

KOTA YOGYAKARTA -- Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Lazismu Wilayah DI Yogyakarta bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). PKS ini berupa program Berdayakan Lansia Penanganan Jangka Panjang (PJP). Acara berlangsung di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta pada Ahad (28/05).
Sebelumnya, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta telah menjalin kerja sama dengan Pimpinan Wilayah Aisyiyah DI Yogyakarta untuk program Pencegahan Stunting Pada Anak. Kerja sama ini dilakukan selama satu tahun dan kali ini kerja sama bersama BKKBN menyasar penerima manfaat dari kalangan lansia. Acara ini dihadiri oleh Kepala BKKBN, Staf Ahli Gubernur DI Yogyakarta, Kepala BKKBN DI Yogyakarta, Polda DI Yogyakarta, Ketua Badan Pengurus Lazismu DI Yogyakarta, serta beberapa undangan yang hadir dari Dinas terkait, mitra, hingga kader lansia.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyampaikan, pada tahun 2035 diperkirakan akan terjadi banjir usia tua sehingga perlu dilakukan pemberdayakan lansia secara produktif. Selain itu juga perlu diperkuat pengentasan stunting pada anak sehingga memiliki anak sehat, di samping penduduk lansia yang produktif. Hal tersebut sudah dilakukan oleh Lazismu Wilayah DI Yogyakarta selama ini.
Hasto kemudian mengingatkan, penduduk adalah subyek dan obyek pembangunan. Oleh karena itu penduduk harus ditingkatkan kualitasnya sehingga mampu menjadi penggerak pembangunan. Peningkatan kualitas penduduk dapat diraih dengan cara mengubah peran kependudukan dari sekedar konsumtif menjadi hal yang lebih produktif. Ia pun mengucapkan terima kasih atas peran Lazismu Wilayah DI Yogyakarta.
"Terima kasih untuk Lazismu DI Yogyakarta untuk program stunting dan lansia, luar biasa. Terima kasih juga kontribusinya untuk Lazismu DI Yogyakarta dalam hal program lansia," ujarnya saat memberikan sambutan.
Mewakili Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Jefree Fahana mengungkapkan bahwa pihaknya memulai peran pembangunan di lingkungan masyarakat dengan dengan membuat program produktif maupun konsumtif. Dimulai dari peningkatan kualitas penduduk sehat dengan berikan nutrisi pada anak dan ibu hamil untuk pencegahan stunting, kemudian memberdayakan lansia melalui program bersama BKKBN ini.
"Menggunakan konsep program Zakat Fitri Berdayakan Umat yang tahun sebelumnya disalurkan sepanjang tahun untuk pencegahan stunting diberikan kepada 100 ibu hamil dan menyusui selama dua belas bulan, kali ini akan disalurkan kembali untuk stunting dan dilanjutkan untuk berdayakan lansia," terang Jefree.
Melalui penandatangan kerja sama program Berdayakan Lansia PJP ini, para lansia dalam kondisi lemah yang tersebar di wilayah DI Yogyakarta akan diberikan alat bantu jalan sebanyak 85 unit. Alat tersebut berupa tongkat siku, tongkat bangku, tongkat tiga kaki, kursi roda, selimut, tempat tidur pasien, dan alat bantu untuk berjalan (Walker).
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]

