ZAKAT SEBAGAI AMUNISI SOSIAL HIJAUKAN KEMBALI LAHAN AREN DI WONOSOBO

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 12:49, 22/01/2024
Cover ZAKAT SEBAGAI AMUNISI SOSIAL HIJAUKAN KEMBALI LAHAN AREN DI WONOSOBO

KABUPATEN WONOSOBO -- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, K.H. Tafsir menegaskan pentingnya keberadaan Lazismu sebagai bagian dari amunisi Islam. Hal ini disampaikan dalam "Seremoni Penanaman 2.000 Pohon Aren Program Konservasi Lahan Kritis" yang berlangsung Ahad (21/01) di lapangan Surya Muda Selomanik, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pada program konservasi lahan kritis di kawasan tersebut.

Amunisi Islam, ujar Tafsir, terdiri dari tiga hal. Pertama adalah salat. Kedua, puasa. Sementara yang ketiga adalah zakat. "Salat dan puasa adalah amunisi spiritual, zakat adalah amunisi finansial," terangnya.

Perjuangan dalam pengembangan Islam harus didukung oleh kekuatan finansial. Oleh karena itu, lanjut Tafsir, kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) erat hubungannya dalam perkembangan Lazismu. Dengan perkembangan tersebut, Lazismu akan semakin banyak membangun berbagai aspek yang dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk penghijauan dan konvervasi.

"Maka ke depan Lazismu akan semakin banyak membantu pengembangan observasi, reboisasi, dan masyarakat semakin sadar menunaikan ZIS supaya Lazismu semakin berkembang," sebut Tafsir.

Bekerja sama dengan Asosiasi Aren Nusantara atau dikenal dengan Aren, program yang digagas oleh Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Lazismu Wilayah Jawa Tengah, Lazismu Kabupaten Wonosobo, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kaliwiro ini mempunyai dampak jangka panjang, menciptakan keberlanjutan, dan juga manfaat bagi lingkungan. Melalui program ini Muhammadiyah melalui Lazismu telah mengambil peran penting dan langkah tepat dalam upaya penyelamatan ekologi dengan program-program hijau yang tidak hanya berdampak positif pada konservasi lahan, tetapi juga bernilai pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Wonosobo.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Wonosobo, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo, PCM dan Pimpinan Cabang Aisyiyah se-Wonosobo, dan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Para penerima manfaat program yang hadir sebanyak 80 orang berasal dari Kecamatan Wadaslintang dan Kaliwiro, sementara jamaah pengajian PCM Kaliwiro juga turut menghadiri kegiatan ini.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]