Pak Edi Limbung, Anaknya Menjadi Tulang Punggung

Ditulis oleh
Lazismu Pusat
Ditulis pada
3 November 2021
Kategori :
Awal bulan Juli, di siang hari. Waktu itu masih musim panas. Tidak seperti sekarang yang setiap matahari tergelincir ke barat, awan berarak-arak segera datang. Di tengah terik matahari, di sebuah desa di Jember, Pak Edi gesit mengaduk semen dan pasir. Ia tengah bekerja sebagai buruh bangunan.

Sebelumnya, ia bekerja di perusahaan tambang di Kalimantan. Namun, karena satu dua hal, ia bercerai dengan istrinya. Istrinya tetap di Kalimantan, dan ia pulang ke Jember, rumah pertamanya.

Sebagai perantau yang memutuskan pulang kampung di usia yang tak lagi muda, ia tidak mudah mencari pekerjaan. Akhirnya, pilihan terakhir jatuh pada pekerjaan serabutan. Jika ada orang yang membutuhkan tenaganya sebagai tukang bangunan, maka ia tak akan menolak.

Sebagaimana siang itu, ia tengah bekerja dengan sigap. Namun, tanpa pernah diduga sebelumnya, tiba-tiba kesadarannya hilang. Tubuhnya limbung, ambruk ke tanah di bawah terik matahari. Pekerja bangunan yang lain panik dan segera membawa Pak Edi ke rumah sakit terdekat.

Sampai di rumah sakit, ia tak kunjung sadar. Alih-alih sadar, ia malah koma hingga lebih dari satu bulan. Padahal, ia tak punya riwayat sakit apapun sebelumnya.

Setelah lebih dari satu bulan koma, kesadarannya berangsur-angsur kembali datang. Sayangnya, ia tak bisa pulih seperti semula. Ia kehilangan kendali atas fungsi ototnya. Pak Edi lumpuh.

Menurut keterangan dokter, ada gumpalan di otaknya yang menyebabkan sebagian sarafnya mati, sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik. Selain itu, Pak Edi juga kesulitan untuk berkomunikasi dengan baik. Kadang, ia bisa menjawab pertanyaan orang lain dengan baik, namun kadang juga tidak.

Hingga kini, Pak Edi masih lumpuh. Kabar baiknya, seminggu yang lalu, ia mulai bisa duduk. Melihat hal tersebut, akhir bulan Oktober lalu, Lazismu Jember memberikan bantuan kursi roda kepada Pak Edi. Kursi roda tersebut diberikan agar Pak Edi bisa sedikit bergerak ke luar rumah untuk memulihkan kondisi psikologinya, sehingga mampu memberikan energi positif bagi Pak Edi.

Kini, kehidupan Pak Edi bergantung kepada anak pertamanya. Ia dikaruniai dengan 3 orang putra. Anak pertama sudah lulus SMK, sementara anak kedua dan ketiga masing-masing masih menempuh pendidikan di tingkat SD dan SMP.

Anak pertama menjadi tulang punggung keluarga. Sayangnya, ia tak hanya harus merawat bapaknya saja. Ia juga harus merawat bapak dan ibu dari Pak Edi, alias kakek dan nenek kandungnya. Kakeknya, sejak beberapa tahun yang lalu, tidak bisa melihat kehidupan karena buta. Sementara penglihatan neneknya juga tidak begitu baik, ia rabun.

Anak pertama tersebut berjuang keras supaya keluarga kecil tersebut masih bisa bertahan, dengan segenap kekuatan yang ada. Ia harus merawat ayahnya, kakek neneknya, sekaligus mencari biaya untuk pendidikan kedua adiknya.

Untuk mencari penghidupan, ia membuka usaha warung kopi lesehan di pinggir jalan. Penghasilannya pun tak menentu. "Paling tidak sampai 50 ribu per hari," ujar Asbit, salah satu pengurus Lazismu Jember.

Dengan penghasilan tersebut, dan sedikit bantuan dari orang-orang yang peduli, ia mencoba terus bertahan hidup bersama keluarga yang ia cintai.

Ia masih terus memelihara harapan bahwa suatu saat bapak yang membesarkannya tersebut akan sembuh, karena usianya sejatinya belum terlalu senja. Usia Pak Edi belum menyentuh angka 50.

Satu bulan terakhir, anak Pak Edi menutup sementara warung kopinya karena harus mengantarkan kontrol bapaknya.

Selain memberikan bantuan kursi roda, Lazismu Jember juga memberikan bantuan sembako kepada keluarga yang tengah dirundung cobaan tersebut.

(Yusuf)

Tag :
Bagikan Tulisan Ini :
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross