

Banjarnegara –
LAZISMU.
Dua foto kiriman dari Banjar Negara itu sungguh membuat saya gembira. Tampak
dua puluh warga desa. Emak-emak semua. Mereka tampak bangga dengan kain
bermotif dedaunan hasil karyanya.
Kain
itu memang istimewa. Itulah kain ecoprint untuk jilbab. Kain tersebut
dihasilkan melalui program pelatihan produksi di desa Merden, Banjar Negara, Jawa
Tengah.
Setelah
pelatihan perdana pada hari Sabtu dan Minggu, pelatihan kedua dimulai hari ini
dan besok pagi. Lokasinya pindah ke desa Mertasari. Tetangga desa Merden.
‘’Peminatnya melebihi kuota. Mungkin karena sudah melihat hasil pada pelatihan
perdana,’’ kata Bu Pupung Pursita, ahli ecoprint yang menjadi pelatih.
Lagi-lagi
Bu Pupung mengirimkan foto. Suasana lokasi pelatihan di desa Mertasari itu.
‘’Bapak-bapaknya menyiapkan tempat penjemuran kain. Ibu-ibunya berburu
daun-daun,’’ kata sarjana seni rupa alumni Universitas Negeri Jakarta itu.
Kegiatan
pelatihan produksi kain ecoprint di Banjar Negara merupakan tahap pertama dari
program pemberdayaan ekonomi perempuan Lazismu dengan biaya sepenuhnya dari
dana infak Wardah Cosmetics. Setelah pelatihan produksi, masih ada beberapa
pelatihan lagi. Antara lain, pelatihan manajemen usaha dan pemasaran serta
promosi online.
Pesertanya
berbeda. Pelatihan produksi diikuti warga desa sebagai perajin. Sedangkan
pelatihan manajemen dan pemasaran serta promosi akan diikuti tim yang akan
mengelola bisnis kain ecoprint itu. Pelatihan manajemen, pemasaran dan promosi
online akan diberikan para praktisi dan akademisi dari Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Usaha
jilbab ecoprint di Banjar Negara merupakan satu rintisan. Skalanya masih pilot
project. Diharapkan pada bulan keenam, usaha yang diberi modal kerja Rp 237
juta itu sudah mulai bisa diduplikasi di kelompok lainnya. Lokasinya tetap di
Merden dan Mertasari, Banjar Negara, agar menjadi destinasi wisata industri
kain ecoprint.
Banyak
dampak ekonomi kalau industri kain ecoprint bisa menjadi destinasi wisata baru.
Desa Merden dan Mertasari kelak akan banyak dikunjungi wisatawan yang ingin
belajar membuat kain ecoprint.
Belajar
dua hari berarti akan menginap semalam. Menginap semalam berarti akan
melahirkan bisnis home stay, restoran, oleh-oleh khas dan jasa-jasa lainnya.
Ekonomi desa bergerak karena dana infak.(jto)

