KABUPATEN GUNUNGKIDUL -- Upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil terus dilakukan oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Salah satunya melalui program Bedah Sekolah yang merupakan turunan dari program Save Our School. Program ini menyasar Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Ngasem, Kabupaten Gunungkidul.
Pada Selasa (05/09), KL Lazismu UMY melakukan peletakan batu pertama program Bedah Sekolah secara simbolis oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng. Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menelusuri amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan yang memang sangat membutuhkan bantuan. "Kami telah memasuki daerah-daerah yang sulit, mendatangi ratusan sekolah Muhammadiyah dan TK 'Aisyiyah yang menghadapi tantangan serius. Seperti kondisi gedung yang memprihatinkan, ketidakmampuan anak-anak membayar SPP, dan kesulitan guru-guru untuk mendapatkan gaji," ujarnya.
Gunawan pun berharap agar program Bedah Sekolah ini menjadi penyemangat bagi peserta didik untuk bisa mendapatkan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih baik. "Semoga program Bedah Sekolah ini dapat memberikan semangat dan kegembiraan bagi adik-adik dengan adanya tiga kelas baru," harapnya.
Kepala KL Lazismu UMY, Rozikan menegaskan komitmen pihaknya untuk menyediakan sekolah darurat sebelum perobohan gedung dimulai. "Kami tidak memberikan waktu lama, maksimal dalam enam bulan. Tahap pertama pembangunan harus selesai, termasuk tiga ruangan kelas, sehingga anak-anak didik kita tidak harus terlalu lama berada dalam ruang kelas darurat," ujar dia.
Rozikan juga menegaskan bahwa KL Lazismu UMY berkomitmen untuk menjalin kolaborasi dengan unsur-unsur persyarikatan, baik dengan pimpinan ranting, cabang, maupun daerah di Playen. Bentuk jalinan kolaborasi ini adalah melalui program Save Our School atau Bedah Sekolah dengan MIM Ngasem sebagai salah satu penerima manfaatnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul, Sadmonodadi menerangkan bahwa gedung yang diperbaiki ini akan menjadi aset berharga dalam memberikan pelayanan yang unggul kepada siswa dan masyarakat Ngasem. Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama meningkatkan kualitas dan kompetensi kepala madrasah dan guru yang ada di MIM Ngasem. "Mari bersama-sama kita membesarkan MIM Ngasem dan mendidik anak-anak menjadi individu yang lebih baik, yang sholeh, cerdas, dan berani," ajaknya.
Gedung ini, tambah Sadmonodadi, akan menjadi modal untuk memberikan pelayanan yang baik kepada anak didik dan masyarakat Ngasem. Namun hal ini juga bergantung pada kepala sekolah MIM Ngasem dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. "Kalau gedungnya bagus tapi tidak diimbangi dengan kerja keras, tentu akan mengurangi manfaatnya. Maka, mari bersama-sama kita membesarkan MIM Ngasem dan mendidik anak-anak menjadi individu yang lebih baik, yang sholeh, cerdas, dan berani," pungkasnya.
70 persen dari dana yang digunakan untuk perbaikan sekolah ini berasal dari UMY dan selalu dipertanggungjawabkan di depan pimpinan dan para donatur. KL Lazismu UMY juga siap untuk mendampingi KL Lazismu Playen dalam meningkatkan kualitas pengelolaan dana zakat, infak, dan pendidikan di wilayah tersebut.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]