KABUPATEN BLITAR -- Kampung Berdaya Unggas Petelur merupakan program yang diinisiasi oleh Lazismu Wilayah Jawa Timur untuk memajukan potensi sebuah kampung atau desa agar kehidupan sosial masyarakat dapat maju dan berkembang. Program ini dilaksanakan di Kabupaten Blitar, yaitu Kecamatan Selorejo dan Doko sebagai titik binaan. Potensi yang dikembangkan adalah ternak unggas ayam petelur.
Setelah dilakukan survei dan kaji lapangan, pada Kamis (14/12) siang program Kampung Berdaya Unggas Petelur dicanangkan dan disosialisasikan kepada 20 orang calon penerima manfaat. Peluncuran dan sosialisasi program berlangsung di Masjid Salsabila, Desa Ampel Gading, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Acara ini dihadiri oleh jajaran Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur yaitu Imam Hambali selaku Ketua, Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Aditio Yudono, serta Sekretaris Muhammad Masrukh. Selain itu juga berhadir Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar Sigit Prasetyo bersama jajaran Lazismu Daerah setempat, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Selorejo dan Doko, Mistamaji dan Mahmudi, serta jamaah binaan calon penerima manfaat.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur, Imam Hambali pada kesempatan tersebut menekankan pentingnya jiwa wirausaha dan semangat usaha bersyirkah bagi calon penerima program dari dana zakat ini. Ia berharap agar program ini dapat menumbuhkan pola pikir wirausaha. Dengan demikian, perekonomian setempat pun akan meningkat.
"Penting dipahami dalam program Kampung Berdaya Ternak Unggas Petelur ini adalah usaha secara syirkah atau berkelompok. Diharapkan dengan berkelompok ini mindset wirausahawan akan tumbuh, yaitu bagaimana mengelola usaha secara bersama yang kemudian bisa dinikmati bersama. Jika sendiri-sendiri akan sulit berkembang. Dengan pola penguatan seperti ini akan muncul dan berkembang usaha usaha ternak petelur yang baru sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat di Doko dan Selorejo ini," terang Imam.
Ketua PDM Kabupaten Blitar Sigit Prasetyo dalam sambutannya mengatakan, program ini merupakan sinergi bersama Lazismu dan PDM bersama PCM yang akan memberdayakan warga masyarakat selaku penerima zakat agar mempunyai usaha ternak unggas petelur. "Oleh sebab itu tahap demi tahap akan dilakukan dengan secara terencana dengan penuh kesabaran sebagaimana pola pikir pengusaha yang harus mampu puasa dulu ketika merintis usaha dan baru menuai hasil ketika sukses dalam rentang waktu yang tidak singkat," ungkapnya.
Sigit menyambung, program ini akan melibatkan pihak swasta yaitu PT Jatinom, sebuah perusahaan peternakan di Blitar untuk melakukan pembinaan dan pengawasan kepada calon penerima tahap demi tahap agar bisa berjalan sesuai dengan harapan. 20 orang calon penerima dari 2 PCM yang terpilih akan mendapatkan kandang ayam dari kawat sekaligus ayam yang siap bertelur lengkap dengan pakannya, dengan modal awal per orang kurang lebih 5-6 juta rupiah, sehingga total dana yang digelontorkan sekitar 120 juta. 20 orang ini kemudian melaksanakan usaha secara berkelompok yaitu 4 kelompok usaha.
Calon penerima manfaat merupakan asnaf miskin yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, pekebun, penggarap lahan, pelaku usaha mikro dengan penghasilan antara 500-600 ribu rupiah sebulan. Bahkan ada yang pensiunan guru. Dengan program ternak unggas petelur ini diharapkan masing-masing mendapatkan tambahan penghasilan bersih minimal 150 ribu sebulan dari hasil penjualan telur.
Lazismu Wilayah Jawa Timur kemudian menugaskan mitra PT Jatinom Blitar untuk pengadaan barang-barang modal usaha, di antaranya kandang ayam dari kawat, pulet atau ayam petelur beserta dengan pakannya untuk masa sebulan. Diharapkan pada awal Januari 2024 semua calon penerima telah menerima bantuan dan melaksanakan program ini.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]