adalah dengan cara perbaikan terhadap pola makan dan pola asuh serta terdistribusinya bantuan nutrisi untuk ibu dan anak. Tujuan dari program ini adalah pencegahan dan penanggulangan masalah gizi, serta membentuk tim fasilitator desa untuk penyelenggaraan FLC (Family Learning Center) dan juga membangun kapasitas tim fasilitator desa dalam memfasilitasi FLC. Jenis programnya antara lain adalah kegiatan layanan dan konsultasi kesehatan, Family Learning Center (FLC), adanya kampanye melalui TOGATOMA (Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat), serta Aksi Desa.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Suprapto]