ZAKAT KONTEMPORER DAN SEJARAH LAZISMU MEMANTIK WAWASAN FILANTROPI ISLAM DALAM PEMBEKALAN MAHASISWA UMJ

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 16:45, 07/05/2024
Cover ZAKAT KONTEMPORER DAN SEJARAH LAZISMU MEMANTIK WAWASAN FILANTROPI ISLAM DALAM PEMBEKALAN MAHASISWA UMJ

KOTA TANGERANG SELATAN -- Dalam upaya meningkatkan lulusan yang berkompetensi dalam bidang tata kelola zakat dan wakaf, sebanyak 40 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendapatkan pembekalan berupa persiapan studi lapangan Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Agama Islam (FAI). Pembekalan tersebut mengusung tema "Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Manajemen Zakat dan Wakaf dalam Mewujudkan Amil Profesional" dan berlangsung di Gedung Aula KH Mas Mansoer FAI UMJ pada Selasa (07/05).

Tujuan pembekalan ini, menurut Dekan FAI UMJ, Sopa, sebagai wujud pengayaan, pengetahuan dan keterampilan. Di Muhammadiyah sendiri, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sedang menyelesaikan naskah buku akademik tentang Zakat Kontemporer. "Artinya perkembangan zakat dan tata kelolanya akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman dan persoalan yang dihadapi umat Islam," ujarnya.

Dalam kajian lain di Majelis Ulama Indonesia, khususnya Komisi Fatwa juga tengah mengkaji apakah zakat masuk dalam wilayah keuangan negara atau bukan. Di sini jelas, lanjut Sofa, bahwa zakat secara teori dan praktik senantiasa dikaji dalam berbagai pendekatan. Harapannya, Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ), bisa berkiprah dengan baik serta memberikan sumbangsih dalam mengentaskan kemiskinan dan kesejahteraan umat.

Selain dibekali pengetahuan perkembangan zakat kontemporer, para peserta pembekalan ini sedapat mungkin dapat melengkapi kompetensinya dengan wawasan kritis, yaitu bagaimana zakat secara teori dan zakat secara praksis bisa beradaptasi dengan perkembangan informasi dan teknologi. "Dari pembekalan yang diikuti mahasiswa semoga wawasan yang diperoleh bermanfaat setelah lulus nanti dan siap memasuki dunia kerja," imbuhnya.

Dalam laporannya, Ketua Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf FAI UMJ, Ali Idrus mengatakan, sampai dengan saat ini ada 110 orang mahasiswa yang aktif dalam program studi ini. Sementara dari jumlah mahasiswa pada semester delapan, awalnya terdapat 52 orang yang mengikuti pemenbekalan hari ini. Karena ada beberapa kendala yang aktif mengikuti berjumlah 40 orang.

"Angkatan tahun 2020, ada di ujung perjalanan akademik. Karena itu, selain perkuliahan dan aktivitas magang berupa studi lapangan, selanjutnya mahasiswa akan mengikuti ujian komprehensif yang baru kemudian ditutup dengan ujian skripsi," papar Ali Idrus.

Meraka yang mendapat pembekalan ini akan disebar di beberapa LAZ dan BAZ, antara lain di Lazismu, BAZNAS, BAZIS DKI, LAZ Al-Azhar, dan LAZ di daerah Tangerang Selatan. Pembekalan ini bisa terlaksana untuk mencetak calomn amil yang professional dalam dunia filantropi. Hadir dalam pembekalan ini Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ibnu Tsani yang juga berperan menjadi narasumber pembekalan studi lapangan kepada mahasiswa dan disambut antusias para peserta dalam meyampaikan materi Amil Zakat Profesional.

"Kami mewakili dari UMJ juga mengucapkan terima kasih kepada Lazismu yang sudah menjadi mitra selama 4 tahun ini, baik dalam bidang penelitian, studi lapangan, dan lebih khusus sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Lazismu yang telah memberikan beasiswa Sang Surya sebanyak 47 orang di Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf UMJ.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]